Tumpukan
sampah, khususmya sampah plastik sudah merupakan pandangan sehari-hari,
terutama di perkotaan. Sampah
plastik berserakan di pinggir-pinggir jalan, bahkan juga di taman-taman dimana
seharusnya menjadi tempat nyaman untuk kita bersantai bersama teman atau
keluarga.
Di beberapa pojok jalan sering juga kita
lihat tumpukan sampah yang menggunung dan membusuk sehingga sangat menggaggu
kenyamanan lingkungan.
Kendaraan, peralatan elektronik dan
perabot-perabot di rumah tangga rusak terendam. Dan para penghuni rumah mungkin
akan mengungsi.
Demikian pula di tepi pantai dan tempat-tempat wisata lainnya, seperti
di Bali dan Bunaken yang terkenal dengan wisata lautnya. Sampah-sampah plastik
ini kabarnya mulai bertebaran. Bila tak cepat ditanggulangi maka pada akhirnya
keindahannya akan hilang dan tak akan menarik lagi bagi para turis untuk datang
berkunjung.
MAKANYA, sekarang perlu dipikirkan dan
diambil langkah nyata untuk menanggulangi masalah
sampah plastik ini di manapun, sebelum menimbulkan kerusakan yang lebih besar.
Mengapa sampah plastik ?
Karena plastik tidak mudah hancur. Tidak dapat dimakan oleh bakteri-bakteri
penghancur. sehingga bisa bertahan puluhan tahun.
Idealnya produksi atau import kantong-kantong
plastik ini harus dihentikan atau dilarang. Diganti dengan bahan yang lebih
ramah lingkungan. Tetapi entah karena apa, mungkin karena keuntungannya
demikian besar, sehingga produksi plastik tetapi dibiarkan. Dan oleh keuntungan
itu maka kerusakan lingkungan boleh dibiarkan ?
OLEH KARENA ITU, sudah saatnya kita memulai perang melawan sampah plastik ! Mulai dari mana ?
Mulai dari diri sendiri, keluarga dan
lingkungan kita. RT. RW
dan seterusnya. Dengan cara apa ? Dengan membakar sampah plastik kita sendiri
di tempat yang aman.
Mengapa sampah-sampah ini harus ditumpuk
dulu dibak-bak sampah perumahan, kemudian diangkut dan dibongkar ke tempat
pembuangan sampah sementara (TPS), kemudian diangkut dan dibongkar lagi di
tempat pembuangan akhir ?. Para petugas
kebersihan tak perlu lagi turun ketengah-tengah sungai yang sudah hitam membusuk,
membongkar sampah yang sudah membaur dengan lumpur kemudian mengangkut ke atas
truk. Mengapa prosesnya harus menjadi
panjang, memakan waktu, menambah banyak tenaga dan biaya. Padahal bila bisa
dimusnahkan sejak dari tiap rumah tangga, penanganan sampah tak akan sampai serumit
sekarang.
Bahan-bahan
plastik yang tak digunakan lagi, seperti
kantong-kantong plastik kresek dari belanjaan di warung, pasar atau supermarket
mestinya bisa dipisahkan tersendiri dalam kantong besar atau karung. Ternyata menurut pengamatan sampah plastik ini cukup banyak bisa sampai 60 % dari
volume sampah dapur rumahtangga seminggunya. Sampah-sampah plastik itu kemudian dibakar di tempat yang
aman, mungkin sekali seminggu
tergantung volume sampahnya. Dan dalam sekejap,
lenyaplah barang plastik yang
menjadi cikal bakal penyebab bencana itu dan hanya meninggalkan sedikit sisa berupa arang.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam proses pemusnahan sampah plastik melalui pembakaran ini, yaitu :
1.
Pembakaran tidak dilakukan di pagi hari
karena dapat mengurangi kenyamanan udara pagi yang segar yang memang kita butuhkan. Mungkin pula banyak warga yang sedang olah raga pagi. Sebaiknya dilakukan
pada siang hari, ketika sebagian besar warga tidak di rumah karena pergi kerja
atau sekolah.
2 Tempat pembakaran harus di tempat yang
benar-benar aman. Tidak terlalu dekat dengan
bangunan, apalagi tidak dekat
dengan barang yang mudah terbakar.
3.
Tidak dilakukan pada waktu banyak angin, sebab khawatir akan ada bunga api beterbangan.
4.
Sampah plastik dibakar sedikit demi sedikit.
Sebab kalau sekali banyak, nyala apa dapat membesar sehingga tak terkendali.
5.
Menyiapkan seember air bersama gayungnya. Siap- siap menyiramkan air untuk memperkecil nyala api bila
tiba- tiba membesar dan mungkin bisa tak terkendali. Lebih baik lagi bila disitu ada juga kran dan
slang air yang siap digunakan bila diperlukan.
6.
Sampah-sampah basah atau
dedaunan yang belum kering di hindarkan karena akan menimbulkan banyak asap yang mengganggu
lingkungan.
7.
Selama
pembakaran harus selalu siap di tempat mengawasi sambil menambahkan sisa-sisa
plastik lainnya ke tempat pembakaran.
8.
Bila
pembakaran telah selesai sempurna, tempat pembakaran diguyur air sampai
seluruhnya basah terutama bara api. Jangan tinggalkan pembakaran sebelum
benar-benar yakin api sudah padam seluruhnya.
Kalau setiap rumah tangga, lingkungan RT, RW, Kelurahan,
petugas kebersihan bersedia
melakukan hal serupa, maka dapatlah kita berharap lingkungan perkotaan kita, sungai-sungai
kita, danau-danau kita dan pantai-pantai kita akhirnya
akan bebas dari sampah plastik.
Pemerintah
hendaknya tegas memberlakukan larangan membuang sampah sembarangan dengan
pemberian sanksi. Hukuman denda atau penahanan. Pemerintah juga hendaknya rela menyisihkan anggaran untuk para relawan
yang diberi tanggungjawab memunguti sampah-sampah plastik dan memusnahkannya. Dengan
itu diharapkan bukan saja akan mempercepat terwujudnya Indonesia bebas sampah
plastik, tetapi juga akan sangat membantu banyak saudara-saudara kita yang
belum memperoleh lapangan kerja mendapatkan penghasilan. ***
No comments:
Post a Comment