Ini DPR makin menyebalkan saja. Dalam soal angket
KPK, demikian pula dalam pembahasan RUU Pemilu. Seperti dalam pembahasan ambang
batas perolehan suara untuk pencalonan capres.
Dan parahnya lagi, menambah-nambah kursi itu. KPU
sudah berteriak-teriak cemas dengan pembengkakan anggaran dan kesempitan waktu.
Apalagi rakyat yang masih banyak berkekurangan.
Mestinya anggaran ditetapkan dulu berapa mampunya.
Baru hitung-hitungan me nambah kursi. Jangan nanti Jokowi dan Sri Mulyani ditodong menyediakan uangnya dengan
alasan “sudah disetujui Dewan “. Masih ingatkah kita ketika Presiden Jokowi
dulu mau di fait accomply di kompleks DPR ? Untuk menandatangani prasasti untuk
pembangunan proyek gedung entah apa lagi itu ?
Tapi untung Presiden yang sederhana ini mengetahui
akal bulus ini dan menolaknya dengan santun meski dalam hati mungkin marah.
Barangkali sudah saatnya rakyat ramai-ramai
menyampaikan somasi tidak percaya ke DPR yang sekarang. Mereka tidak layak lagi mewakili rakyat. Mereka hanya
mengutamakan kepentingan diri sendiri dan kelompok mereka. ***
No comments:
Post a Comment