Berbeda dengan Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR yang
menganggap janggal Johan Budi, mantan pimpinan KPK dicalonkan PDIP menjadi calon
legislatif, penulis justru berpendapat ini merupakan pilihan yang tepat dan
suatu langkah strategis.
Saya membayangkan, bila nanti Johan Budi yang saat
ini masih sebagai pembantu Presiden di lingkaran Istana, benar-benar jadi duduk
di DPR, diharapkan ia akan melakukan revolusi mental di DPRI lembaga yang
mestinya terhormat itu.
Lembaga legislatif ini sekarang sudah demikian rusak
oleh berbagai pelanggaran etik dan praktek korupsi dan suap. Terbukti dari
hasil penangkapan para penegak hukum, khususnya KPK. Bahkan mantan ketuanya Setya
Novanto kini masih meringkuk di balik tirai besi !
Kalau
Johan Budi menduduki pucuk pimpinan DPR, atau setidak-tidaknya Komisi Banggar atau
yang berhubungan dengan keuangan negara, diharapkan dia akan melakukan
pembaharuan. Menjebol praktek-praktek lama yang cenderung koruptif, memulai
mekanisme yang transparan - sambil
menjaga agar dirinya sendiri tiak ikut terkontaminasi.
Malah kalau bisa
tokoh-tokoh pimpinan KPK seperti Abraham Samad, Bambang Widoyanto dan Antasari
Azhar dan lain-lain ikut mendaftar jadi calon legislatif. Biarlah dengan
kehadiran mantan petinggi-petinggi KPK itu di DPR nanti membuat ngeri para anggota-anggota
DPR lama ataupun baru untuk tidak lagi bermain-main dengan korupsi atau suap.
***
No comments:
Post a Comment