Friday, November 25, 2022

BEBERAPA CATATAN SEKITAR PERNYATAAN DANIEL MANANTA

1.           Setelah keluar pernyataan Youtuber Daniel Mananta (DM) bahwa ia sependapat dengan Uztad Abdul Somad(UAS) bahwa di dalam patung salib orang Kristen (Katolik) ada “unclean spirit” kontan pernyataan tersebut mendapat berbagai komentar di media sosial. Khususnya dari tokoh-tokoh agama Kristen, Katolik dan Islam dan para Youtuber. Meski DM menyatakan mereka sependapat, namun mesti dipertanyakan dulu apakah istilah “jin kafir” dalam ceramah UAS sama dengan “unclean spirit” atau “roh kotor” dari istilah DM. Karena orang Kristen tak mengenal apa itu jin.

2.           Saya sependapat bahwa orang Kristen tak pernah menyembah patung bahkan dilarang. Hal ini nyata sekali dari urutah teratas dari Hukum 10 (The Ten Commandement) seperti dikumandangkan YAHWE sendiri  langsung di Gunung Torsina. (Keluaran 20:4-5). Celakanya, di sini dilakukan pemisahan antara kedua ayat ini sehingga penafsirannya jadi berbeda. Padahal kedua ayat ini ada dalam satu napas sehingga tak dapat dipisahkan. Kalau hanya membaca ayat 4, berarti TUHAN tak akan memerintahkan Musa membuat dua  patung kerub (malaikat) dari emas murni  yang dipasang di atas tutup Tabut Perjanjian Tuhan.(Kel.25:10-22). Dan juga  Tuhan tak akan memerintahkan Musa membuat patung Ular tedung dari tembaga untuk dipandang orang israel yang dipagut ular tedung karena dosa perlawanan mereka kepada TUHAN (Bilangan 21:8-9). Mereka disuruh memandang biar patung ular yang baru menyerang mereja sebagai peringatan agar bertobat bahwa TUHAN bisa menggunakan hewan-hewan berbisa itu untuk membinasakan mereka bila melakukan pembangkangan serupa. Mereka hanya disuruh memandang lalu sembuh dan bukan disuruh menyembah.

3.           Kalau memenggal ayat 4 dari kaitannya dengan ayat 5, maka konsekwensinya kita juga harus menolak patung-patung Pahlawan seperti patung Sukarno-Hata di Jalan Proklamasi, Patung Jendral Sudirman juga di Jakarta, Patung Patih Gajah Mada di Mabes Polri dan patung para Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya, Jakarta Selatan.

4.           Hendaknya kita dapat memisahkan antara “penghormatan” dan “penyembahan”. Penghormatan diberikan kepada simbol-simbol dari mereka yang pernah memberikan kebaikan bagi umat manusia.

Kita menghormati Sang Merah Putih, karena dibalik bendera itu terbayang ribuan korban jiwa dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa dan negara mereka dari penjajahan.

5.      Umat Kristiani tak pernah berdoa menghadap suatu benda yang kelihatan. Tetapi menyembah kepada TUHAN yang tak terlihat oleh manusia berdosa tetapi  diyakini Dia bisa hadir di segala tempat. karena Dia adalah Roh.. ( Mazmur 139 :7-12). Makanya, umat Kristen bila berdoa bisa menghadap ke mana saja, di mana saja dan kapan saja. Yang mutlak adalah adanya kontak batin dengan TUHAN dan bila Tuhan berkenan, maka kita akan dapat mendengar suaraNya melalui RohNya yang juga telah ditaruh di hati setiap orang percaya.

6.     Akan hal patung , penulis sependapat bahwa patung Tuhan Yesus bisa dibuat karena Tuhan Yesus memang pernah ada dan hidup sebagai manusia. Mungkin ada bukti-bukti peninggalan sejarah semasa hidup dan pelayananNya yang menjadi referensi para seniman lukis. Dan bisa juga Tuhan memakai dan memberi karunia penglihatan kepada para pelukis yang dipilihNya seperti ketika TUHAN menyuruh Musa membuat Tabut Perjanjian atau Daud merancang pendirian Bait Allah di Yerusalem. Namun, patung adalah tetap patung dan tak patut disembah. Tetapi dihormati adalah patut.

7.           Lalu, benarkah ada ”jin kafir atau “unclean spirit” dalam patung Tuhan Yesus  seperti dikatakan UAS dan DM ? Sebagian orang Kristen mungkin ada yang percaya didalam patung itu hadir Roh Kudus sehingga terkadang dipakai sebagai penolak bala atau dipakai menyembuhkan orang sakit. Penulis tidak sependapat karena kehadran Tuhan atau Roh Kudus dalam bentuk apapun tergatung Tuhan sendiri, tapi manusia bisa melihat tanda-tandanya. Mengapa ? Karena simbol-simbol rohani sekarang sudah acap dijadikan asesoris dan souvenir.Bukan hanya palang salib. Bahkan di beberapa toko online kini model Tabut Perjanjian TUHAN sekarang sudah menjadi barang belanjaan sebagai suvenir. Padahal, pada masa Perjanjian Lama, Tabut itu harus di simpan di ruang Maha Kudus. Sedang  Ruang Maha Kudus itu hanya boleh dimasuki sekali setahun dan itupun hanya boleh Imam Besar untuk menyampaikan persembahan. Apakah Tuhan atau Roh Kudus akan berkenan hadir dalam benda-benda suvenir itu ?. Atau apakah Roh Kudus akan berkenan hadir dalam salib yang digunakan orang seperti dalam pedukunan ? Tentu tidak. Namun kita tak perlu apriori. Memang ada saat di mana nampak kehadiran Tuhan dalam benda-benda rohani yang dikuduskan. Ingatkah kita apa yang dialami raja Babel Bersyazar pengganti Nebukadnezar ? Ketika ia secara semena-mena menggunakan perangkat-perangkat suci yang dahulu dirampas ayahnya dari Bait Suci di Yerusalem – untuk minum anggur mabok-mabokan-dalam istananya, mendadak nampak di tembok tangan aneh menulis yang tak dapat diartikannya. (Daniel 2:1-30). Terus, ketika tabut Perjanjian Tuhan dibawa ke Yerusalem, seorang pengiringnya mati diganjar Tuhan karena ia menjamah benda suci itu, meskipun dengan niat baik agar tak terjatuh.

8.           Jadi, kalau benda yang dikuduskan digunakan dan ditempatkan pada tempat yang wajar oleh orang yang tepat kita yakin Roh Kudus akan berkenan hadir di sana. Maka kalau yang dimaksud UAS dan DM adalah terhadap patung dan salib yang demikian, maka menurut penulis ini adalah perbuatan yang mengerikan. Menghujat Roh Kudus yang mungkin hadir disitu. Tetapi apabila yang dimaksud adalah patung sebagai asesoris yang tengah digunakan ketika berhura-hura atau di pedukunan maka dapat dibenarkan. Mengapa ? Karena iblis atau setan suka sekali menyamar untuk menipu para anak Tuhan. Seperti serigala berbulu domba.

Apa ganjaran penghujat Roh Kudus ? Bacalah kisah Ananias dan Safira yang berdusta soal persembahan mereka. Mereka mati di tempat saat itu juga (KR 5:1-11). Jadi, kalau ada penghujat Roh Kudus yang belum sampai mengalami nasib seperti Ananias dan Safira maka itu semata-mata  karena kasih dan panjang sabar Tuhan  yang  masih memberi kesempatan bertobat.  (Mazmur 103:8-14). Baca pula Yehezkiel 33:11 yang megatakan, “Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikian firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan aku berkenan kepada pertobatan, supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu. Mengapakah kamu akan mati hai kaum Israel ?”

9.          Maka sebagai solusi, kalau memang DM baru berniat untuk tak lagi mengakui Yesus Kristus sebagai juruslamatnya, seperti banyak diviralkan, hendaknya niat itu diurungkan dan dipikirkan kembali. Karena rugi serugi-ruginya. Janji keselamatan jiwa yang telah dikaruniakan kepadanya oleh Pemberi Hidup ini dilepaskannya begitu saja ! Rupanya DM keliru mencari tempat bertanya yang tepat. Kita selalu berdoa agar Tuhan tidak membawa kita ke dalam percobaan. Tetapi DM malah pergi sendiri ke dalam pencobaan itu. Dan tahulah akibatnya. Carilah hambah Tuhan yang tepat kalau memang haus akan  firman Tuhan dan kebenaranNya. Tidak mengandalkan kekuatan sendiri atau orang lain karena Tuhan mengutuk orang demikian.(Yeremia 17:5). Sebaliknya Tuhan memberkati orang yang mengandalkan Tuhan (ay 7) Dan ….jangan juga menganggap dirimu pandai. (Roma:12:6)

10.      Memang kita belum mendengar konfirmasi langsung dari DM, karenanya kabar ini masih merupakan hal yang belum pasti. Jangan sampai seperti pernah ramai diviralkan, keluarga Ruben Onsu pindah agama, ternyata tidak benar. Demikian juga dengan aktris top Agnes Monica.

Dan penulis juga masih bertanya-tanya apa maksud DM yang mengatakan – ketika berbicara dengan UAS “tiba-tiba pikirannya bleng” alias kosong. Adakah DM telah terkena panah kekuatan magis ?

11.    Namun keputusan pada akhirnya terpulang juga kepada DM sendiri. Konstitusi menjamin setiap warganegara memeluk agama pilihannya. Ketika diciptakan, manusia pun diberi kebebasan memilih. Lagi pula Tuhan Yesus sudah mengingatkan, orang-orang yang tak tulus, bimbang dan lebih cenderung mencintai isi dunia ini – tidak layak sebagai pengikutNya. Walau begitu, sebagai saudara seiman dalam menapaki jalan menuju keselamatan, kita menyayangkan kalau ada saudara yang  jatuh tercecer tak sampai ke tujuan : Yerusalem Baru ! ***.

 

 

 

 

 

Thursday, July 7, 2022

Miris Dengan Kasus ACT ( Indonesia )

Mengikuti pemberitaan mengenai kasus yang melibatkan ACT (Aksi Cepat Tanggap “Indonesia”) , hati sungguh miris. Mengapa ? Bacalah beberapa judul berita di bawah ini : 


-  Izin ACT Kumpulkan Uang Dicabut, Mensos Ad Interim Muhadjir Ingin Berikan Efek Jera

-  Menag Yaqut Minta Izin ACT Dicabut Jika Terbukti Selewengkan Dana Umat untuk Terorisme

-  ACT Diduga Selewengkan Dana Umat, Bareskrim Turun Tangan

- ACT Langgar Pasal 6 Dalam pengumpulan dana 

- Masalah di ACT : Kampanye berlebihan.Pemotongan Donasi hingga penyelewengan.

-  8 Pernyataan ACT Respons#AksiCepatTilep dan #JanganPercayaACT                                                                                                                                                     

        Sudah dua kali, terakhir 8 Mei 2019, penulis melalui  blog Wita Mori blogspot.com. seperti kukutip kembali berikut ini,  ingatkan untuk berhati-hati menggunakan nama ACT, karena dalam lembaga ACT yang asli terkadung misi suci yang mendunia. Penulis garisbawahi lagi saran penulis ketika itu agar ACT Iaksi Cepat Tanggap) Indonesia itu - tak menjiplak nama ACT . Tapi lebih baik mencari nama dan simbol lain. Dan penulis heran, bagaimana mungkin hak paten lembaga internasional itu bisa diijinkan  oleh pemerintah negara saya, Indonesia, untuk organisasi lain yang sejenis ini.

 

Monday, May 8, 2017

ACT dan ACT

 

        Ketika sedang ribut-ribut soal Cak Budi yang kabarnya menyalahgunakan sumbangan untuk orang miskin, saya tertarik dengan organisasi ACT (Aksi Cepat Tanggap). Kenapa ? Karena ini dapat disalahpaami dengan ACT (Action by Churhes Together), sebuah lembaga sosial gerejani internasional yang berpusat di Swiss. Lembaga kemanusiaan ini khusus mmbantu para korban bencana alam dan korban kerusuhan di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Bencana alam Aceh, Nias, Bengkulu, Lebak, Purworejo,, NTT, Luwuk Banggai, Poso, Sangir Talaud, Ambon dan banyak lagi.

          Di Indonesia ACT Internasional pernah bekerjasama dengan Yayasan Tanggul Bencana (YTB) yang didirikan dengan dukungan Dewan Gereja-gereja di Indonesia (PGI). Dana bantuan diperoleh dari jemaat-jemaat gereja pendukung di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Penyaluran dan penggunaannya diawasi ketat oleh ACT Swiss. Pertanggungjawaban penggunaan dana dan penyalurannya harus selalu dilaporkan secara terbuka kepada donatur, diperiksa  Akuntan Publik dan sewaktu-waktu juga oleh ACT sendiri.    

          Ketika penulis menjadi Asdir Keuangan di YTB, saat itu (th.2000an) setiap bantuan harus segara disalurkan secepat mungkin kepada para korban bencana, jangan ditahan-tahan, atau dibungakan dulu dsb. Boleh mengambil untuk biaya operasional sekian persen, tidak lebih dari sepuluh persen. Kerena tidaklah mungkin karung-karung beras atau bantuan dalam bentuk barang berjalan sendiri ke lokasi bencana. Perlu alat angkutan dan tenaga pikul.

            Kembali soal ACT, sebaiknya organisasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) ini berganti nama lain untuk mencegah hal-hal yang tisak diinginkan. ACT Internasional ini, yang sudah sejak lama beraktivitas di seluruh dunia, mungkin mengambil nama mereka terinspirasi dari Kitab Suci Kisah Para Rasul (inggerisnya : Act) .Mungkin mereka sungkan untuk mempermasalahkan nama ini , tetapi sebagai bangsa yang beretika mestinya kita bijaksana.

             ACT juga senantiasa menyediakan dana darurat untuk membantu para korban yang memerlukan bantuan sangat mendesak, yaitu dana RRF (Rapid Reaction Fund). - Sam Lapoliwa, mantan Financial Assistan-YTB).

 

 

       Lihat apa jadinya sekarang. Memang sesuatu yang ditabur dalam keburukan akhirnya akan menuai keburukan juga bahkan kejahatan !

Mau tahu lebih lanjut tentang ACT yang asli ?  Penulis bukan mau jadi corong lembaga ini, tetapi merasa patut membela yang dizolimi. Orang kah, lembaga kah atau yang lain. Siapa saja dapat menemukan informasi mengenai Act melalui Google atau Wikipedya atau yang lain. ACT ini juga telah menjalin kerjasama dengan Dewan Gereja-Gereja Sedunia (WCC) melalui suatu Joint Statement  serta lembaga-lembaga internasional lainnya. Tapi biarlah kita kutipkan informasi dari ACT sendiri tentang siapa mereka  sbb :

 

ACT Alliance is the largest coalition of Protestant and Orthodox churches and church-related organisations engaged in humanitarian, development and advocacy work in the world, consisting of more than 130 members working together in over 120 countries to create positive and sustainable change in the lives of poor and marginalised people regardless of their religion, politics, gender, sexual orientation, race or nationality in keeping with the highest international codes and standards.

ACT Alliance is supported by 30,000 staff from member organisations and mobilises about $3 billion for its work each year in three targeted areas:

·        humanitarian aid

·        development

·        advocacy

ACT Alliance is deeply rooted in the communities it serves. It has earned the trust and respect of local people long before large international interventions scale up, and remains steadfast in its grassroots commitments for many years after world attention has shifted elsewhere.

This means that every day, ACT Alliance is on the frontlines:

·        addressing systemic poverty

·        supporting survivors of disasters, wars and conflicts

·        training rural communities in sustainable agricultural techniques

·        helping people adapt to environmental change,

·        and influencing governments and other key decision makers to safeguard citizens’ human rights.

Members are associated with the World Council of Churches or the Lutheran World Federation.

The global secretariat of ACT Alliance is based within Switzerland, Jordan, Thailand, El Salvador, Kenya, Canada and New York. In addition, the  ACT Alliance Advocacy office to the EU is based in Brussels, Belgium.

Monday, June 13, 2022

PUTIN RUSAK CITRA RUSIA YANG HARUM

 BERBAGAI cercaan dalam sebulan ini banyak dialamatkan ke Rusia, terutama Presiden Vladimir Putin berkenaan dengan invasi mereka di Ukraina. Bagaimana tidak. Negeri penghasil utama gandum dunia, Ukraina, kini telah hancur lebur. Penduduknya yang beruntung masih dapat menyelamatkan nyawanya, kini terpaksa harus mengungsi ke berbagai negara, sementara yang lainnya masih tetap bertahan mempertahankan tanah air dari negara expansionis Rusia.

Keputusan Rusia memilih jalan kekerasan ketimbang diplomasi dalam menyelesaikan perbedaan pandangan politik dengan negara tetangga mereka, sangat disayangkan banyak pihak. Baik oleh sebagian besar anggota negara anggota PBB, Lembaga kemanusiaan internasional bahkan oleh Paus, pemimpin tertinggi gereja Katolik di mana Putin juga sebagai anggotanya.

Sebelumnya, mendengar nama Rusia, terbayang tokoh-tokoh legendaris yang kesohor. Seperti cosmonaut Valentina Tereshkova, wanita pertama yang megarungi ruang angkasa tahun 1963 – menyusul rekan senegaranya, Yuri Gagarin sebagai manusia bumi pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa pada 12 April 1961.

Di bidang olahraga, siapa yang tak kena dengan Boris Spassky sang juara dunia catur,   Anatoly Karpov juara dunia lain yang pernah memenangkan pertandingan lebih dari 1000 kali.

Di dunia pertunjukan ballet – sebagai kebudayaan seni dan sering dianggap sebagai representasi kecantikan, gemulai dan keanggunan, Rusia banyak memunculkan balerina-ballerina yang top dan memiliki banyak pengikut di media sosial. Sebut saja Maria Abashova, Postnova Stanislava, Diana Vishneva, Maria Khoreva, Svetlana Zakharova, Ekaterina Borchenko dan beberapa yng top lainnya.

Dalam hal karang-mengarang yang paling populer tersebutlah Maxim Gorky. Nama ini sesungguhnya adalah nama samaran dari nama sebenarnya Aleksey Maximovich Preshkov. Gorky yang berarti “pahit”, mengingatkan penulis pada teman sasterawan Satyagraha Hoerip yang lebih sering disapa “oyk”oleh teman-temannya sesuai nama pengarang yang tercantum dalam buku-buku novelnya. Hidup pada masa pemerintahan pemimpin otoriter, para pengarang biasanya banyak yang menggunakan nama samaran. Ingatkah kita Ki Panji Kusmin, nama samaran misterius yang menyebabkan Pemimpin Redaksi Harian Nusantara TD.Hafas dibawah ke perngadilan ? Hanya karena tak mau menyebut nama pengarang sebenarnya ?

Maxim Gorky sendiri, pengarang beraliran realisme sosialis banyak menulis soal penderitaan rakyat kecil pada zaman revolusi Bolshevik Rusia, mengeritik para penguasa. Ia ditemukan meninggal dunia secara misterius di tempat pembungan di Capri tahun 1936.

Penulis juga senang membaca novel “A Story about a Real man” dari Boris Polevoy yang mengisahkan seorang penerbang tempur yang kedua kakinya diamputasi tetapi tetap bersemangat dan berusaha dengan berbagai cara agar dapat kembali menerbangkan pesawatnya.

Di Indonesia pun, terutama di Ibuota, hingga kini masih ditemukan karya-karya monumental dari para arsitek Rusia seperti Monumen Nasional (Monas), gedung olahraga  Gelora Bungkarno, Patung Pemuda di Senayan, Patung menusia terbang di Pancoran, Tugu Tani di Cikini.

Belum lagi pada masa-masa ketika Rusia banyak membantu Indonesia dalam upaya pembebasan Irian Barat. Alusista seperti pesawat-pesawat tempur, kapal-kapal selam dan pendidikan serta latihan ketrampilan bertempur para penerbang kita – menyebabkan Indonesia pada tahun 60-an disegani dunia terutama di Asia Tenggara.

Nah, sejarah harum Rusia di kancah dunia ini - yang sebelumnya telah dinodai tragedi pada masa revolusi Bolshevik, kini telah dirusak lebih parah lagi oleh presiden Vladimir Putin. Ia melakukan invasi berdarah terhadap rakyat Ukraina dengan berbagai persenjataan modern mutakhir yang menimbulkan banyak korban jiwa dan melululantakan berbagai kota. ***

 

 

Contact Form

Name

Email *

Message *