“Huaaaaaaaaaaa, lega........!”, faktanya Pak Pabowo Subianto
akhirnya bertemu dan mengakui serta mengucapkan selamat atas keabsahan
Jokowi-JK sebagai pemenang Pemilu Pilres 2014 bahkan berusaha dapat ikut
dalam upacara pelantikannya tanggal 20 Oktober 2014. Dua hari sebelum
pelantikan, Jokowi secara mengejutkan
tampil bersama Prabowo dalam suasana akrab dirumah orangtua Ketua Umum Gerindra itu.
Sebagaimana kami tuliskan dalam blog ini sebelumnya,
apabila Prabowo mengakui dan pada kesempatan pertama dapat
memberikan selamat kepada Jokowi, maka
citranya sebagai negarawan
yang sebelumnya makin meredup, akan kembali melambung tinggi. Dan itu terbukti,
setelah ucapan selamat yang sama
dipublikasikannya melalui media sosial,
dalam sekejap langsung mendapat dukungan jutaan komentator dari masyarakat. Ketegangan politik langsung menurun, pasar langsung memberi reaksi positif.
Kurs rupiah dan IHSG langsung melejit.
Dalam kesemuanya ini, disamping kepada Prabowo dan Jokowi, patut pula
diajukan jempol kepada Ketua MPR Zulkifli Hasan. Semula banyak orang
mewaspadainya karena ia berasal dari kubu KMP. Ternyata ia dapat membuktikan
diri sebagai seorang negarawan yang cakap. Ia sejak semula telah menyatakan
sebagai prioritas pertamanya adalah mnyukseskan pelantikan presiden. Dan ia
sukses. Ha itu diakukannya dengan secara maraton melakukan safari mengunjungi
para pimpinan Partai, dan hasilnya seluruh anggota DPR/MPR dari
semua fraksi partai politik dan DPD lengkap hadir.
Tetapi jangan gr dulu.
Karena realitas politik kita yang lalu
sering membuat orang salah memprediksi. Sebabnya, karena terlalu banyak
trik-trik politik yang mengelabui,
ketidakkonsistenan, das sollen tak sesuai dengan das
sein, ucapan dan nyatanya dalam pelaksanaan tidak sesuai.
Mudah-mudahanlah Jokowi, Prabowo dan Zulkifi Hasan tetap konsisten. Tidak
seperti “yang lain” sebelumnya. Bahkan mereka juga dapat mendorong yang lain
untuk melakukan yang sama. Mereka telah menjadi pelopor, jangan berbalik lagi
menjadi pecundang.
Khususnya Prabowo yang telah menjanjikan akan menginstruksikan partainya
dan juga mendorong para pe ndukungnya lain memberikan dukungan pada
pemerintahan yang baru termasuk juga mengkritisi hal-hal yang perlu diluruskan.
Nah, realitas janji inilah yang
masih harus kita nantikan pada masa-masa mendatang. Apakah akan ada perubahan sikap dari kubu KMP.
Khususnya dalam pemilihan Ketua-ketua Komisi dan badan-badan pendukung
DPR lainnya. Sangat jelas Prabowo menekankan, bahwa PDI Perjuangan adalah
partai besar dan karena itu patut mendapatkan
posisi yang patut di lembaga-lembaga DPR. Ucapan ini sebetulnya sudah
terlambat, tetapi masih ada waktu dan tempat
untuk dapat menunjukkannya pada pemilihan badan-badan pendukung tersebut.
Demikian pula masih harus dilihat bagaimana nanti para
pimpinan DPR yang seluruhnya dari kubu Prabowo itu meresponi segala hal yang
menyangkut Pemerintah yang dipimpin Presiden Jokowi. Jangan nanti urusannya
menjadi bertele-tele dengan alasan berbagai
prosedur birokratis. Seperti
menunggu penyelesaian ijin usaha yang lama berlarut-larut dan menjengkelkan. ***
No comments:
Post a Comment