1. Setelah keluar pernyataan Youtuber Daniel Mananta (DM) bahwa ia sependapat dengan Uztad Abdul Somad(UAS) bahwa di dalam patung salib orang Kristen (Katolik) ada “unclean spirit” kontan pernyataan tersebut mendapat berbagai komentar di media sosial. Khususnya dari tokoh-tokoh agama Kristen, Katolik dan Islam dan para Youtuber. Meski DM menyatakan mereka sependapat, namun mesti dipertanyakan dulu apakah istilah “jin kafir” dalam ceramah UAS sama dengan “unclean spirit” atau “roh kotor” dari istilah DM. Karena orang Kristen tak mengenal apa itu jin.
2. Saya sependapat bahwa orang Kristen tak pernah menyembah patung bahkan dilarang. Hal ini nyata sekali dari urutah teratas dari Hukum 10 (The Ten Commandement) seperti dikumandangkan YAHWE sendiri langsung di Gunung Torsina. (Keluaran 20:4-5). Celakanya, di sini dilakukan pemisahan antara kedua ayat ini sehingga penafsirannya jadi berbeda. Padahal kedua ayat ini ada dalam satu napas sehingga tak dapat dipisahkan. Kalau hanya membaca ayat 4, berarti TUHAN tak akan memerintahkan Musa membuat dua patung kerub (malaikat) dari emas murni yang dipasang di atas tutup Tabut Perjanjian Tuhan.(Kel.25:10-22). Dan juga Tuhan tak akan memerintahkan Musa membuat patung Ular tedung dari tembaga untuk dipandang orang israel yang dipagut ular tedung karena dosa perlawanan mereka kepada TUHAN (Bilangan 21:8-9). Mereka disuruh memandang biar patung ular yang baru menyerang mereja sebagai peringatan agar bertobat bahwa TUHAN bisa menggunakan hewan-hewan berbisa itu untuk membinasakan mereka bila melakukan pembangkangan serupa. Mereka hanya disuruh memandang lalu sembuh dan bukan disuruh menyembah.
3. Kalau memenggal ayat 4 dari kaitannya dengan ayat 5, maka konsekwensinya kita juga harus menolak patung-patung Pahlawan seperti patung Sukarno-Hata di Jalan Proklamasi, Patung Jendral Sudirman juga di Jakarta, Patung Patih Gajah Mada di Mabes Polri dan patung para Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya, Jakarta Selatan.
4. Hendaknya kita dapat memisahkan antara “penghormatan” dan “penyembahan”. Penghormatan diberikan kepada simbol-simbol dari mereka yang pernah memberikan kebaikan bagi umat manusia.
Kita menghormati Sang Merah Putih, karena dibalik bendera itu terbayang ribuan korban jiwa dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa dan negara mereka dari penjajahan.
5. Umat Kristiani tak pernah berdoa menghadap suatu benda yang kelihatan. Tetapi menyembah kepada TUHAN yang tak terlihat oleh manusia berdosa tetapi diyakini Dia bisa hadir di segala tempat. karena Dia adalah Roh.. ( Mazmur 139 :7-12). Makanya, umat Kristen bila berdoa bisa menghadap ke mana saja, di mana saja dan kapan saja. Yang mutlak adalah adanya kontak batin dengan TUHAN dan bila Tuhan berkenan, maka kita akan dapat mendengar suaraNya melalui RohNya yang juga telah ditaruh di hati setiap orang percaya.
6. Akan hal patung , penulis sependapat bahwa patung Tuhan Yesus bisa dibuat karena Tuhan Yesus memang pernah ada dan hidup sebagai manusia. Mungkin ada bukti-bukti peninggalan sejarah semasa hidup dan pelayananNya yang menjadi referensi para seniman lukis. Dan bisa juga Tuhan memakai dan memberi karunia penglihatan kepada para pelukis yang dipilihNya seperti ketika TUHAN menyuruh Musa membuat Tabut Perjanjian atau Daud merancang pendirian Bait Allah di Yerusalem. Namun, patung adalah tetap patung dan tak patut disembah. Tetapi dihormati adalah patut.
7. Lalu, benarkah ada ”jin kafir atau “unclean spirit” dalam patung Tuhan Yesus seperti dikatakan UAS dan DM ? Sebagian orang Kristen mungkin ada yang percaya didalam patung itu hadir Roh Kudus sehingga terkadang dipakai sebagai penolak bala atau dipakai menyembuhkan orang sakit. Penulis tidak sependapat karena kehadran Tuhan atau Roh Kudus dalam bentuk apapun tergatung Tuhan sendiri, tapi manusia bisa melihat tanda-tandanya. Mengapa ? Karena simbol-simbol rohani sekarang sudah acap dijadikan asesoris dan souvenir.Bukan hanya palang salib. Bahkan di beberapa toko online kini model Tabut Perjanjian TUHAN sekarang sudah menjadi barang belanjaan sebagai suvenir. Padahal, pada masa Perjanjian Lama, Tabut itu harus di simpan di ruang Maha Kudus. Sedang Ruang Maha Kudus itu hanya boleh dimasuki sekali setahun dan itupun hanya boleh Imam Besar untuk menyampaikan persembahan. Apakah Tuhan atau Roh Kudus akan berkenan hadir dalam benda-benda suvenir itu ?. Atau apakah Roh Kudus akan berkenan hadir dalam salib yang digunakan orang seperti dalam pedukunan ? Tentu tidak. Namun kita tak perlu apriori. Memang ada saat di mana nampak kehadiran Tuhan dalam benda-benda rohani yang dikuduskan. Ingatkah kita apa yang dialami raja Babel Bersyazar pengganti Nebukadnezar ? Ketika ia secara semena-mena menggunakan perangkat-perangkat suci yang dahulu dirampas ayahnya dari Bait Suci di Yerusalem – untuk minum anggur mabok-mabokan-dalam istananya, mendadak nampak di tembok tangan aneh menulis yang tak dapat diartikannya. (Daniel 2:1-30). Terus, ketika tabut Perjanjian Tuhan dibawa ke Yerusalem, seorang pengiringnya mati diganjar Tuhan karena ia menjamah benda suci itu, meskipun dengan niat baik agar tak terjatuh.
8. Jadi, kalau benda yang dikuduskan digunakan dan ditempatkan pada tempat yang wajar oleh orang yang tepat kita yakin Roh Kudus akan berkenan hadir di sana. Maka kalau yang dimaksud UAS dan DM adalah terhadap patung dan salib yang demikian, maka menurut penulis ini adalah perbuatan yang mengerikan. Menghujat Roh Kudus yang mungkin hadir disitu. Tetapi apabila yang dimaksud adalah patung sebagai asesoris yang tengah digunakan ketika berhura-hura atau di pedukunan maka dapat dibenarkan. Mengapa ? Karena iblis atau setan suka sekali menyamar untuk menipu para anak Tuhan. Seperti serigala berbulu domba.
Apa ganjaran penghujat Roh Kudus ? Bacalah kisah Ananias dan Safira yang berdusta soal persembahan mereka. Mereka mati di tempat saat itu juga (KR 5:1-11). Jadi, kalau ada penghujat Roh Kudus yang belum sampai mengalami nasib seperti Ananias dan Safira maka itu semata-mata karena kasih dan panjang sabar Tuhan yang masih memberi kesempatan bertobat. (Mazmur 103:8-14). Baca pula Yehezkiel 33:11 yang megatakan, “Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikian firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan aku berkenan kepada pertobatan, supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu. Mengapakah kamu akan mati hai kaum Israel ?”
9. Maka sebagai solusi, kalau memang DM baru berniat untuk tak lagi mengakui Yesus Kristus sebagai juruslamatnya, seperti banyak diviralkan, hendaknya niat itu diurungkan dan dipikirkan kembali. Karena rugi serugi-ruginya. Janji keselamatan jiwa yang telah dikaruniakan kepadanya oleh Pemberi Hidup ini dilepaskannya begitu saja ! Rupanya DM keliru mencari tempat bertanya yang tepat. Kita selalu berdoa agar Tuhan tidak membawa kita ke dalam percobaan. Tetapi DM malah pergi sendiri ke dalam pencobaan itu. Dan tahulah akibatnya. Carilah hambah Tuhan yang tepat kalau memang haus akan firman Tuhan dan kebenaranNya. Tidak mengandalkan kekuatan sendiri atau orang lain karena Tuhan mengutuk orang demikian.(Yeremia 17:5). Sebaliknya Tuhan memberkati orang yang mengandalkan Tuhan (ay 7) Dan ….jangan juga menganggap dirimu pandai. (Roma:12:6)
10. Memang kita belum mendengar konfirmasi langsung dari DM, karenanya kabar ini masih merupakan hal yang belum pasti. Jangan sampai seperti pernah ramai diviralkan, keluarga Ruben Onsu pindah agama, ternyata tidak benar. Demikian juga dengan aktris top Agnes Monica.
Dan penulis juga masih bertanya-tanya apa maksud DM yang mengatakan – ketika berbicara dengan UAS “tiba-tiba pikirannya bleng” alias kosong. Adakah DM telah terkena panah kekuatan magis ?
11. Namun keputusan pada akhirnya terpulang juga kepada DM sendiri. Konstitusi menjamin setiap warganegara memeluk agama pilihannya. Ketika diciptakan, manusia pun diberi kebebasan memilih. Lagi pula Tuhan Yesus sudah mengingatkan, orang-orang yang tak tulus, bimbang dan lebih cenderung mencintai isi dunia ini – tidak layak sebagai pengikutNya. Walau begitu, sebagai saudara seiman dalam menapaki jalan menuju keselamatan, kita menyayangkan kalau ada saudara yang jatuh tercecer tak sampai ke tujuan : Yerusalem Baru ! ***.