Apabila Anda bekerja di sebuah perusahaan media massa,
misalnya suratkabar atau majalah dan kerapkali Anda dapat menghasilkan
berita-berita yang menarik, maka hanya menunggu waktu saja karier Anda akan
tambah meningkat. Mengikuti posisi status Anda yang menanjak, aliran
keuanganpun otomatis akan mengikuti. Jaminan kesejahteraan keluargapun tentunya
lebih terjamin. Dan masa depan menjanjikan !!
Kalau Anda sudah menjadi pegawai tetap, tentunya Anda akan mendapatkan gaji
tetap dan mungkin pula dengan tambahan berbagai bonus, insentif, jaminan
kesehatan, Tunjangan Hari Raya dan sebagainya. Seperti yang pernah dialami
penulis, selama sebulan, di luar tugas rutin, penulis menurunkan tulisan
berseri mengenai kisah nyata seorang gembong perampok sejak masa kecilnya
sampai masuk penjara.
Oleh salah seorang boss, dianggap itu sebagai prestasi yang melebihi tugas dan
kewajiban yang diharapkan dari seorang karyawan. Dan untuk itu katanya harus
diberi penghargaan berupa bonus. Bonusnya dihitung per-hari penerbitan. Jadi,
tulisan yang semula kupikir hanya untuk melengkapi berita-berita rutin yang
kudapatkan, tapi kemudian tak kusangka dapat bonus lumayan besaaar.
Contoh lain, dalam suatu perjalanan keluarga, penulis secara kebetulan satu
pesawat dengan pemain bola nasional Yohanes Auri. Maka ceritera kisah suka-duka
pemain "kuda hitam" kesebelasan nasional itu di sepanjang penerbangan
Makasar - Kemayoran itupun kemudian kutorehkan di suratkabar kami. Karena
itupun dianggap prestasi diluar tugas rutin sebagai wartawan bidang Pertahanan
Keamanan dan Hukum, maka kembali penulis dianggap layak mendapat insentif. Enak
kan ??
Satu contoh lain : Suatu subuh, sebuah pesawat penuh penupang jatuh
terbakar ketika akan mendarat di Lapangan Terbang Kemayoran. Semua akses ke
tempat bencana itu ditutup aparat keamanan. Hanya penulis yang berhasil masuk
dan pagi itu hanya koran kami yang memuat berita itu sebagai berita utama di
halaman muka dengan gambar-gambar mencolok. Orang pers menyebut berita itu
berita "ekslusif" dan untuk itu untuk kesekian kalinya kebagian
rezeki insentif lagi.
Lalu sejalan dengan itu, status pun ikut menanjak. Dari reporter pemula
jadi wartawan senior, lalu Desk Editor, bahkan sampai dipercaya menjadi Pemimpin
Perusahaan.
Namun demikian, profesi jurnalistik tidaklah harus selalu menjadi karyawan
dalam sebuah perusahaan media. Bisa juga sebagai profesional independet, freelance
atau wartawan lepas. Sistem perhitungan jasanya sesuai nilai berita, tulisan
atau gambar yang dimuat atau telah ditayangkan sesuai standard pada
masing-masing media.
No comments:
Post a Comment