Dalam khotbah Ibadah Minggu kemarin, Penatua kami mengupas surat Nabi
besar Yeremia kepada orang Israel di pembuangan di Babel tentang firman Tuhan.
Antara lain agar mereka “selalu memperjuangkan kesejahteraan kota di manapun kamu
berada. Karena kesejahteraan kota itu adalah kesejahteraan kamu juga”.
Meskipun sang Presbyter tak menyinggung sama sekali politik dalam
khotbahnya, ibarat jalur khotbah dan jalur hiruk-pikuk politik sekarang pada
jalur lain yang dipisah suatu tembok pemisah, namun kita dapat mengambil hikmah
dari pesan firman Tuhan ini dalam menentukan sikap pada Pilpres mendatang.
Pertama, dalam hal menggunakan atau tidak menggunakan hak pilih alias
golput (golongan putih / polos ). Menurut penulis, pesan kepada orang buangan
ini dapat berlaku juga bagi setiap orang di manapun mereka berada. Bahwa mereka
patut bertanggung ikut mengusahakan kesejahteraan kota, lingkungan dan negara.
Tidak hanya menjadi penonton saja dan hanya mau menikmati kesejahteraan yang
diperjuangkan orang lain. Termasuk memilih pemimpin yang terbaik.
Hanya ada masalah kedua, yaitu harus hati-hati, jangan salah pilih calon
pemimpin atau calon legislatif yang tidak baik. Orang-orang seperti ini, kini
makin lihay menutupi sifat mental asli mereka yang buruk. Ketika mereka menjadi
kuat dan berkuasa baru kelihatan sifat aslinya. ***
No comments:
Post a Comment