Pertemuan
Presiden terpilih Jokowi bersama
Tim Transisinya dengan pimpinan KPK yang membahas berbagai program kerja bersama dalam
melibas para koruptor di masa mendatang, tambah membuat deg-degan orang-orang yang berindikasi korupsi beberapa waktu lalu.
Apalagi
Jokowi yang terkenal jujur dan tidak ada beban masalah masa lalu, adalah orang
yang “diam-diam tegas”. Masih ingatkah
leluconnya pada suatu ceramahnya ketika
membedakan caranya sebagai Gubernur
DKI menindak bawahan yang salah dengan wakilnya Basuki Tjahaja
Purnama? “Kalau pak Ahok mencak-mencak memarahi kemudian memecatnya, maka saya diam-diam, tetapi besok (jabatan yang
bersangkutan) sudah hilang”.
Siapa
yang tahu apa yang telah dibahas bersama pimpinan KPK yang sudah banyak
menyeret koruptor kakap itu ? Nama-nama
siapa gerangan yang tercantum dalam
daftar nama orang-orang berindikasi korupsi yang telah diserahkan ke Presiden
terpilih ?
Bukan
tidak mungkin termasuk juga nama-nama sejumlah petinggi partai yang dahulu disebut-sebut dalam kasus-kasus
masa lalu tapi pengusutannya tidak tuntas karena memang sengaja dilakukan
tidak sungguh-sungguh.
Ada bekas pejabat yang menandatagani cek bernilai
miliyaran rupiah, - yang mengaku cek itu kemudian digeletakan begitu saja di
meja kemudian “hilang,” tetapi terakhir ditemukan di bank sudah diuangkan oleh
orang yang dikatakan ber KTP palsu.
Lalu
beberapa tokoh partai yang nama-namanya disebut-sebut menerima uang dalam kasus korupsi di Kementerian Kehutanan, tapi belum
ada tindak lanjutnya.
Yang sekarang sudah disebut-sebut jaringan
mafia minyak. Ketika Tim Transisi
mewacanakan pembubaran Petral yang selama ini dinilai sebagai salah
satu wadah tempat bercokolnya mafia minyak, mulai ada reaksi. Nah, mulai muncul pembela-pembelanya,
bisa jadi jalan masuk.
Banyak
lagi kasus-kasus yang perlu dituntaskan. Kasus tuntutan ganti rugi korban lumpur Lapindo yang tidak kunjung diselesaikan Aburizal Bakry, tuntutan dari LSM-LSM dan keluarga atas penghilangan 13 aktivis 1988 dan lain-lain.
Dugaan
adanya ketakutan akan sikap diam-diam
Jokowi dan tidak banyak bicara inilah yang mungkin tambah menakutkan
orang-orang yang bermasalah pada waktu lalu sehingga mereka berusaha menjegalnya. Kalau langkah
Ahok yang ceplas-ceplos dengan mudah dapat ditebak, lain
halnya dengan Jokowi. Apa yang dipikirkan tidak mudah ditebak.
Apalagi Ahok sudah nemberi saran kepada
Jokowi untuk nanti melacak asal-usul
kekayaan orang-orang yang mencurigakan. Melalui instrumen pajak kah, pembuktian
terbalik kah dst.dst. ***
No comments:
Post a Comment