Kapal Perang KRI Sigurot yg dikomandani Mayor Laut Arizzona berhasil
menangkap kapal misterius yg menyamar sebagai kapal nelayan dengan memakai
bendera Singapura. Dokumen-dokumennya hanya fotocopy asal indonesia sedang
awaknya 4 orang asal Taiwan tapi tak saling kenal baik. Tak seekor ikanpun
ditemukan. Alat tangkap juga tidak ada.
Memakai nama MV.Sunrise Glory kapal ni semula melalui jalur pelayaran yg tak lazim kemudian memasuki perairan Indonesia. Karena itu dilacak terus oleh Angkatan Laut RI lalu ditangkap di kawasan Batam.
Karena dicurigai kemudian digeledah. Semula pihak TNI-AL bersama BNN dan Bea Cukai tak menemukan apapun yang mencurigakan. Baru setelah anjing pelacak dari K-9 didatangkan ditemukanlah 1 ton sabu senilai kl. Rp 1,5 Triliun yg ditempatkan di dasar tumpukan karung-karung beras.
Detasemen K-9 seingat saya dahulu dibentuk tahun 70-an oleh AKBP Anton Sudjarwo yg di kala itu sebagai Komandan Resimen Pelopor-Brimob di Mako Brimob Kelapa Dua Depok.
Dalam sebuah upacara di lapangan Mabes Polri Jalan Trunojoyo di depan kami wartawan anggota PWI Seksi Polri saat itu didemonstrasikan kehebatan anjing-anjing binaan Det.K-9 itu. Diantaranya Jendral Hoegeng imam Santoso yang ketika itu masih sebagai Panglima Angkatan Kepolisian RI (Pangak), memperagakan diri sebagai maling yang akan mengambil sekantong barang yg ditinggalkan pemiliknya.
Seketika itu juga anjing penjaga yg duduk tidak seberapa jauh melompat menerkam tangan sang jendral yg masih menggunakan seragam dinas upacra. Untunglah beliau memakai sarung tangan tebal dan panjang sehingga gigitan sang herder yg terus mencekam tidak sampai melukai tangannya.***
Memakai nama MV.Sunrise Glory kapal ni semula melalui jalur pelayaran yg tak lazim kemudian memasuki perairan Indonesia. Karena itu dilacak terus oleh Angkatan Laut RI lalu ditangkap di kawasan Batam.
Karena dicurigai kemudian digeledah. Semula pihak TNI-AL bersama BNN dan Bea Cukai tak menemukan apapun yang mencurigakan. Baru setelah anjing pelacak dari K-9 didatangkan ditemukanlah 1 ton sabu senilai kl. Rp 1,5 Triliun yg ditempatkan di dasar tumpukan karung-karung beras.
Detasemen K-9 seingat saya dahulu dibentuk tahun 70-an oleh AKBP Anton Sudjarwo yg di kala itu sebagai Komandan Resimen Pelopor-Brimob di Mako Brimob Kelapa Dua Depok.
Dalam sebuah upacara di lapangan Mabes Polri Jalan Trunojoyo di depan kami wartawan anggota PWI Seksi Polri saat itu didemonstrasikan kehebatan anjing-anjing binaan Det.K-9 itu. Diantaranya Jendral Hoegeng imam Santoso yang ketika itu masih sebagai Panglima Angkatan Kepolisian RI (Pangak), memperagakan diri sebagai maling yang akan mengambil sekantong barang yg ditinggalkan pemiliknya.
Seketika itu juga anjing penjaga yg duduk tidak seberapa jauh melompat menerkam tangan sang jendral yg masih menggunakan seragam dinas upacra. Untunglah beliau memakai sarung tangan tebal dan panjang sehingga gigitan sang herder yg terus mencekam tidak sampai melukai tangannya.***
No comments:
Post a Comment