Baru saja saya melihat gambar di WA dengan
penjelasan yang membuat hati terasa miris. Sejumlah anak-anak kecil ditemukan
dalam keadaan menyedihkan, terbius dalam kotak yang disamarkan dengan
kandang-kandang ayam. Kabarnya anak-anak ini akan dibawa ke Thailand dan di sana
akan dibunuh dan diambil organ-organ tubuh mereka untuk diperjual-belikan.
Mudah-mudahan tidak benar dan hanya hoax.
Masih segar dalam ingatan peristiwa bulan Nopember tahun lalu, Ahmad
Yusuf Ghazali, bocah berusia tahun,
hilang ketika dititipkan orangtuanya di sebuah PAUD tak jauh dari rumah mereka
di Samarinda, Kalimantan Timur. Dua minggu kemudian baru ditemukan dalam parit
dengan beberapa organ tubuhnya yang hilang.
Lalu, belum
lama ini pula, penduduk beberapa desa di Kabupaten Morowali pernah pula ramai
menyatakan kecemasan mereka melalui media sosial oleh munculnya seorang wanita
misterius yang sering mencoba mendekati
anak-anak kecil.
Meskipun
berita terakhir ini belum pernah ada kejelasannya, namun ini bisa menjadi
peringatan untuk para orangtua dan para guru di sekolah, pengelola taman
bermain dsbnya untuk lebih waspada.
Terlebih
kepada aparat Kepolisian yang digaji dan diperlengkapi Negara untuk melindungi
rakyat agar lebih proaktif lagi melakukan
inspeksi / patroli dan penyelidikan. Tidak hanya menunggu laporan. Terutama
para anggota polisi yang ditugaskan sebagai Binmas (pembinaan masyarakat) di
desa-desa atau Kelurahan wajib segera bergerak melakukan penyelidikan bila
mendapat informasi mengenai hal-hal yang mengganggu ketenteraman masyarakat.
Mereka harus segera memberi penjelasan kepada warga mengenai setiap informasi
yang meresahkan. Biar warga bisa kembali tenteram bila berita itu tidak benar .
Tetapi kalau benar, dijelaskan apa yang telah dilakukan polri terhadap para
pelakunya dan dimknta agar masyarakat diminta ikut waspada.
Adanya
gangguan keamanan di suatu wilayah, apalagi bila terjadi berulang kali , dapat
menjadi petunjuk ketidakmampuan atau kegagalan pimpinan polisi di wilayah itu dalam
melakukan kewajibannya memberikan rasa
aman kepada masyarakat, sehingga tidak layak dipromosikan.***
No comments:
Post a Comment