Sampai tulisan ini dibuat, belum ada
pemberitahuan resmi mengenai nama-nama
yang bakal mengisi Kabinet Jokowi-JK. Yang ada hanya perkiraan-perkiraan saja dengan mengacu pada
kriteria dan komposisi partai dan
profesional yang digariskan Jokowi.
Yang tahu hanya Jokowi-JK saja, bahkan
juga mungkin para Ketua Umum partai-partai pengusung, yaitu PDI Perjuangan,
PKB, Nasdem, Hanura dan PKPI.
Ada juga disebut-sebut nama Dr. Sri Muliani Indrawati yang kini menjadi
pejabat Bank Dunia di Amerika Serikat. Tetapi menurut penulis, mantan menteri
Keuangan ini mungkin akan terkendala oleh kasus Bank Century pada waktu lalu,
karena dialah sebagai Ketua KSSK, yang memberikan persetujuan pendanaan bank
yang bermasalah itu.
Banyak yang menuduh dialah salah satu yang
harus bertanggung jawab atas kerugian negara trilunan rupiah itu bersama Dr. Boediono selaku Gubernur BI saat itu. JK juga pernah dikecewakan oleh Sri Mulyani yang tidak segera
melaporkan prosess pendanaan itu,
padahal ketika itu JK sebagai Pelaksana Tugas Presiden ketika SBY berkunjung ke
AS.
Ia
baru melaporkan beberapa lama setelah kasus itu terjadi. Dan
pada saat itu juga ia memerintahkan Kapolri agar dalam tempo sekian jam pemilik
Bank itu ditangkap. Dan untunglah ia masih sempat dibekuk tatkala ia siap-siap
untuk kabur ke luar negeri.
Selain itu JK juga pernah dikecewakan
akibat tidak dipenuhinya permintaan dana untuk pembangunan pembangkit-pembangkit tenaga listrik sebesar 10 ribu MW. Dan terbukti akibatnya kini dirasakan seluruh rakyat dan
para pabrikan yang sangat kekurangan
energi listrik.
Lagi pula kasus Bank Century ini belum
tuntas di KPK. Dan bukan tidak mungkin
mereka-mereka yang pernah dipanggil KPK sebagai saksi, pada masa mendatang akan
dipanggil lagi untuk diperiksa lebih lanjut, dan bisa jadi pula dengan status
tersangka.
Jadi,
agak riskan bagi Jokowi-JK untuk kembali menempatkan Sri Mulyani yang kea hliannya diakui cukup handal ini dalam
kabinetnya. ***
No comments:
Post a Comment