Sunday, May 30, 2010

Riwayat si Buduk


Kami namakan dia Si Buduk karena memang waktu ditemukan sekujur tubuhnya budukan. Sekarang sudah tinggi besar bak anjing herder. Kisah penemuannya cukup dramatis. Begini ceritanya. Pada suatu pagi ada seekor anak anjing liar berbulu hitam kecoklatan ditubruk mobil tidak jauh dari depan rumah kami.

Istri saya yang memang dari keluarga penyayang binatang ikut bergegas melihat makhluk malang yang saat itu sudah tergolek diam di atas aspal. Ingin tahu apakah masih hidup atau sudah mati, istri saya menggerak-gerakan ekor binatang itu dengan ujung kakinya. Tapi tiba-tiba hewan itu membalikkan badannya dan menggigit kaki istri saya.

Dengan darah mengucur keras istri saya berlari pulang. Bagian bawah betis kaki yang terluka itu segera ku ikat kuat untuk menghambat kucuran darah dan mencegah darah bekas gigitan anjing itu menjalar ke jantung. Sekitar luka kubersihkan dengan lap air hangat kemudian ku isap keluar darahnya, untuk mengeluarkan kemungkinan adanya kuman rabies atau bakteri penyakit lainnya.

Setelah itu kami berkeliling kota mencari rumah sakit atau klinik yang dapat memberikan suntikan anti rabies. Sungguh aneh, rumah-rumah sakit di Bogor tak ada yang memiliki vaksin itu dan menyarankan supaya ke Bandung. Akhirnya kami minta diberikan tablet-tablet antibiotik saja. Untunglah akhirnya dapat berangsur sembuh.

Nasib anak anjing itu ? Kami pikir nasibnya sudah tamat karena warga sekitar kami umumnya menganggap anjing binatang haram. Tapi seminggu kemudian, sekelompok anak-anak yang naik di atas tembok dekat anak anjing malang itu ditubruk, berteriak-teriak. Mereka melempar-lembar ke tanah kosong dan bersamaan dengan itu terdengar teriak anjing terkaing-kaing !

Saya segera pergi melihat apa yang terjadi. Dan benar di antara semak-semak di bawah pohon pisang terlihat anak anjing yang sebelumnya tertabrak itu tengah meringkuk dan menggigil seperti kedinginan atau ketakutan. Saat itu musim hujan dan kota kami memang terkenal sebagai kota hujan dan dingin. Makanya kami heran, anjing itu masih dapat bertahan hidup.Sangat memprihatinkan. Kurus, berbau dan tentu lapar.

Saya pulang ke rumah mengambil nasi lengkap dengan lauknya sepotong daging. Ketika makanan kusodorkan dengan hati-hati, ia pun mendekat perlahan-lahan menggoyang-goyangkan kepala dan kedua telinganya. Itulah tanda seekor anjing menunjukkan persahabatannya. Tak lama kemudian makanan itu habis dilahapnya. Ia memang lapar.

Aku bermaksud membawa untuk merawat anjing itu. Tapi bagaimana caranya ? Memegangnya, nanti digigit lagi. Dijerat, nanti mati atau dia marah merasa dianiaya lagi. Akhirnya aku ingat ada kandang kucing terbuat dari kawat di rumah. Salah satu dindingnya merangkap sebagai pintunya yang dapat diangkat tutup.

Saya menambah makanannya. Ketika ia sedang makan, ku sungkup dan ku serok dia ke
dalam kadang lalu ku tutup. Maka dengan mudah dapatlah aku membawanya pulang. Sekujur
tubuhnya terdapat luka-luka, budukan dan berbau. Lalat-lalat mulai berdatangan.

Kupikir, anjing ini mesti dimandikan. Caranya ? Dari sela-sela jeruji kandang itu ku ikatkan tali ke lehernya dan ujung talinya ku tarik di antara sela-sela dinding yang berlawanan dengan pintu dan ku ikatkan. Dengan seember air yang telah kuberi larutan sabun mandi yang wangi ku mandikan dan ku sikat kekujur tubuh anjing itu melalui pintu kandang yang kini sudah dapat ku buka. Sesudah itu ku siramkan air yang dicampur dengan minyak tanah ke sekujur tubuhnya untuk menghilangkan bau dan mengobati luka-lukanya.

Ternyata kesehatan si Buduk cepat pulih. Makin jinak dan makin besar. Ketika mulutnya ku buka, gigi-giginya sangat tajam seperti jarum. Maka untuk mengurangi bahaya bila suatu ketika ia lepas dan menggigit orang, maka ujung-ujung giginya ku tumpulkan sedikit dengan kikir. Mendengar suara anak-anak ia sangat marah. Mungkin ingat waktu dilempar-lempari dulu.

Ia kami tugaskan menjaga keamanan samping rumah yang bersebelahan dengan tanah kosong. Sekali seminggu ku bawa dia berjalan-jalan keluar untuk tidak terlalu jenuh karena lama diikat. Bergantian dengan Nuvo dan Pluto. Tak boleh bersamaan, karena ketiganya jantan, maka kalau bertemu cenderung berkelahi. ***

NAMBAH HUTANG LAGI, NAMBAH HUTANG LAGI !!!

Pemerintah negeri ini seperti keranjingan membuat hutang baru untuk rakyat. Sedikit-sedikit membuat hutang. Menurut Detik Com, Utang pemerintah Indonesia sampai akhir April 2010 tercatat sebesar Rp 1.588,02 triliun.

Utang Pemerintah dalam mata uang dolar AS, meningkat cukup banyak. Per 30 April 2010,mencapai US$ 176,21 miliar, naik dari posisi akhir Desember 2009 yang sebesar US$ 169,22 miliar.

Belum cukup juga, Bank Dunia telah menyetujui hutang baru kepada Indonesia senilai US$ 200 juta untuk mengatasi masalah perubahan iklim. Pinjaman kebijakan pembangunan atau Development Policy Loan (DPL) ini merupakan yang pertama kali diberikan kepada RI.

Bahkan menurut Menko Perekonomian Hatta Rajasa Presiden SBY akan ke Oslo Norwegia untuk membahas masalah itu, menggalang dana bantuan sebesar US$ 1 miliar untuk menjaga hutan-hutan di Indonesia.

Kapan negeri ini bebas dari lilitan hutang. Istilahnya bantuan. Kalau hibah, memang
membantu. Kalau hutang bilang hutang, jangan disebut "bantuan" karena melilit. Dan patut diduga para koruptor, baik lama atau baru, kini mulai sibuk merancang "rekayasa" baru yang lebih canggih untuk menyatroni uang utangan itu.

Menurut sejarah, Kompeni-Belanda dulu bangkrut karena korupsi dan hutang. Karena itu mereka sportif menyatakan diri tak mampu lagi mengelola negara lalu membubarkan diri dan menyerahkan kekuasaan kepada Sri Ratu.

Dengan hutang begitu banyak, mestinya para pengelola negara yang gampangan membuat hutang ketimbang mendorong potensi negeri ini produktif, diganti saja dengan yang kreatif.

TEGA-TEGANYA .............!

Ibu Sri Mulyani telah pergi. Mantan Menteri Keuangan itu menjelang keberangkatannya banyak menitikan air mata. Di depan layar acara televisi saja, entah sudah berapa kali dia harus berusaha keras menahan perasaannya untuk tidak meangis. Namun gejolak hati yang begitu mendera, sang air mata tak urung juga berjatuhan.

Dapatlah kita bayangkan berapa banyak sudah air mata yang tercurah ketika ia menyendiri atau kepada siapa yang ia biasanya percayai untuk curhat, mencurahkahkan isi hati, unek-uneknya.

Kita hanya dapat membayangkan bagaimana sebetulnya selama ini tokoh wanita yang jenius ini, dibalik penampilan yang nampaknya tegar, rupanya ia cukup menderita batin. Di dera oleh rangkaian pemeriksaan Pansus DPR dengan pertanyaan yang tajam-tajam menyangkut kebijakannya dalam kasus Bank Century selaku Ketua KSSK. Didera oleh kasus pengemplangan pajak yang menyangkut pengusaha Aburizal Bakry yang tidak lain adalah mantan koleganya sendiri dalam Kabnet.

Sebagai Menteri Keuangan, katanya tidak boleh menangis. Sebab pasar uang dan pasar modal bisa jatuh.Bayangkan, demi kepentingan bangsa, selama ini nampaknya ini ia terpaksa harus menahan derai air mata.

Dalam kasus ini Sri Mulyani dengan segala dedikasi kepada negara dan atasannya, berjuang keras menuntut hak-hak negara dan rakyat dari para pengemplang pajak. Dan dalam kasus inilah Sri Mulyani dan Aburizal Bakry nampak berseteru. Yang semula ditutup-tutupi tetapi akhirnya terbuka juga bagi umum.

Sri Mulyani seakan mendapatkan "jalan keluar" dengan penunjukkannya menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia, jabatan internasional yang terhormat. Tetapi ketika SBY merangkul AB dan menjadikannya sebagai teman sekerja utama sebagai Ketua Harian Sekber Partai-partai Koalisinya, persoalannya menjadi lain. Timbul kesan seperti Sri Mulyani "didubeskan", istilah lain dari kata disingkirkan secara tersamar kemudian
Apalagi terjadi ketika Sri Mulyani masih masih menjabat.

Thursday, May 20, 2010

KRONCONG, MENGAPA KURANG MEMASYARAKAT ?

Musik Kroncong adalah salah satu jenis budaya Indonesia yang sering dibanggakan, namun agaknya kalah bersaing dengan musik dan lagu-lagu populer di kalangan masyarakat.

Mengapa ? Mungkin karena lagu dan musik kroncong dianggap kurang laku di pasar komersial. Selama ini ada kesan seakan-akan lagu-lagu dan musik kroncong hanya cocok untuk orang tua-tua atau yang lanjut usia. Padahal sesungguhnya tidak demikian. Buktinya, selama Gesang dalam perawatan sering datang rombongan anak-anak muda dan anak-anak sekolah mengunjungi Gesang. Mereka mampu menyanyikan lagu-lagu Kroncong sang Maestro itu dengan baik.

Masalahnya antara lain pada penataan penampilan acara-acara musik kroncong. Penampilan acara-acara musik Kroncong jarang dilakukan di media massa, khususnya televisi. Hanya TVRI saja yang selama ini yang secara reguler menampilkannya. Itupun hanya sekali seminggu dan penyelenggaraan yang nampak seperti asal-asalan.

Dulu sebelum ada pengoperasian televisi swasta, RRI-TVRI secara rutin penyelenggarakan lomba Bintang Radio-TV, diantaranya lagu-lagu irama Kroncong. Maka bermunculanlah bintang-bintang muda penyanyi Kroncong seperti Mus Muliadi, Masnun Sutoto, Elok Satiti, Maljinah, Sundari Sukotjo dan lain-lain. Mereka merupakan penerus dari Bram Titale, Tan Tjeng Bok atau Mat Item dll.

Apabila program ini dilanjutkan dengan mengundang para pengusaha ikut berpartisipasi sebagai sponsor, ada keyakinan musik kroncong akan dapat diterima kembali di hati semua kalangan masyarakat. Bukan hanya kaum tua tetapi juga kalangan muda.

Musik kroncong yang berirama tenang, sesuai dengan orang-orang yang menghendaki ketenangan, saat istrahat/santai, dan mendapatkan inspirasi. Syair-syairnya yang menggambarkan rasa cinta tanah air, Bandar Jakarta, Bengawan Solo, Tirtonadi, Kroncong Kemayoran, Anging Mamiri, Banyu Biru, Jembatan Merah akan sangat menarik buat para pencinta alam. Demikian pula lagu Sepasang Mata Bola, Bandung Selatan, Pemda, akan membangkitkan semangat juang para angkatan muda Indonesia.

Selama ini penyajian acara musik Kroncong di TVRI kurang terarah. Para pembawa acara terlalu banyak mengobrol keluarga, latar belakang tidak serasi dengan pesan syair-syair lagu yang dinyanyikan serta tema lagu-lagu yang dibawakan kurang memperhatikan situasi yang sedang berkembang saat itu.

Misalnya, ketika membawakan lagu Bengawan Solo atau Tirtonadi sebaiknya ditampilkan latar pemadangan kali yang tenang dengan panorama yang indah dan alat-alat transportasi air yang sedang berlayar. Hal sama ketika membawakan Bandar Jakarta, Bandung Selatan atau Gambang Semarang.

Khusus pada penyelenggaraan bulan Oktober (Sumpah Pemuda) dan Nopember (Hari Pahlawan) agar lebih banyak ditampilkan lagu-lagu perjuangan seperi Sepasang Mata Bola, Pemuda,Bandung Selatan, Selendang Sutera dsbnya.

Syair-syair lagu kroncong banyak yang bertemakan hubungan cinta antar sebuah pasangan kekasih. Mungkin oleh para penciptanya semula dimaksudkan untuk
menggambarkan hubungan cinta tanah air, antara para pemuda pejuang dengan Tanah Air yang mereka cintai untuk menghindari tindakan keras pihak penjajah. Namun tidak ada salahnya bila pada masa kini dikemas menjadi yang sesuai dengan kehidupan pasangan muda yang sedang memadu kasih. Pakaian para penyanyi wanitanya tidak perlu harus pakaian nasional, kain-kebaya. Biarkan bebas karena bukan acara protokoler.

PENCIPTA LAGU KRONCONG "BENGAWAN SOLO" BERPULANG !

Hari ini, Kamis 20 Mei 2010, jam 18.10, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional Indonesia, Maestro Kroncong Tanah Air, Gesang meninggal dunia dalam usia 92 tahun di Solo.

Pencipta lagu Kroncong "Bengawan Solo" yang telah mendunia ini, menjelang akhir hayatnya sempat mengeluh lagu kebanggaannya ini telah diklaim oleh beberapa orang warga Belanda sebagai ciptaanya. Seluruh bangsa Indonesia khususnya Pemerintah patut memberikan penghargaan tinggi kepada tokoh berjasa ini, yang memperkenalkan buadaya Indonesia, melebihi kebanyakan diplomat kita.

Memang akhir-akhir ini banyak orang-orang asing yang tanpa malu-malu mau mempatenkan khasanah budaya Indonesia menjadi hak miliknya, kendati sejarah menunjukkan itu semua adalah budaya asli Indonesia. Yang paling bernafsu adalah Malaysia. Masakan tari Pendet Bali, Reog Ponorogo, batik, angklung, lagu Maluku Rasa Sayang E, mau dipatenkan sebagai miliknya. Alasannya, karena di sana banyak juga warga asal keturunan Indonesia.

Tapi kalau di Belanda ada juga yang melakukan hal sama sungguhlah aneh. Maka orang-orang asal Indonesia di Belanda, baik warga Indonesia maupun warga Belanda yang cinta Indonesia boleh cari tahu siapa "orang-orang aneh" ini dan apa alasannya.

NAMA-NAMA PENULIS INJIL DINISTA

Kita sungguh prihatin melihat dan mendengar nama-nama penulis Injil dinista di media massa, lebih-lebih di media televisi. Sejak merebaknya pengungkapan praktek korupsi dan jual beli kasus di lingkungan lembaga penegak hukum, merebak pula akronim Markus yang diplesetkan sebagai singkatan Makelar Kasus.

Pada jamannya Jendral Beny Murdani sebagai Pangkopkamtib, di mana sering ditemukan korban-korban berindikasi kriminal dari penembak-penembak tak dikenal, menyebar pula akronim Petrus sebagai singkatan yang diplesetkan dari Penembak Misterius.

Padahal apabila ditilik dari sudut Tata Bahasa Indonesia, penyingkatan-penyingkatan ini salah sama sekali, sehingga wajar bila ada dugaan dibalik ini memang ada yang merekayasanya untuk menista Injil dan para penulisnya !

Sangat disayangkan, meski suara hati nurani para penista ini mungkin mengetahui rasul-rasul ini, para martir ini, adalah orang-orang kudus yang dipilih khusus oleh ALLAH untuk pewartaan Injil,namun mereka dengan mengalir saja mengumbar penistaan ini. Baik di forum para politisi, pemerintahan, forum diskusi hukum bahkan di panggung hiburan. Padahal Injil, diakui sebagai Kitab Suci bukan hanya oleh umat Kristen tetapi juga oleh kitab suci umat Islam.

Anehnya, orang-orang Kristen pun kadang-kadang ikut latah menggunakan akronim itu tanpa beban. Bahkan seorang presenter beragama Kristen yang sedang naik pamor, malahan sebelumnya pernah menjadi pembawa acara mimbar agama di televisi, ikut memperkenalkan pula akronim plesetan untuk Lukas dan Matius !

Memang umat Kristen umumnya dalam menyikapi "penganiayaan" atau "penzoliman" seperti ini lebih banyak diam. Hanya mendoakan supaya mereka bertobat, dan menyerahkan kepada Tuhan yang empunya hak pembalasan. Namun untuk kearah pertobatan itu, perlu ada yang memberi peringatan.

Menurut Kitab Yehezkiel, kita wajib saling mengingatkan. Bila melihat bahaya bakal datang kepada seseorang kita patut mengingatkannya. Bila tidak, dan orang itu kemudian binasa, maka tanggung jawab atas kematian orang itu pun akan ikut dituntut dari kita.

Ada kisah dalam Alkitab, ketika nabi Elisa diolok-olok serombongan anak-anak di Betel,"Naiklah botak ! Naiklah botak !", maka sekonyong-konyong keluarlah dua ekor beruang mencabik-cabik empat puluh dua orang dari anak-anak penista itu.

Pada masa sekarang, mungkin bukan beruang lagi yang digunakan Tuhan untuk pembalasan. Bisa tanah longsor, banjir, bisa tsunami, gempa bumi, bus penuh masuk jurang atau yang lain. Karena itu marilah kita simak firman pada Yehezkiel 33: 11 :" Katakanlah kepada mereka : Demi Aku yang hidup, demikianlah firman ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu
yang jahat itu ! Mengapa kamu akan mati ?"

Wednesday, May 19, 2010

HIKMAH DARI GTM SUSNO DUADJI

Tentu para penyidik Tim "Independent" Polri yang memeriksa Komjen Susno Duadji dalam statusnya sebagai tersangka akan jengkel dengan sikap Susno tutup mulut tak mau menjawab pertanyaan pemeriksa.

Bagi orang yang mengikuti kasus Susno, sikap GTM (gerakan tutup mulut ini dapat dipahami. Bagaimana mungkin orang yang "mbahnya" penyidik dan pemeriksa, jenderal lagi, tidak memperoleh jawaban yang memadai atas alasan apa ia dinyatakan sebagai tersangka, ditangkap dan ditahan.

Banyak orang menduga termasuk penulis, perlakuan yang dialami oleh Susno ini adalah sebagai pelampiasan ketersinggungan atau perasaan dilecehkan dari sementara petinggi Polri akibat sikap Susno yang sering tidak "kulo nuwun"dalam beberapa aktivitas sebelumnya. Alasan formalnya adalah pelanggaran disiplin Polri menurut PP No.2 Tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin Anggota Polri.

Namun ada hikmah yang dapat diambil dari yang dicontohkan oleh Susno ini, yaitu membangunkan kesadaran hukum (SADARKUM) bahwa masyarakat sesungguhnya mempunyai hak untuk menanyakan alasan dasar hukum bila kepadanya dilakukan tindakan hukum oleh aparat negara. Dan bila tidak dapat diterima, maka ia dapat menolak diperiksa.

Pentingnya SADARKUM ini, khususnya bagi rakyat kecil, sudah sejak lama dipandang kebutuhannya.Karena itu mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin (alm) yang terkenal itu pada masa pemerintahannya mendirikan Lembaga Bantuan Hukum (LBH). Seluruh biayanya dari Pemda DKI. Namun LBH diberi kebebasan dan independensi, termasuk dalam menyikapi kebijakan Pemda DKI. Bahkan LBH seringkali harus berhadapan dengan Pemda, terutama dalam hal penggusuran jalur hijau yang banyak dilakukan saat itu.

Tidak hanya itu. Ali Sadikin juga membuat proyek "SADARKUM" untuk menyebarkan informasi-informasimengenai peraturan-peraturan yang perlu diketahui masyarakat. Ia melibatkan wartawan-wartawan yang dianggap "oposisi" ketika itu seperti dari Harian Kami.

KUNJUNGAN PRESIDEN TAK MENYENTUH PELARIAN KORUPTOR

Sungguh aneh, dalam agenda kunjungan Presiden SBY ke Singapura, seperti disiarkan TVRI, tidak disinggung sama sekali masalah pelarian para koruptor ke negeri kecil itu, yang selama ini menguras isi dompet negara Indonesia. Padahal rombongannya demikian besar.

Pelarian para koruptor ke negeri itu. sebetulnya sangat memalukan kehormatan rakyat Indonesia.Negeri kecil di depan mata lebih dari 200 juta rakyat Indonesia, seperti sebuah sosok yang angkuh.Sampai pernah mereka menawarkan menjadikan wilayah Indonesia jadi medan latihan udara mereka sebagai imbalan pengusiran para koruptor itu. Dan pemerintahan SBY mau menerima itu. Untung rakyat bereaksi menolaknya.

Juga masih ingat kasus seorang mahasiswa doktoral jenius yang mati misterius di Singapura ? Serta penggantungan dua marinir Indonesia pada masa damai ? Seharusnya Indonesia bertindak "bebas aktif" seperti Bung Karno ! Bahkan seperti Letjen KKO Ali Sadikin yang minta cukup diberi personil 100 orang untuk menduduki negeri kecil itu akibat penggantungan prajurit RI itu. Seharusnya negeri itu perlu dikampanyekan sebagai negeri "pelindung koruptor" dan tak perlu memelihara hubungannya. Dan para aparat Indonesia yang selama ini mefasilitasi, lalai atau bahkan sengaja meloloskan para koruptor ke luar Indonesia, dihukum berat.

Kabarnya investasi mereka ke Indonesia konon meningkat akhir-akhir ini. Jangan-jangan uang itu malah dari uang kita sendiri yang dibawa lari. Dan perlu waspada dalam penguasaan lahan, entah dengan alasan untuk perkebunan, HPH, pertambangan dll. Jangan sampai terjadi, karena tak dapat menguasai secara politis, lalu ada niat menguasai wilayah RI secara de facto. Apalagi sistim pengawasan kita sangat lemaaaah.

Monday, May 17, 2010

KISAH NUVO, SANG DALMESION PALSU


Hewan penjaga kami, Nuvo, nyaris jadi santapan para penggemar "RW", hidangan yang diolah dari daging penggonggong. Hewan ini terbilang masih kecil ketika sopir seorang teman akan membuangnya. Semula akan dibawa ke sebuah restoran "RW". Tapi kebetulan kami berpapasan, maka ia menawarkannya.

Sebenarnya kami sudah memelihara beberapa ekor anjing. Itupun dari anak-anak "si Bewok" seekor anjing blaster yang pada suatu pagi kami temukan seperti menghiba-hiba di depan pintu pagar.Mungkin ia dibuang pemiliknya dan kini ia kelaparan.

Ceritera "riwayat hidup" Nuvo, berawal ketika teman ini bersama keluarganya lewat di daerah Menteng Jakarta Pusat, kawasan elit di jantung ibukota RI. Anak laki-lakinya melihat seekor anak anjing mungil di antara anak-anak anjing yang sedang akan ijual. Ia minta dibelikan. Warnanya putih dengan belang-belang hitam.Kata penjualnya jenis "Dalmesion" dari luar negeri dan cukup cerdas.

Tetapi, makin besar anjing ini tidak menunjukkan sifat-sifat seekor Dalmesion. Segala jenis makanan dilahapnya tidak beda dengan anjing lokal. Belang-belang hitamnya yang sebesar-besar daun kembang sepatu, mulai luntur. Keluarga ini sadar, rupanya mereka tertipu. Anaknya minta dibelikan yang baru. Dan si Dalmesion palsu yang malang akan dibuang ! Mendengar kisah lucu namun ada sedihnya ini, keluarga kami merasa kasihan dan berdia menampungnya. Kami memberinya nama Nuvo, sesuai nama sabun yang kami gunakan ketika kami pertama kali membersihkannya.

Sekarang sudah lebih dari enam tahun menjadi bagian keluarga kami. Ia kami tempatkan menjaga di halaman depan rumah. Dia nampak tegas. Orang-orang, siapapun tak boleh ada yang berhenti,mengobrol di jalan depan rumah. Apalagi kalau parkir. Ia akan menggonggong berkepanjangan membuat keributan, tak perduli di larut malam. Kadang-kadang Nuvo memang agak "kelewatan". Sering kali ia tiba-tiba mengagetkan ibu-ibu pengajian, anak-anak sekolah bahkan sang uztad yang berjalan meminggir sambil mengobroldekat pagar kami.

Meski sering membuat ulah, banyak juga banyak simpatisannya. Anak-anak suka menjadikannya obyek tontonan. Semacam kebun binatanglah. Bahkan ibu-ibu yang menggendong anak-anak balita mereka sering menongkrong di balik lobang pagar. Kata mereka, anaknya baru banyak makan bila sambil menonton Nuvo.

Tetangga-tetangga juga menganggap Nuvo sebagai pemberi peringatan supaya waspada. Lebih-lebih ketika tetangga belakang kehilangan tabung gas dan tetangga samping kehilangan sepeda motor.

Satu lagi. Gonggongan Nuvo tidak selalu "memarahi". Ia juga memberitahukan kalau ada tamu.Rupanya ia sudah mengenal orang-orang yang sering ke rumah. Kalau menggonggong dalam keadaan marah, mukanya nampak garang. Ia menerjang pagar dan menggaruk-garuk mau keluar menyerang. Tapi kalau memberitahukan ada tamu, gonggongannya tak sekeras kalau sedang marah. Ekornya dikipas-kipaskannya, mukanya lebih ramah dan kepalanya terarah ke pintu rumah, seakan-akan mau memberitahu ada tamu.

Friday, May 14, 2010

POK CHOY SISTIM HIDROPONIK



Penanam dengan sistim hidroponik saya lakukan dengan menggunakan gelas-gelas plastik sisa air mineral. Gelas-gelas itu kulubangi bagian bawahnya, di dasarnya kuberi beberapa pecahan genteng atau bata merah lalu kuisi media tanam seperti campuran di atas.

Media tanam dalam gelas itu disiram lalu di 2-3 benih sawi ditanam di tengah-tengahnya. Gelas-gelas berisi media dan benih itu kemudian kutempatkan dalam wadah yang agak lebar tapi dindingnya tidak terlalu tinggi. Dalam wadah itu kutuangkan air rendaman pupuk kandang. Harus tetap diperhatikan agar pupuk cair itu tidak sampai kering. Karena dari situlah tanaman tetap dapat makan dan minum serta membuat wadah tanamnya tidak kering. Setelah satu bulan sayurnya sudah dapat dipanen.

Dengan kebun pot ini, maka kebutuhan konsumsi kami untuk jenis sayuran ini sudah lebih dari cukup. Mudah kan ? Bagi yang memiliki ternak seperti kambing, sapi, kerbau, ayam, sayang bila hasil buangannya tak dimanfaatkan.

Wednesday, May 12, 2010

PENYAYANG BINATANG (1)


Keluarga kami penyayang binatang. Kami memiliki kolam berisi sekitar 50 ekor ikan mas. Semula kupikir dapat jadi sumber penambah lauk di meja makan. Tapi anak-anak dan isteri pantang makan hewan peliharaan sendiri. Dijual ? Tidak boleh. Hanya untuk enak dipandang saja.

Hal sama juga, ketika dahulu kami memelihara ayam "kampung". Telurnya memang bisa dikosumsi,bahan obat aatau dijual. Tetapi ayamnya tak boleh dijual. Pernah anak bungsu kami sambil menangis,harus tarik-menarik dengan seorang pedagang keliling untuk mempertahankan beberapa ekor ayam kami yang sudah telanjur dibayarnya.

Pada kesempatan yang lain, secara sembunyi-sembunyi saya mengambil salah seeokor ayam untuk kami konsumsi. Pagi hari ia membuka kandang untuk memberi mereka makan. Ia periksa satu-satu,karena belasan ayam itu semuanya sudah diberi nama. Seekor ayam jagonya tidak ada. Ia panggil panggil namanya dan mencarinya ke setiap pojok tanah kosong di belakang rumah. Ternyata ia berhasil menemukan bulu-bulunya di belakang. Tak ayal lagi, jadilah aku "tersangka" dan terpaksa mengaku.

Keluarga kami juga menjadi penampung kucing-kucing yang malang. Isteri dan anak-anak paling tidak tahan mendengar suara kucing mengeong "minta tolong". Bukan sekali dua, aku diminta menepikan kendaraan di jalan hanya untuk mengambil anak kucing yang sudah basah menggigil kedinginan dalam parit. Sering kali pula mereka mengangkat anak-anak kucing yang sengaja dibuang orang-orang yang tak "berperi kebinatangan" di tempat sampah.

Anak-anak kucing nampak lucu ketika mereka sedang "berlatih" bersama. Belajar mengejar, berlatih ketrampilan memanjat, menyergap mangsa dengan gayanya yang lucu, guling-gulingan dan latihan berkelahi. Di kalangan para petani khususnya, kucing merupakan hewan yang dapat diandalkan dalam melawan musuh bersama yaitu hama tikus.

Dengan matanya yang bagaikan mengandung sinar laser, kucing dapat menyelinap dalam kegelapan malam. Mengendap-endap kemudian menyergap santapannya, yang sekaligus musuh majikannya.

Namun, di balik kelucuan dan manfaat memelihara kucing, meong pun dapat membuat ulah yang dapat membuat seisi rumah marah besar.Ketika mereka bermain perang-perangan, lebih-lebih para kucing remaja, mereka tak jarang menyambar benda-benda pajangan berupa binatang yang terbuat dari bahan keramik atau bahan pecah belah lainnya,
sehingga jatuh. Braaaaaaak , hancur berkeping-keping. Dapat pula yang diucak-ucak boneka kesayangan si kecil.

Sang kucing juga senang mengasah kuku pada perabotan yang terbuat dari bahan dengan permukaan agak kasar seperti kulit. Biasanya pada kursi-kursi tamu atau bolsak. Tak heran kalau tiba-tiba sang ibu menjadi berang mendapati seperangkat perabotnya yang baru dibeli mahal-mahal telah compang-camping !

Satu lagi sisi menjengkelkan kaum kucing, yaitu di bidang kesehatan. Mereka sering menjadikan pojok rumah menjadi toilet. Lagi pula di pojok yang sulit dijangkau seperti di bawah ranjang. Dan, meskipun relatif sedikit, namun "harum"nya tak kalah semerbaknya dari produk manusia.

Itulah sebabnya, maka suatu kali secara diam-diam aku membawa salah seekor kucing kami yang sudah besar tapi kuanggap telah banyak berbuat ulah yang "kelewatan". Aku meninggalkannya ke suatu pasar yang jauh dari rumah. Kupikir, tentunya dia tak akan tahu jalan pulang dan ia akan tetap dapat hidup dari sisa-sisa makanan buangan dari warung-warung sekitar pasar.

Apa yang terjadi ? Lagi-lagi seisi rumah sibuk mencari " Si Lepok". Lebih-lebih si bungsu, anak perempuan kami sepulang sekolah, di tengah hujan gerimis dengan memakai payung, ia berkeliling mencari anggota keluarga yang hilang itu. Seminggu kemudian, sang kucing berhasil ditemukan dalam keadaan agak menyedihkan. Meski kondinya dapat dipulihkan kembali, namun beberapa waktu kemudian ia "meninggal dunia".Aku menguburkannya di halaman rumah lalu si bungsu menaburkan kembang-kembang merak di
pusarahnya.

Ya, melalui hewan peliharaan, agaknya kita memang dapat belajar untuk saling memahami dan menerima !

Thursday, May 6, 2010

SUSNO DUADJI VS MAFIA HUKUM

Perseteruan Susno Duadji dan para pengacaranya dengan Polri kembali memuncak ketika Susno menolak hadir dalam pemeriksaan yang direncanakan tanggal 6 Mei 2010. Pihak terpanggil merasa curiga pemanggilan untuk diperiksa sebagai saksi itu hanya jebakan untuk kemudian mengubah statusnya menjadi tersangka lalu langsung ditahan.

Seperti sering diungkapkan SJ dan pengacaranya, SJ masih tetap mencintai lembaga POLRI, tetapi ia mulai meragukan sebagian petinggi-petinggi di sana. Mungkin ibarat kapal yang disandera para awak yang membelot. Semua pihak tetap bersetuju kalau kapal tetap harus diselamatkan. Masalahnya orang-orang di kapal itu menjadi tidak jelas mana awak yang tetap setia dan mana yang pembelot. Mana kawan dan mana lawan, karena semuanya semula adalah teman sendiri. Mana polisi sejati dan mana polisi yang mentalnya sudah rusak.

Apalagi Susno sudah pernah dianggap "musuh Polri" oleh salah seorang penasehat Kapolri. Dan sebutan ini, meski lama kemudian baru dibantah Kapolri, nampaknya memang selaras dengan perlakuan yang pernah dialami Susno. Seperti ketika ada pengiriman satuan-satuan anti teror ke rumahnya serta pencegatannya di Bandara Sukarno Hata ketika akan berangkat memeriksakan kesehatannya di Singapura.

Semula juga Susno dipanggil untuk diperiksa atas pengaduan kedua pati Polri bintang satu yang merasa dicemarkan nama baiknya oleh Susno dalam pengungkapan kasus mafia pajak. Sudah banyak bukti bahwa ternyata semua yang dilaporkan Susno itu ternyata benar ! Satu-persatu, ada perwira polisi, jaksa, hakim dan pengacara resmi jadi tersangka. Semua itu bermula dari laporan Susno.

Kalau mau sportif, seharusnya Kapolri berterima kasih kepada Susno, dan mengembalikannya lagi pada jabatannya atau memberikan tugas khusus untuk membantunya melanjutkan pembersihan di tubuh Polri. Susno telah berjasa mengindentifikasi oknum-oknum "pembelot" di sekelilingnya, bahkan yang pernah dijuluki Kapolri sebagai "pengkhianat". Kapolri harus berterima kasih, karena kalau oknum-oknum itu tetap bercokol di Polri, bukan tidak mungkin Kapolri sendiri atau penggantinya, suatu ketika juga dapat terjebak dan jatuh pula dalam kehinaan karena pelanggaran hukum.

Tetapi apa yang dirasakan dan disaksikan oleh banyak orang, Susno sepertinya selalu dikejar-kejar dengan tuduhan pelanggaran disiplin. Masalah seragamlah, bolos masuk kantorlah, tidak ijin bersaksilah, tidak ijin ke luar negeri lah, dst.dst. Orang awam saja dapat membayangkan bagaimana tidak enaknya orang yang tadinya berkuasa, tiba-tiba setiap hari datang ke kantornya, tanpa diberi pekerjaan, mungkin pula tanpa meja kursi. Apalagi dikelilingi orang-orang bermasalah yang pernah dilaporkannya tetapi tetap menjabat. Mereka akan memandangnya dengan sinis.

Kita yakin, Susno pun akan rela menerima hukuman disiplin kalau memang bersalah, sesuai tanggung jawabnya sebagai pati Polri memberi contoh kepatuhan kepada yunior-yuniornya tetapi tidak sampai kepada pemecatan. Pimpinan Polri sepantasnyalah memberi pertimbangan pengampunan atau keringanan mengingat jasanya yang telah berani mengungkap kasus-kasus korupsi.

Pada sisi lain, yang juga dikhawatirkan banyak orang adalah apabila Susno dibungkam melalui penahanan sehingga tak ada lagi yang berani mengungkapkan tindak pidana korupsi. Sebetulnya kalau Susno mau, dia bisa juga melakukan tuntutan balik bila ia merasa diperlakukan sewenang-wenang. Pasal 6 huruf s. PP.No. 2 Tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin Anggota Kepolisian RI menyatakan, anggota Polri dilarang bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan.

SRI MULYANI PERGI, INDONESIA INTROSPEKSI

Selama ini sudah bukan rahasia lagi banyak orang-orang pintar Indonesia memilih bekerja di negeri orang karena merasa di negerinya sendiri merasa tidak diterima. Bahkan ada yang merasa diobok-obok. Itu mungkin yang ikut dirasakan tokoh wanita cendekiawan ini, meskipun tidak terucapkan.

Pokok masalah yang sering dimunculkan menyangkut tokoh ini adalah keputusannya sebagai Ketua KSSK dalam kasus Bank Century yang menyetujui pemberian dana talangan kepada Bank bermasalah itu. Keputusan itu diambil berdasarkan pertimbangannya, bahwa bila tidak dilakukan akan menimbulkan dampak yang besar pada perekonomian Indonesia. Soal penilaian ini memang relatif, tetapi sebagai pemegang otoritas pada saat mendesak itu ia harus mengambil keputusan.

Dalam kasus ini sebetulnya Sri Mulyani tidak sepenuhnya dapat dimintakan pertanggunganjawaban. Karena yang disetujuinya sebenarnya hanya sebesar Rp 673 milyar. Tetapi orang-orang yang menindaklanjutinya kemudian mengubahnya menjadi Rp 6,7 triliyun ! Sebetulnya yang menjadi masalah pokok adalah proses perubahan jumlah yang sekitar 10 kali lipat itu ! Sri Mulyani sendiri sempat kaget diketahui dari hasil rekaman kata-katanya "seperti mau mati berdiri", ketika mengetahui hal itu. Itu sebetulnya sudah menujukkan ketidak terlibatannya secara langsung dalam manipusai jumlah talangan itu. Kalau boleh dikatakan kelalain,karena dia tak menetapkan plafond. karena dalam pengusulan talangan memang ada kata-kata "kemungkinan masih dapat berubah" jumlah yang perlu ditutupi. Disnilah sebetulnya dibutuhkan kebesaran hati Sri Mulyani, sebagai pemimpin mengakui tanggung jawabnya secara arif, "saya bertanggung jawab", khususnya ia lalai memberi jabaran yang lebih tegas pada keputusannya.

Atas kesalahan itu, Presiden sebagai atasannya, cukup memberi peringatan atau teguran lisan sesuai PP.30/1980. Tentu saja dengan tetap menjaga tata krama budaya (Jawa). Hal ini sudah pernah dilakukan mantan Presiden Suharto sewaktu menegur menteri perhubungannya, yang dinilai rakyat arogan mendemontrasikan helikopternya di atas pemukiman penduduk.

Bila pengakuan ini ada (jadi tidak merasa benar sendiri 100 %), mungkin rakyat (dhi DPR), mungkin akan lebih dapat bermurah hati memaafkannya.

Proses di Pansus DPR telah memutuskan, kebijakan pemberian talangan itu merupakan suatu pelanggaran. DPR merekomendasikan kepada KPK untuk menindaklanjutinya menurut hukum. Dan sebagai konsekwensinya, Sri Mulyani sebagai mantan Ketua KSSK harus ikut menjalani proses hukum untuk mengklarifikasi ada tidaknya keterlibatannya dalam tindak pidana korupsi.

Namun ketika proses ini belum selesai, Sri Mulyani mendapat tawaran untuk menduduki jabatan sebagai orang kedua di Kantor Pusat Bank Dunia di Amerika Serikat. Dan untuk itu dia mengundurkan diri sebagai Menteri Keuangan RI. Yang menjadi masalah kemudian bagaimana proses lanjut proses hukumnya setelah 1 Juni 2010 nanti mulai menduduki jabatannya yang baru.

Banyak orang berpendapat, sebaiknya ia dan KPK menjernihkan dulu kasus hukumnya sebelum berangkat. Agar nanti tidak menjadi hambatan bagi KPK demikian pula jangan menjadi beban pikiran bagi yang bersangkutan ketika melaksanakan tugas barunya.

DPR pun sebagai konsekwensi keputusannya sebaiknya pun segera mengambil sikap lanjut. Selama ini salah satu tuntutan yang disuarakan adalah agar ia mengundurkan diri sebagai Menkeu. Tetapi proses itu baru dapat dilaksanakan bila terbukti ada pelanggaran hukum. Namun dengan adanya perkembangan baru ini DPR pun harus mengambil sikap. Kalau DPR secara politis menilai telah terjadi pelanggaran, maka DPR pun harus menentukan sikap atas pelanggaran itu : dapatkah dimaafkan saja karena bukan dia yang memanipulasi kebijakannya disamping telah banyak berjasa pada negara ? Apalagi dengan terpilihnya menjadi pejabat lembaga internasional yang bergengsi itu ikut menaikkan kredibilitas bangsa di dunia internasional. Atau apakah DPR secara definitif menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum yang berlarut-larut ?

Sebenarnya disamping kasus Bank Century, Sri Mulyani juga sering dikecam karena kebijakan ekonominya selama ini dianggap neo liberal. Di belakang ini tentunya ada kepentingan politik. Menjadi pertanyaan, kalau kebijakan ekonomi selama ini dikatakan neo liberal, lalu mau alternatif lain ekonomi apa ? Yang paling sering diwacanakan adalah "ekonomi kerakyatan" dan "ekonomi syariah". Hanya yang menjadi
masalah adalah kedua alternatif itu masih mengambang karena belum ada rumusannya yang jelas. Hal kedua, apakah akan dapat diterima oleh masyarakat luas, lebih-lebih yang kedua mengingat penduduk Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam latar belakang budaya.

Agaknya pilihan yang dapat diterima semua pihak adalah sistim ekonomi seperti yang telah digariskan oleh para pendiri republik ini sesuai Pasal 33 Konstitusi 1945.

Saturday, May 1, 2010

HARI PENGHAKIMAN SUDAH DEKAT ?

Akhir-akhir ini tanda-tanda akhir zaman sesuai yang diwartakan Injil makin banyak digenapi. Bukan saja tanda-tanda alam seperti gempa bumi, kerusakan muka bumi, longsor dan banjir. Terjadi hujan meteor. Ada yang menimpah rumah. Bahkan bumi ini terancam akan berbenturan dengan sebuah meteor raksasa dalam beberapa tahun mendatang yang akan memusnakan semua kehidupan di bumi.Manusia juga makin tawar hati.

Manusia menyerahkan anaknya, anak menyerahkan orangtuanya dan mutilasi manusia makin sering terjadi. Penindasan orang-orang miskin demi ketertiban, makin kerap berlangsung dengan menyayat hati.

Perbuatan korupsi seperti bukan lagi hal yang memalukan. Bila ketahuan dan tertangkap, masih bisa tertawa-tawa disorot televisi seperti anak kecil tanpa noda. Sang suami dan sang ayah tidak sungkan-sungkan menyuapi anak-istrinya dengan barang haram asal korupsi. Dan sang ibu serta anak-anak pun tak kalah sungkannya melahap barang haram itu, dan menjadikan diri sebagai tukang tadah hasil korupsi. Tak ada pemberontakan nurani dalam diri mereka !

Apalagi yang kini sedang digenapi ?
1. Apa yang dibisikan dalam kamar, akan diteriakkan di bubungan rumah ! Bukankah perbuatan-perbuatan korupsi yang banyak terungkap sekarang semuanya dirancang dan dilaksanakan secara rahasia ? Sekarang diteriakkan melalui antena radio, televisi, suratkabar, pengeras suara para demonstran.

2. Dengan mulutmu engkau dibenarkan dan dengan mulutmu pun engkau akan dihakimi ! Bukankah sekarang orang akan didukung bila ia menyatakan kebenaran dan sebaliknya dihakimi oleh karena ucapannya ?

3. Bila orang-orang dibungkam dalam menyatakan kebenaran, maka batu-batu ini akan meneriakannya ! Bukankah sering terjadi ketika penguasa cenderung untuk menghambat kebebasan menyatakan pendapat ada batu-batu lain, seperti massmedia, LSM atau parlemen mengungkapkannya.

4. Cinta akan uang akar segala kejahatan ! Mengapa orang korupsi ? Mengapa orang membobol ATM ? Merampok, menculik dan membunuh ? Mengapa orang mengarang kesaksian dusta atas sesamanya di pengadilan ? Mengapa orang nekat membuat pabrik sabu ? Bukankah semuanya berakar pada cinta akan uang ?

5. Dosa beranak cucu dosa-dosa. Contoh penggenapan. Untuk menutupi dosa korupsi, ketika diperiksa membuat dosa baru : berdusta bahkan sumpah palsu. Untuk menghilangkan saksi-saksi mungkin melakukan dosa penyuapan. Atau pembunuhan. Memang upah dosa ujung-ujungnya maut.

Orang-orang mungkin berkata : "semua perbuatan yang dikatakan "tercela" itu telah berulang-ulang kulakukan, dan saya baik-baik saja ? Sehat-sehat saja dan tak terjadi apa-apa ? Bahkan gemuk-gemuk ? ".Orang-orang di bumi yang teraniaya pun menggugat keadilan Tuhan. Bahkan roh-roh mereka yang terbunuh pun bertanya, "Kapan Tuhan membalaskan kematian kami ?"

Melalui Nabi Yehezkiel dan Rasul Petrus, datang jawaban."Karena TUHAN itu Maha Kasih, sesungguhnya Dia tidak menginginkan manusia itu binasa ! Yang diinginkan, ditunggu-tunggu dan diberi kesempatan adalah agar manusia-manusia itu bertobat. Bertobat dan bertobat dari kejahatannya. Mengapa manusia harus binasa ?

Jawaban lain datang melalui Rasul Yohanes dalam wahyu : "Tunggulah sedikit waktu lagi. Kejahatan mereka belum genap !". Jadi rupanya ada akumulasi dosa tertentu sebelum hukuman setimpal yang memang sangat mengerikan itu ditimpakan bagi setiap orang.

Asal Mula Orang Bahono Bergabung Dengan Kerajaan Mori

Pada tahun 1907 seluruh daerah Kerajaan Mori sudah aman. Tak ada lagi perang, baik dengan Belanda maupun antar suku, termasuk suku Bare’e, suku Towatu dan Tomoiki. Suku-suku ini semula tidak termasuk suku Mori. Tetapi dalam perang antar suku, Raja Marunduh dapat mengalahkan suku-suku ini sehingga dengan sendirinya wilayah mereka menjadi bagian dari Kerajaan Mori. Namun setelah Raja Marunduh takluk kepada Belanda, raja-raja kecil ini merasa tidak terikat lagi dengan raja Petasia itu. Saat itu suku-suku yang masih berada di benteng-benteng pertahanan di pegunungan termasuk suku Tomobahono yang sering juga disebut Tolasi.

Pada suatu hari seorang pembesar Belanda mendatangi Rumah Besar di muara sungai Tiwo’a. Itu adalah kedatangan Belanda yang kedua ke Ue Lagasi, Kepala suku Bahono. Belanda tetap mengakui Ue Lagasi sebagai Kepala Suku dan sekaligus mengangkatnya menjadi Kepala Kampung. Ia diminta untuk memerintahkan rakyatnya pindah dari benteng-benteng pertahanan di gunung dan mulai membangun perkampungan di tanah datar. Belanda akan menjamin keamanan. Ue Lagasi setuju. Maka tahun 1910 mulailah suku Bahono-Lasi membangun kampung di Lintumewure daerah Ture’a. Karena itu maka orang Bahono-Lasi sering pula disebut Toture’a.

Tahun 1916 terjadi peristiwa yang menimbulkan kekecewaan dan penderitaan rakyat Bahono akibat politik Belanda yang semau-maunya membagi-bagi wilayah pendudukan mereka tanpa memperhatikan tradisi penduduk setempat. Belanda mulai menjalankan keinginannya dengan memperalat raja-raja sebagai wakilnya. Mereka juga menempatkan pengawas-pengawas yang disebut Petor, baik di Malili maupun di Kolonodale.
Daerah Ture’a dan kampung Lintumewure seluruhnya termasuk pemerintahan Petor Malili dengan Andi Halu raja Bugis sebagai wakilnya di Tole-Tole.

Pada musim panen, suku Bahono/Lasi hendak memungut hasil kebun mereka yang kebanyakan di daerah Kerajaan Mori. Tetapi tiba-tiba dilarang Raja Mori dengan alasan bahwa sesuai dengan perbatasan yang baru, kebun-kebun itu termasuk wilayah Petor Kolonodale. Sedangkan Kampung Lintumewure termasuk Petor Malili.
Raja Mori berpesan, apabila suku Bahono/Lasi bersedia pindah ke daerah wilayahnya barulah mereka boleh mengambil hasil tanaman mereka.

Mendengar pesan itu, Ue Lagasi memutuskan menyelenggarakan musyawarah adat (terisoa) yang diikuti seluruh rakyatnya, teristimewa orang tua-tua dan mandur yang bekas panglima perangnya (pongkiari) Ue Baby.Rakyat dimintakan pendapat mereka apakah sepakat secara sukarela pindah dan membangun kampung baru di tepi sungai Ulu’anso dan tepi sungai Po’ahaa. Seluruh rakyat setuju pindah ke kedua tempat itu, yang termasuk dataran Lembo, Kerajaan Mori/Petasia.

Berdasarkan hasil musyawarah adat itu, Ue Lagasi sebagai Kepala Kampung bersama Ue Baby segera ke Malili meminta surat pindah ke Petor Kolonodale. Usulan pindah dikabulkan dan setelah itu mereka segera berangkat menghadap Raja Mori dan Petor Belanda menyerahkan surat itu.

Raja maupun Petor menyetujui keinginan rakyat Bahono dan langsung pula menyetujui dibangunnya perkampungan baru, Ulu’anso dan Kumpi. Hal ini mudah dimengerti mengingat antara Ue Lagasi dan Raja Marunduh selalu ada hubungan baik. Bahkan Ue Lagasi pernah memprakarsai upacara perdamaian antara Raja Marunduh dengan Raja Luwu di Sungai Kasitawa sehingga Ue Lagasi mendapat julukan :”Tondo dopi Mokole”. Konon, Batho, tangan kanan raja yang sekaligus pengawalnya berasal dari Bahono-Lasama (Lasaeo). Ia telah menjadi kerabat istana. Dan ketika raja Marunduh mengundurkan diri ke benteng pertahanan Wulanderi, ia menjadi salah seorang yang memimpin pertahanan dari serangan Belanda di Ensa Ondau dekat Korompeeli sekarang.

Rencana penggabungan itu ternyata bukan tanpa hambatan. Sekitar seminggu kemudian pada waktu malam, tiba-tiba datanglah Andi Halu dari Tole-Tole ke Lintumewure dan mengusir seisi kampung. Ia sebenarnya tidak senang dengan kepindahan orang Bahono itu. Ia memberi pilihan. Siapa yang mau pindah, saat itu juga harus segera berangkat keluar. Andi Halu ketika itu dikawal polisinya yang bernama Tomakaraja.

Mengetahui kejadian itu, Ue Lagasi turun dari Palampa (rumah panggung) kediamannya. Ia memerintahkan seluruh rakyat turun dan mengosongkan kampung. Ia menyuruh rakyat membunyikan tawa-tawa (gong) dan meminta segera berangkat malam itu juga dan tinggal di kebun masing-masing dekat perbatasan wilayah Petor Malili dan Petor Kolonodale.

Ketika meninggalkan kampung Lintumewure, tak henti-hentinya rombongan membunyikan tawa-tawa. Saat itu Ue Lagasi berteriak-teriak :”Tewulu padekawa”. Artinya “perahu Datu berangkat/berlayar ke laut”. Kata-kata ini sebagai ejekan kepada Andi Halu yang mengusir rakyat tanpa mengenal peri kemanusiaan.

Tahun 1919 semua bangunan rumah-rumah sudsah selesai dan rakyat Bahono mulai menempati Kampung Ulu’anso dan Kumpi.Sebagian besar pemukim asal Benteng Pa’ano memilih Kampung Ulu’anso. Sebagian lagi memilih Kampung Kumpi seberang sungai Kasitawa, kira-kira dua kilometer dari Ulu’anso. Mereka umumnya berasal dari Benteng Waawulo. Sebagai kepala kampung Kumpi yang pertama Ue Lagasi menunjuk Ue Langkamuda.

Mulailah suku Bahono membangun hidup baru dengan mengolah tanah yang subur mulai dari Kororeo sampai Uwoi Mowewu atau Wita Motaha. Banyak yang kemudian memiliki daerah peternakan.atau walaka. Marga Lapoliwa misalnya memiliki peternakan di Bahono, Lembono dan Soline. Sedangkan Marga Lagasi peternakan sapi di Wita Motaha.

Di Lintumewure sampai saat ini (2005) masih terlihat bekas kampung orang-orang Ture’a – Lasi yang mendiami tempat itu antara tahun 1911 – 1916. Pohon-pohon tanaman tahunan seperti mangga, durian dan langsat masih ada. Rumpun sagu peninggalan Ue Latingka kini masih ada dan dijaga salah seorang keturunannya, Lasiondi, pensiunan guru di Nuha. (dikutip dari “Buku Teratai Bahono Berkembang” karangan Latarima Lapoliwa).

Friday, April 30, 2010

"Perdamaian", Tema Festival Danau Poso

PALU, -Festival Danau Poso (FDP) 2010 kembali akan digelar di Kota Tentena, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, 4-10 Agustus 2010 dengan mengusung tema "Festival Perdamaian" (Peace Festival).

Panitia festival akan menghadirkan lebih banyak pemangku kepentingan di sektor kebudayaan dan pariwisata dibanding FDP sebelumnya, kata Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tengah Suaib Djafar kepada ANTARA di Palu, Kamis.

Ia mengatakan, FDP yang telah menjadi kalender tetap kegiatan kepariwisataan nasional kantor Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata itu akan dikemas lebih profesional untuk menarik lebih banyak kunjungan wisatawan mancanegara.

Sasaran utama penyelenggaraan festival ini adalah mempromosikan potensi budaya dan pariwisata daerah sekaligus untuk membuktikan kepada masyarakat di dalam dan luar negeri bahwa situasi keamanan di Kabupaten Poso sudah pulih sehingga aman dan nyaman untuk dikunjungi wisatawan.

Kegiatan utama festiva ini masih pada kegiatan seni dan budaya, seperti pergelaran pesona budaya daerah, peragan busana dan tari kreasi daerah, musik tradisional, lomba renang dan dayung di Danau Poso, permainan gasing,lomba ketangkasan menangkap ikan sidat (sogili).

Menurut Suaib, sebelum seluruh rangkaian kegiatan budaya dan seni itu digelar, FDP akan diawali dengan pertemuan tokoh-tokoh adat, agama, tokoh masyarakat dan para pejabat instansi terkait setelah Menbudpar Jero Wacik membuka acara tersebut di tepian Danau Poso.

Pertemuan yang digagas oleh Disbudpar dan Badan Kesbang Linmas Sulteng ini bertujuan mempererat tali silaturahmi, komunikasi dan interaksi serta komitmen bersama untuk terus memperkokoh persatuan dan persaudaraan serta merajut kembali kerukunan hidup antarumat beragama di Poso.

Karena itu, pemangku kepentingan yang akan terlibat dalam FDP 2010 ini akan lebih banyak karena akan meliputi tokoh-tokoh masyarakat, agama, politi, pemerintahan, keamanan, pendidikan, sosial, kesehatan dan berbagai sektor lainnya, termasuk masyarakat luas khususnya di daerah Tentena dan sekitarnya.

Suaib menjelaskan, konflik Poso 10 tahun lalu sempat memorak-porandakan sektor kepariwisataan di daerah ini. Penyelenggaraan FDP terhenti selama beberapa tahun dan kunjungan wisatawan khususnya dari mancanegara melorot tajam.

"Namun sejak 2008, FDP kembali digelar dan kunjungan wisman berangsur naik sehingga kita kembali memiliki kepercayaan diri yang kuat untuk mempromosikan dan menjual potensi wisata di daerah ini," katanya.

Ia menyebutkan, tahun 2009, Sulteng dikunjungi sekitar 3.800 orang wisatawan mancanegara dan 1,3 juta lebih wisatawan nusantara.

Kunjungan wisman itu naik 100 persen lebih dibanding 2008 sekitar 1.850 orang dan tahun 2010 ini diharapkan naik 40 persen.

Obyek wisata Danau Poso merupakan salah satu dari empat tempat wisata yang paling digemari turis asing selain Taman Nasional Lore Lindu (Poso-Sigi), wisata alam bawah laut Kepulauan Togean (Toko Una-una) dan pantai Tanjung Karang (Donggala)
(Dikutip dari Kompas.com, 30 April 2010).
http://oase.kompas.com/read/2010/04/30/04171264/Perdamaian..Tema.Festival.Danau.Poso-5

Saturday, April 24, 2010

TAKUT PP.30/80, PNS TAKUT LAPOR KORUPSI

Menurut pasal 2 huruf j PP.30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri sipil, “setiap pegawai negeri sipil wajib segera melaporkan kepada atasannya, apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan Negara/Pemerintah, terutama di bidang keamanan, keuangan dan materil.”

Dalam sebuah organisasi yang baik, ketentuan ini memang oke-oke saja. Tetapi bagaimana kalau suatu organisasi sudah terkontaminasi budaya korupsi. Di mana laporan-laporan tentang adanya tindak pidana korupsi tidak ditindaklanjuti secara sungguh-sungguh atau bahkan dipetieskan.

Dengan kenyataan ini ini, sudah waktunya peraturan perundang-undangan yang mengatur disiplin dan penilaian kinerja pegawai negeri sipil ditinjau kembali. Ayat seperti yang dikutipkan di atas, dapat disesuaikan misalnya dengan menambahkan, apabila laporan tidak diperhatikan/ditindaklanjuti sebagaimana mestinya wajib dilaporkan langsung ke KPK atau kepada lembaga hukum lain yang tepercaya.

PP 10 Tahun 1979
Selain PP.30 Tahun 1980, peraturan kepegawaian lainnya yang banyak mempengaruhi perilaku aparatur negara adalah PP. 10 Tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (DP3). Setiap pegawai setiap tahunnya dibuatkan DP3 oleh atasan langsungnya yang memuat penilaian atas tujuh unsur : kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerja sama dan prakarsa. Untuk pegawai yang mempunyai bawahan langsung, ditambah dengan unsur kepemimpinan.

Disamping segi positifnya, ada sisi negatif dari DP3 ini. Kesetiaan, ketaatan dan kerjasama, dalam aplikasinya sering diselewengkan pengertiannya menjadi kesetiaan, ketaatan dan kerjasama pada hal-hal yang lebih berkonotasi pribadi, bukan kedinasan. Kalau atasan seorang yang jujur, tidak ada masalah. Tetapi kalau sebaliknya akan timbul masalah.

Seorang bawahan yang jujur dan tidak mau ikut-ikutan dalam perbuatan yang melanggar hukum, akan dinilai tidak setia, tidak taat dan tidak dapat bekerjasama dengan atasan. Hasil akhirnya DP3 dapat diberi nilai kurang. Ini berarti hak-hak kepegawaiannya seperti kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala dan promosi akan terhambat, karena untuk semua ini syaratnya DP3 minimal harus baik.

Meskipun pegawai yang dinilai berhak memberikan tanggapannya pada DP3, namun akibatnya sama saja. Karena pengajuan hak-haknya nanti tetap harus melalui atasannya secara berjenjang sehingga kemungkinan dapat dipersulit. Akibatnya pegawai-pegawai yang semula jujur, terpaksa akan mengikuti arus demi kariernya atau minimal berdiam diri.

Perlu disosialisasikan.
Dengan adanya jaminan perlindungan hukum bagi pegawai yang melaporkan terjadinya tindak pidana korupsi ke KPK atau lembaga lain yang kredibel, diharapkan akan lebih banyak abdi negara lainnya bahkan masyarakat luas yang terdorong ikut berpartisipasi dalam pemberantasan korupsi. Apalagi kalau jaminan itu disosialisasikan secara luas melalui media massa.

Orang-orang yang masih jujur pada setiap instansi dapat ikut berpartisipasi melaporkan adanya tindak pidana korupsi yang diketahuinya. Bila perlu bekerjasama memasang alat penyadap atau kamera tersembunyi.Biar para koruptor tidak lagi nyaman melakukan kejahatannya.

Saturday, April 17, 2010

BERKEBUN DALAM POT (2)


Setelah sepakat mengenai manfaat berkebun dalam pot, maka sekarang apa yang perlu disiapkan ?
Menurut para ahli (karena saya bukan ahli, hanya peminat), setidaknya ada 7 (tujuh) hal yang perlu diperhatikan, yaitu : media semai, media tanam, Pot, penanaman, pemupukan, penyiraman dan Pengendalian hama dan Penyakit.

1. Wadah media semai kotak setinggi 8 - 10 cm, di bawahnya diberi lubang untuk pembungan air siraman yang berlebihan.
a. Media semai dari tanah yang diayak, dicampur pupuk kandang atau kompos 1 : 1. Bila tanahnya agak liat, ditambah pasir jadi 1 : 1 : 1.
b. Media semai sebaiknya dikukus dulu selama 1 jam dalam suhu 75 o C
c. Sebelum disemai, benih direndam dalam air hangat. (Awas jangan sampai mendidih alias matang !). Yang mengapung/melayang dibuang lalu diangin-anginkan hingga kering. Ada juga yang menyarankan direndam dulu dalam fungsisida (obat anti jamur) selama 2-3 jam untuk sterilisasi.
d. Setelah itu benih ditebarkan. Biasanya penulis mencocok dengan ujung pinsil lalu dua tiga benih dimasukan. Maksudnya, agar bibit-bibit ketika diangkat nanti, akar-akarnya tidak saling sangkut-menyangkut satu sama lain hingga rusak. Sudah itu benih ditutup tipis-tipis.
e. Penyemaian ditempatkan di tempat yang teduh.
f. Penyiraman dilakukan pagi dan sore, tergatung cuaca. Ada juga yang menyarankan diatasnya ditutup kain yang basah untuk kelembaban sampai benih bertunas.
g. Biasanya bibit dipindahkan ke media tanam (pot) bila sudah memiliki 2 - 3 helai daun.

2. Media Tanam.
Tanah gembur dicampur pupuk kandang atau kompos 1 : 1. Bila agak liat campur pasir jadi 1 : 1 : 1.
3. POT dan pengisiannya.
a. Pot makin besar makin memberi hasil makin besar.
b. Pot diberi beberapa lubang untuk pembungan air siraman/hujan yang berlebihan.
c. Pada dasar pot diisi beberapa pecahan bata merah / genteng baru diisikan media tanam sampai sekitar 5 cm dari pinggir pot.
d. Pengisian pot dilakukan beberapa hari sebelum pemindahan bibit dan ditempatkan di ruang terbuka yang terkena sinar matahari pagi.
4. Pemindahan bibit ke dalam pot.
a. Pilih bibit yang bagus dan sehat serta telah memiliki 2 - 3 daun.
b. Pangkal bibit disiram air sedikit, dipadatkan lalu dipindahkan dengan solet. Hati-hati akar jangan rusak, biarkan tanah tempatnya melekat ikut terangkat.
c. Media dalam pot dikeluarkan sepertiganya lalu bibit ditanam di bagian tengah. Media
yang diangkat tadi dikembalikan ke sekitar bibit, ditambah sampai kl. 1 cm dari pinggir
pot. Permukaan media diratakan dan dipadatkan dengan tangan agar bibit tegak berdiri.
d. Disiram dan diletakkan di tempat terbuka. Diusahakan dapat terkena sinar matahari pagi tetapi terhindar dari terik matahari.
e. Penyiraman 2-3 hari sekali tergantung kelembaban.
5. Pemupukan
Pemupukan untuk berbagai tanaman tentunya berbeda, sesuai kandungan hara yang dibutuhkan tanaman. Ada pupuk organik (mis. kompos, pupuk kandang) dan ada pupuk anorganik, yang dibuat dari bahan-bahan kimiawi.
Sebetulnya penulis cenderung untuk menganjurkan penggunaan pupuk organik saja, karena pupuk buatan, disamping sering sulit didapat dan mahal, juga sering terjadi kesalahan fatal dalam penggunaannya sehingga tanaman malahan mati keracunan.
Dalam penggunaan pupuk kandang atau kompos tak terlalu banyak resikonya. Yang penting diingat, pupuk kandang maupun kompos benar-benar sudah matang. Pupuk kandang dan kompos dapat dibuat sendiri lagi mudah karena bahannya banyak dipedesaan. Sampah basah,
atau kotoran ternak. Pupuk kandang dapat ditanamkan di sekitar tanaman pot atau disiram dengan air rendaman pupuk kandang.
6. Penyiraman :
Penyiraman dilakukan dua kali sehari pagi dan sore, atau lebih tergantung kelembaban.
7. Pengendalian hama dan penyakit :
Yang sering mengganggu antara lain semut, cacing dan jamur. Cacing dapat dihindari dengan Furadan 3 G dan jamur dengan Dithane 45. Namun penulis cenderung menganjurkan untuk tidak menggunakan obat-obat bahan kimia, terutama para pemula, karena penggunaan yang salah dapat membahayakan, baik tanaman terlebih yang mengkonsumsi hasil tanaman. Lebih baik dilakukan tindakan pencegahan, misalnya media pot sebelum digunakan dikukus atau "dimasak" dulu, menempatkan tanaman pot di atas para-para. Ulat-ulat disingkirkan secara manual. Sedangkan semut, untuk tanaman berbatang seperti terong dan jeruk, batangnya dapat dibalut plastik sepanjang kl. 10 cm kemudian diatasnya dilamuri gemuk atau olie bekas atau getah pohon, yang menyebabkan semut takut melaluinya. Tanaman yang telah parah sebaiknya segera disingkirkan atau dibakar untuk menghindari penularan kepada yang lain.

Friday, April 9, 2010

RELIGION QUIZ

All the religion taught about love and peace among its believer. But what is it in the reality ? In many countries the relatioship of the follower of the different religion was not smooth.

What Religion Should I Be? Do you know what religion you should be? Not sure if you're following the right religion? Take this quiz to see which religion suits you best.

1.
Why do bad things happen to good people?
* Because people are inherently flawed
* Because God is testing our faith
* Because we made bad decisions in a past life
* Because of Karma
2.
How do you expect your bad deeds on earth to be punished in the afterlife?
* You go to Hell
* You do your time in Purgatory
* Nothing, if you confess your sins
* You're reincarnated to a worse life
* Doesn't matter, there is no afterlife
3.
How do you hope your good deeds on earth will be repaid in the afterlife?
* You're reunited with your family and friends
* You live for eternity in Heaven
* You're showered with riches in Heaven
* You're reincarnated to a better life
* There is no afterlife
4.
Who is the greatest spiritual leader on the planet today?
* Dali Lama
* The Pope
* Billy Graham
* Imam W. Deen Mohammed
* There are several great Yogis
* There are several great rabbis
5.
What do you think of divorce?
* Divorce is not possible
* Only if absolutely necessary
* If it was not meant to be then it is okay
6.
How would you like your body to be treated when you die?
* Cremation is a must for me
* Burial
* Lay me to rest in a peaceful place
* It doesn't matter at all
7.
In many religions, gender plays an important role. What do you think?
* I am a woman, and I believe that my gender is relevant to my religion.
* I am a man, and I believe that my gender is relevant to my religion.
* I am a woman, but I don't believe gender should matter in religion.
* I am a man, but I don't believe gender should matter in religion.

Personality

8.
What do you think happens when you die?
* You will be reborn depending on how you lived your last life
* You will be reborn and suffer again
* You will go to heaven or hell
* You hope to ascend to paradise
* You turn into plant food
9.
How do you identify with religious holidays?
* A formal family dinner with services
* A big meal with lots of food and lots of people
* Fasting
* Thanksgiving is my holiday of choice
* Offerings to my God
10.
Which of these activities gives you inner peace?
* Repenting and seeking forgiveness
* Seeking and finding the deep inner truths in religious texts
* Praying directly to God
* Yoga
* Meditating
* A long nature hike
11.
What do you think about Charity?
* I give to foundations
* I give a little bit every week during services
* I give a percentage of my income to the institution
* I give to individuals on the street
* It is one of the pillars of a good life
12.
What do you not eat?
* Pork
* Cheeseburgers
* Meat on Friday
* Meat at all
* Beef
* Day old Sushi

13.
Why do you pray?
* I don't see a reason to pray
* Forgiveness
* Betterment
* To praise and serve God
* To recognize the power of the creator
* I meditate to clear my mind and seek inner-peace
14.
What day do you consider most sacred?
* Saturday
* Sunday
* Every day
* No day
14.
72% of DumbSpot users have FAILED a simple IQ test. Think that you can you pass?
* Yes! Of course I can...
* No way

This site's quizzes are open to US residents age 13 and up. By completing the quiz and submitting your personal information, you are agreeing that this information may be shared with third parties in accordance with this site's privacy policy. See the complete privacy policy for more details.

(For further information and the result of the quiz just click : CNN - Religion - Religion Quiz).

HOW THE JEWS, CHRISTIAN AND MUSLIMS TO PRAY

Joke 2 : As quoted from Gideon Rachman’s Blog

In a trip to see the Koran in a village in Central Java that claimed the largest one in the world, Abdurrahman Wahid, the charismatic Muslim leader in Indonesia, who was also close with name Gus Dur, told to Gideon : “Have you noticed,” he said, “that when the Jews pray, they stand by a wall and whisper. The Christians kneel and speak very quietly. But we Muslims stand in a tower and shout through a megaphone. It makes you wonder who is closer to God.” At this, he roared with laughter.

This figure was famous indeed for his a lof of jokes, so people like him. He has just died at the end of previous year.

"NASI DOANG PLEASE" !

Note:
These jokes and the further more were
collected from my friends, just for fun
and to comfort in the free time after
you work hard.

Joke 1 : A story by a friend from Makasar South Sulawesi, Indonesia.

One day there was a friend just came from Makasar to Jakarta. He walked calmly in the evening around the hotel he stayed, and finally entered into a small traditional restaurant.
Just simple he said to the waitress : "nasi doang !". Nasi is the Indonesian for rice and "doang" in Jakarta regional language can be mean "only". So the waitress in a rather hesitant served him with just a plate of rice and a glass of water.
Unfortunately, the guest in disappointed manner, asked the waitress why she only gave him rice. “Sir, you ask me only rice...."

Apparently, the misunderstanding was connecting of the word "doang". In Makasar "doang" is mean "shrimp". So, the waitress then in hurry brought him that side dish.

WHO SHOT THE GENERALS

A few weeks after a failed rebellion of The September 30 Movement in 1965, some suspected on that case were interrogated by a military police officer.

After the interrogation, the journalist were allowed to ask what ever they want to know. So one of them asked, who shot the generals. The suspected man answered, ” I did”.

The answer was actually right. But what then has happened. One of the journalist wrote with the big heading in his English newspaper as ”Aidit shot the generals”. It was certainly a blunder.

Yes indeed, Aidit was a Secretary-generaal of Indonesian Communist Party, the highest top leader of the Party that indicated infolved into the rebellion. But he was not the man who shot the seven dead generals.

Thursday, April 8, 2010

Tuhan juga humoris ?

Seorang Pastor menulis sebuah buku bahwa Tuhan dalam Alkitab ternyata juga humorist. Salah satu contoh yang dikemukakan dalam penelitiannya adalah kisah Nabi Yesaya ketika menantang raja Ahab yang penyembah berhala. (1 Raja-Raja 18 ).

Raja ini menuduh nabi Elia pembawa bencana bagi Israel. Tapi Nabi menjawab bukan dia, tetapi rajalah beserta keluarganya.

Lalu Elia menantang raja untuk sama-sama membuktikan mana Tuhan yang benar dengan disaksikan rakyat Israel. Ia minta raja mengumpulkan seluruh nabi-nabi dewa Baal-nya di Gunung Karmel. Biarlah nanti ia, Nabi Elia dan para nabi Baal itu masing-masing mempersembahkan korban bakaran. Tapi api yang membakarnya harus berasal dari ilah yang mereka sembah. Nabi yang tidak berhasil harus dihukum mati.

Para nabi Baal semuanya 850 orang dipersilahkan terlebih dahulu. Dari pagi sampai tengah hari mereka berteriak-teriak sambil menoreh-noreh tubuh merekadengan pedang dan tombak memohon kepada sang dewa agar menurunkan apinya. Tapi tak kunjung ada jawaban.

Lalu Elia mengejek : "Panggillah lebih keras, bukankah dia allah? Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum terjaga."
Mereka berteriak lebih keras sambil berjingkrak-jingkrak, tapi tak ada jawaban juga.

Pada sore hari ganti Elia yang melakukan persembahan. Dan setelah berdoa, api turun dari langit dan membakar habis seluruh persembahan itu berikut air di sekelilingnya. Setelah melihat itu, rakyat sujud menyembah dan berseru : "TUHAN, Dialah Allah ! TUHAN, Dialah Allah".

Seluruh nabi-nabi Baal itu akhirnya ditangkap oleh rakyat yang membunuh mereka di sungai Kison.

Manusia Bisa ke Matahari

Seorang guru agama (jangan nyebut nama ah....) mengajar ibu-ibu di sebuah rumah ibadah di belakang rumah kami, bahwa tidak benar orang Amerika pernah pergi ke bulan. "Bohong itu", katanya.

Mendengar ucapan itu, seorang teman bercerita dia juga pernah mendengar ada diskusi, juga di sebuah rumah ibadah. Mereka sedang membahas masalah yang sama, manusia ke bulan.

Seorang bertanya, kalau manusia sudah bisa ke bulan, kapan manusia bisa ke matahari. "Tidak mungkin. Matahari panas sekali. Besi saja bisa lumer", katanya. "Bisa !", kata yang lain. "Berangkatnya malam hari saja !". Ha ha ha ......., benar juga.

Thursday, April 1, 2010

PERPU "PEMBUKTIAN TERBALIK" SEKARANG JUGA !

Gerakan Pembangkangan Membayar pajak oleh para face bookers dapat menjadi ancaman penerimaan negara ! Padahal pajak menempati 70 % dari penerimaan negara. Ini bahaya. Karena itu saatnya kini yang tepat Presiden mengambil langkah strategis dengan cepat mengumumkan Perpu untuk menanggulangi masalah tersebut.

Isinya antara lain :
1. Perpu pemberlakuan hukum acara Pembuktian Terbalik (PT).
2. Perpu pengalihan sementara fungsi Direktorat Jendral Pajak ke Badan lain yang lebih dapat dipercaya sementara Ditjen Pajak dibenahi.

Dengan Perpu PT ini, yang tidak boleh berlaku surut, semua orang-orang yang dicurigai memperoleh kekayaan yang tidak wajar diwajibkan memberikan klarifikasi asal-usul kekayaannya. Bukan hanya di lingkungan Ditjen Pajak yang kini dalam sorotan tetapi juga di institusi-institusi lain, terutama yang "basah".

Upaya untuk lagi-lagi "memperkaya diri atau orang lain" dengan cara melawan hukum akan terbendung, karena untuk selanjutnya semua kekayaan harus memiliki bukti riwayat asak-usulnya.

Kita yakin akan mendapat dukungan luas karena sejak lama, dari presiden ke presiden berikutnya gagasan ini sudah lama diwacanakan tapi tak pernah berhasil. Presiden SBY akan sangat diuntungkan kembali popularitasnya, dan secara politis akan dapat bergaung sampai tahun 2014. Akan lebih efektif ketimbang pidato sepuluh kali.

DPR juga hampir dapat dipastikan akan mendukung "kejutan" ini, karena pada saat gencarnya pengungkapan mafia hukum, mafia pajak dan korupsi akhir-akhir ini, tak akan ada partai yang menentangnya. Kalau ada pasti akan dicap anasional. Tak akan terjadi penelikungan oleh DPR sesuai Konstitusi seperti salah satu Perpu yang diberlakukan pada kasus Bank Century yang lalu. Apakah Anda mendukung ?

Tuesday, March 30, 2010

TAK SETUJU BOIKOT PAJAK

Kecewa dengan adanya mafia hukum pajak di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak boleh-boleh saja. Tetapi gerakan untuk mengajak masyarakat tidak membayar pajak tanpa ada solusinya agaknya kurang bijaksana. Maksud baik para pemrotes ini bisa dimanfaatkan orang-orang atau perusahaan-perusahaan yang selama ini memang jadi pengemplang pajak sebagai dalih untuk menghidari kewajibannya.

Penerimaan pajak yang sekarang menempati 70 % dari penerimaan negara akan sangat terganggu bila gerakan ini terus berlanjut. Kalau penerimaan negara mandeg, dari mana lagi negara akan membiayai pelayanan masyasrakat seperti pendidikan, pelayanan kesehatan, rehabilitasi jalan, perlistrikan dan lain-lain.

Kalau memang untuk sementara ini Ditjen Pajak tidak mendapat kepercayaan lagi, maka untuk menampung pembayaran pajak mungkin dapat ditempuh cara seperti yang pernah diberlakukan terhadap Ditjen Bea Cukai sekitar tahun 70-an, yang melucuti sementara fungsi instansi ini dan mengalihkannya ke sebuah badan lain yang profesional.

Kepada Badan inilah para wajib pajak tetap dapat melakukan kewajibannya menyetorkan pajak. Ketika Ditjen Bea Cukai ketika itu dianggap sudah melakukan pembenahan diri dan dipandang sudah layak operasi lagi, barulah fungsinya dikembalikan lagi.

Untuk mewujudkan ini Presiden dapat mengeluarkan Perpu, karena bila penerimaan negara terhambat, maka negara ini bisa bangkrut sehingga perlu dilakukan langkah darurat dengan Perpu. Barangkali bisa sekaligus diberlakukan hukum acara "pembuktian terbalik". Dengan itu dapatlah dilakukan klarifikasi asal-usul kekayaan dari mereka yang kekayaannya jauh melebihi dari yang wajar sesuai pekerjaannya.

Monday, March 29, 2010

GAYUS TAMBUNAN SEBAIKNYA SERAHKAN DIRI

Gayus Tambunan yang oleh banyak orang akhir-akhir ini diharapkan dapat menjadi kunci pengungkapan mafia pajak dan mafia hukum, sebaiknya menyerahkan diri, daripada terus-menerus menjadi buronan.

Bila menyerahkan diri dan diberi perlindungan serta mau bekerjasama mengungkap sejelas-jelasnya kasus ini, akan sangat menjadi pertimbangan untuk mendapatkan keringanan hukuman bahkan mungkin pengampunan. Keluarga serta kedua keluarga besarnya tak perlul agi ikut susah-susah menyembunyikan diri.

Apalagi bila dalam kasus ini dia hanya dijadikan tumbal oleh para mafia hukum. Kejahatan yang melibatkan banyak orang hanya dia sendiri yang harus menanggung akibatnya. Mestinya ia belajar dari Komjen Susno Duadji. Dahulu ia dicerca sebagai pengkhianat bangsa, sekarang terbalik jadi disanjung-sanjung seperti pahlawan.

"PEMBUKTIAN TERBALIK" DAN "HUKUMAN MATI"

Sudah sejak lama masalah "Pembuktian Terbalik" diwacanakan. Tetapi tidak pernah nampak aksi nyata untuk mewujudkannya.

Menurut pasal 20 Undang-Undang Dasar 1945 pemegang kekuasaan pembentukan Undang-Undang adalah DPR. Dus, dalam masalah pembentukan undang-undang, DPR lah yang seharusnya paling bertanggung jawab sebagai pemegang kuasanya. Sedang Presiden sesuai dengan pasal 5 "hanya berhak" mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR.

Dengan demikian sesuai dengsan jiwa konstitusi ini, DPR lah yang harus lebih berinisiatif melahirkan undang-undang "pembuktian terbalik" ini. Selama ini agaknya kebanyakan rancangan undang-undang datangnya dari pemerintah. Tugas pokok pemerintah seharusnya lebih pada pembuatan peraturan untuk melaksanakan undang-undang.

Mungkin saja rancangan undang-undang dimaksud sudah pernah ada, tetapi tidak diproses lebih lanjut karena kurang mendapat dukungan. Kalau kurang mendapat dukungan, perlu dipertanyakan. Mungkin di balik itu ada kekuatan-kekuatan seperti "mafia hukum" yang selalu berupaya menggagalkannya karena akan merintangi tindak kejahatan mereka. Bahkan takut hasil-hasil kejahatan mereka sebelumnya kelak akan dikejar dengan undang-undang itu.

Oleh karena itu dengan makin maraknya pengungkapan tindak pidana ekonomi akhir-akhir ini serta sulitnya menjerat koruptor dengan hukum acara pidana saat ini, sudah saatnya undang-undang pembuktian terbalik ini benar-benar diwujudkan.

Lembaga-lembaga penekan dari masyarakat, LSM-LSM, mahasiswa, media massa, jaringan seperti facebook, bahkan kalau perlu demonstrasi-demonstrasi perlu dikerahkan melakukan tuntutan. Semua fraksi-fraksi di DPR harus didorong. Fraksi partai yang enggan biar "dicecar" sebagai a-nasionalis. Melalui Perpu, agaknya sulit karena syaratnya harus "keadaan darurat".

Begitu pentingnya pembuktian terbalik ini, sehingga bila perlu diangkat ke atas dan dimasukkan dalam konstitusi melalui sidang MPR !

Hukuman mati
Ada lagi masalah hukum yang perlu mendapat perhatian, yaitu mengenai hukuman mati. Hukuman mati jelas tak selaras dengan jiwa Sila pertama Pancasila. Sebagai umat beragama semua yakin nyawa adalah berasal dari Tuhan dan yang berhak mengambilnya juga adalah Tuhan.

Mungkin inilah yang menjadi dilema selama ini, sehingga nampak seperti ada keengganan dalam melaksanakan eksekusi terhadap para terpidana mati. Hati nurani dan keyakinan iman membisikkan, bukan hak manusia "mencabut nyawa manusia", tetapi di lain pihak harus melaksanakan keputusan pengadilan ! Akibatnya jumlah terpidana mati di penjara-penjara terus meningkat.

Perlu kiranya dipikirkan penggantian hukuman mati ini dengan hukuman puluhan bahkan diatas seratus tahun seperti telah dilakukan di berbagai negara. Ini sama artinya dengan menjatuhkan hukuman mati secara alami, bukan oleh tangan manusia. Bukankah lebih selaras dengan Pancasila dan lebih manusiawi ?

PEMECATAN GAYUS , HARAP TAK BLUNDER

Dirjen Pajak mengatakan sudah mengusulkan agar Gayus Tambunan dipecat, karena telah mengaku dan terbukti terlibat dalam "Mafia Pajak".

Lepas dari kekecewaan kita semua terhadap ybs, yang telah merugikan negara begitu besar, Ditjen Pajak agar mengkaji benar-benar peraturan yang ada sebelum menjatuhkan hukuman pemecatan tidak dengan hormat. Jangan karena panik lalu Ditjen Pajak melakukan tindakan gegabah yang dapat menciptakan masalah baru.

Menurut UU No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian ( kalau belum berubah), seorang PNS diberhentikan dengan tidak hormat bila melakukan tindak pidana dengan ancaman hukuman penjara empat tahun atau lebih berdasarkan keputusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap.

Sedangkan seperti diberitakan, dalam keputusan pengadilan Gayus Tambunan yang lalu dia diputus bebas.

Seingat saya ada satu PP tahun 1979 yang menyatakan seorang PNS yang tidak masuk bekerja selama enam bulan berturut-turut tanpa alasan yang sah, langsung diberhentikan tidak dengan hormat tanpa perlu melalu proses sesuai PP.30/1980 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Saturday, March 27, 2010

BERKEBUN DALAM POT


Berkebun dalam pot dapat memberi banyak manfaat :


1. Sebagai sumber sayur-mayur, seperti bayam, sawi, terong, kacang panjang, bawang, cabe, sayur katuk, dll guna memenuhi gizi keluarga dengan menggunakan bahan-bahan murah, seperti sampah yang diolah menjadi kompos dan kaleng-kaleng atau ember bekas sebagai pot. Terutama pada rumah dengan lahan terbatas.
2. Sebagai apotik hidup, di mana dapat ditanam tanaman-tanaman obat seperti jahe, kunyit, jeruk nipis, kumis kucing, sirih, dll. Kunyit selain membuat hidangan lebih "indah", juga sebagai obat infensi luar/dalam tubuh, juga penambah darah. Kumis kucing obat kencing batu.
3. Sebagai hobi, pengisi waktu luang dan mengatasi kejenuhan, seperti para pensiunan dengan kegiatan-kegiatan yang produktif. Jangan ngelamun aje.
4. Untuk keindahan dan kenyamanan lingkungan. Dengan mengolah sampah menjadi kompos berarti menjaga kelestarian lingkungan dan dengan penanaman tanaman-tanaman hias dalam pot menjadikan lingkungan lebih indah.
5. Untuk penghematan. Dengan adanya sumber sayur-mayur sendiri, bahan bumbu-bumbu dan tanaman-tanaman obat sendiri, dapat menghemat pengeluaran belanja dapur.
6. Sebagai ekperiment atau uji coba dalam skala kecil. Setelah beroleh pengalaman praktis dan berhasil dapat dikembangkan menjadi usaha bisnis komersil.
7. Sarana pertemanan antar sesama peminat untuk bekerjasama dan tukar-menukar pengalaman untuk peningkatan pengetahuan.
8. Khusus untuk blog ini sangat diharapkan adanya komentar-komentar dan sumbangan pemikiran, khususnya dari mereka yang berpengalaman terutama para penyuluh pertanian.

INSPIRASI SEORANG MURTADIN

Seorang teman, mengaku sering disindir sebagai Murtadin. Mengapa, karena dahulu ia memang seorang Muslim. Dalam sebuah bukunya ia menulis, kata ISLAM sebagaimana yang pernah dijelaskan teman-temannya adalah singkatan dari Imsak, Subuh, Lohor, Asar dan Magrib. Ini menunjukkan saat-saat umat Muslim melaksanakan sholat.

Namun sekarang, baginya kata itu selalu mengingatkan saat-saat mendebarkan dalam 24 jam proses kematian Isa Almasih (Tuhan Yesus Kristus) mulai saat penangkapan di Taman Getsemani sampai kebangkitanNya dari kematian.

Imsak ( I ) , mengingatkan dia waktu Ia membawa murid-muridNya untuk berdoa di Taman Getsemani.
Subuh ( S ) , mengingatkan dia waktu beliau ditangkap dan langsung diadili tanpa bersalah.
Lohor ( L ) , mengingatkan dia waktu Ia disalibkan.
Asar ( A ) , mengingatkan dia waktu Ia wafat dan diturunkan dari kayu salib.
Magrib (M ) , mengingatkan dia waktu Isa Almasih dimakamkan.

Sedang bila melihat umat Islam bergegas pergi ke mesjid-mesjid untuk sembahyang Jumat, mengingatkan dia akan hari saat Isa Almasih disalibkan, yang oleh umat Kristen juga sekarang hari itu sekali setahun dimuliakan sebagai "Jumat Agung". Karena pada hari itulah nubuat penebusan dosa manusia dengan "korban anak domba yang tak bercacat" digenapi.

Lalu hari kebangkitanNya, yaitu hari Minggu, hari ketiga setelah disalibkan dirayakan sebagai Hari Raya PASKAH. Karena itu pula maka hari hari Minggu menjadi hari Ibadah umat Kristen. Hari kemenangan atas maut. Yesus yang telah mengalahkan maut itu dalam Injil-Nya Ia telah mengingatkan bila Ia datang kembali ke dunia, semua manusia yang mati akan dibangkitkan dan akan diadili bersama dengan orang-orang yang masih hidup.

Ia sendiri yang akan menjadi hakim dan Ia menjanjikan setiap orang yang percaya kepadaNya dan mengikuti ajaranNya akan masuk dalam kehidupan surgawi yang kekal dan mereka yang tidak percaya akan dibuang ke dalam api naraka yang kekal. Hiii...........!

Friday, March 26, 2010

WAH, PELAPOR MALAH JADI TERSANGKA !

Komjen Susno Duaji diundang untuk memberi informasi lebih lanjut menyangkut laporannya tentang makelar kasus di lingkungan institusinya. Ternyata diperlakukan bukan sebagai undangan. Karena ternyata ia kemudian malah menjadi terperiksa atau tersangka.

Bukankah seharusnya ia didatangkan dengan Surat Panggilan atau Surat Perintah Dinas menghadap kalau memang akan diarahkan menjadi terperiksa ? Tidak jelas apakah Susno diperiksa atas dasar laporannya atau atas dasar pengaduan kedua oknum yang disebut-sebut dalam laporannya.

Seseorang yang didatangkan dengan undangan, Surat Panggilan dan Surat Perintah Dinas, dan pelapor kasus yang datang atas kerelaannya sendiri, jelas akan mendapat perlakuan yang berbeda. Seorang Undangan, sesuai etika akan diperlakukan dengan hormat dan sebaik-baiknya oleh Pengundang.

Seorang pelapor sukarela yang melaporkan suatu kasus untuk kepentingan umum, seogyanya dilindungi. Bila minta namanya dirahasiakan demi keamanan harus dihormati. Demikian pula agar tidak dipaksakan menjadi saksi di pengadilan demi keamanan dan pergaulan sosialnya. Menjadi kewajiban penyidiklah untuk mengembangkan bukti-bukti.

Sedang seseorang yang didatangkan dengan Surat Penggilan atau Surat Perintah Dinas dalam suatu kasus, memang dapat berakibat dia menjadi saksi, tersangka bahkan mungkin langsung dikenakan penahanan.

Agaknya memang perlu diatur atau dipertegas lagi tata cara penanganan pelaporan kasus. Agar pelapor dijamin keamanannya agar tidak serta-merta malah terbalik dia yang menjadi pesakitan dengan mencemarkan nama baik seseorang.

Kasus Susno ini akan menjadi suatu dilema. Pelapor justru menjadi tersangka. Sedangkan oknum-oknum yang dilaporkan terlibat kasus, tak ada sedikitpun pernyataan apakah sudah diperiksa.

Karena itu dapat dimaklumi kalau banyak orang yang khawatir tak akan ada orang lagi yang mau melaporkan tindaL kriminal kepada polisi. Termasuk orang yang dicurigai teroris. Sebab jangan-jangan ia akan dipaksa membuktikan kecurigaannya. Kalau tidak bisa, malah dijadikan tersangka mencemarkan nama baik orang. Bahkan mungkin ditahan. Terduga terorisnya sendiri belum diusut.


Cara Mengendalikan Diskusi

Bagaimana mengatasi perdebatan berkepanjangan dalam diskusi santai karena banyaknya usul, protes dan desakan ?

Ketika masih di kelas III SMA Negeri Poso dahulu, kami teman-teman sekelas mempunyai cara yang jitu. Bila salah seorang dari kami kebetulan seperti dalam posisi sebagai moderator atau bintang utama diskusi, maka gampang saja.

Mula-mula kami tanya satu-persatu orang-orang yang banyak rewel itu seakan-akan menginventarisasi masalah mereka. Kalau sudah, kami berkata : "Semua memang bagus, tapi sayang usul, saran dan protes rekan-rekan tak dapat diterima," lalu segera ketok meja dan berkata "Rapat selesai !".

Biasanya masih akan banyak protes. Lantas dijawab : "Tapi rapat sudah ditutup dan keputusan sudah diambil". Sebelum itu Anda memang sudah perlu siap-siap jaga jarak. Tapi biasanya semuanya akan tertawa merasa geli dengan "keotoriteran" Anda.

SUDAH BACA BUKU BERAPA ?

Suatu hari, di kantor pada jam istrahat, kami karyawan sedang santai bercengkerama. Tiba-tiba seorang teman lain datang mau ikut bergabung. Tetapi Pak Widadi, seorang yang memang senang membuat humor, melakukan "test" dulu. "Anda sudah baca berapa buku ? Kalau belum sepuluh, belum boleh", katanya disambut riang teman-teman. "Sudah seratus", jawab teman itu tak mau kalah.

Monday, March 22, 2010

SEKARANG BUKA-BUKAAN !

Efek domino dari hasil Pansus Bank Century yang lalu ternyata luar biasa. Sekarang di sana-sini saling buka-bukaan. Banyak koruptor masa lalu dan masa sekarang ketakutan. Partai-partai saling membuka nama-nama penerima suap di partai-partai seterunya. Khususnya menyangkut penyuap untuk meloloskan Miranda Gultom sebagai Deputi Gubernur BI. Hampir semua partai ternyata terlibat. PDIP, Golkar, Demokrat, PPP dstnya.

Sebagai rentetannya, beberapa partai nampak mulai melunak, mungkin supaya kader-kader korup itu tidak sampai diproses lebih lanjut. Beberapa tokoh PDIP secara aneh mulai putar haluan 180 derajat. Mau berkoalisi dengan partai pemerintah yang kini makin goyah. Padahal sebelumnya selalu ditentangnya dengan keras. Bisa jadi, partai oposisi inipun kalau jadi berkoalisi pada akhirnya akan ikut tenggelam bersama koalisinya pada tahun 1014.

Sebagai efek dominonya pula, banyak tokoh-tokoh yang mulai gerah melihat kenyataan menyedihkan itu lalu membentuk cikal bakal partai politik baru : Nasional Demokrat.

Di kalangan kepolisian juga kini mulai saling buka-bukaan. Para jendral kini saling membuka perilaku buruk masa lalu sesamanya menyangkut "makelas kasus". Yang sudah pensiun pun nampak cemas. Bahkan bongkar-membongkar itu sekarang sudah mulai merembet pula ke Kejaksaan Agung dengan divonisbebasnya Gayus Tambunan oleh Pengadilan dalam kasus penggelapan pajak dan pencucian uang. Menurut jaksa dan para hakim bukti kesalahan tidak ada. Ya, kalau tak serius dicari memang tak akan ada ! Komisi Yudisial perlu turun tangan.

MENGHADAPI UJIAN NASIONAL

Banyak pelajar yang sedang dan akan mengikuti Ujian Nasional tahun ini nampaknya cemas takut tidak lulus. Tahun lalu di beberapa tempat ada yang sampai bunuh diri. Bahkan diberitakan, menjelang ujian nasional ini, belum-belum sudah ada yang gantung diri.

Ini semua adalah gelagat kurang percaya diri, tidak merasa siap, karena kurang menguasai materi-materi pelajaran sesuai yang telah diprogramkan. Entah karena malas belajar, kurang buku-buku pelajaran atau karena guru-guru yang kurang kapabel.

Disamping kurang percaya diri, perasaan pesimis dan cenderung lekas putus asa ini juga akibat melihat, seakan-akan kesempatan hanya ada pada tahun ini. Padahal kalau belum lulus dapat mengulang lagi tahun depan. Bahkan sekarang malahan ada ujian susulan berupa Paket C. Peluang ini dahulu tidak ada. Kalau tidak lulus, tak ada pilihan lain kecuali mengulang dan menunggu lagi sampai ujian tahun depan sambil belajar lebih keras. Jadi perlu kesabaran dan ketekunan.

Ada lagi yang merasa, seolah-olah hanya kelulusan di Unas, satu-satunya yang memberi masa depan yang baik. Padahal banyak orang yang sukses karena kreativitas meskipun hanya berpendidikan rendah. Sebaliknya sekarang banyak sarjana yang menganggur.

Jadi, bila ada yang belum berhasil tahun ini, biarlah tetap tegar dan berusaha. Mental harus kuat, bersemangat dan tidak melempem !. Lihat juga peluang lain yang mungkin belum anda sadari. Tokoh-tokoh Buya Hamla, Adam Malik, konon juga H.Agus Salim lebih banyak otodidak.

Monday, March 15, 2010

Klarifikasi Kebenaran Sejarah Adam Malik

Tanpa mengurangi keinginan Julius Pour beberapa waktu lalu untuk menemukan kebenaran sejarah dengan “menyebarluaskan” isi buku Legasi of Ashes, The History of CIA” tulisan Tim Weiner yang memuat tuduhan Adam Malik seorang agen CIA, sungguh menggelisahkan kita. Perlu segera ada klarifikasi dan bangsa ini harus menyatakan sikap.

Penulis kenal Pak Adam Malik seorang pejuang, pemimpin dan diplomat terkemuka Indonesia pertama-tama melalui buku-buku sejarah. Perannya sebagai pemuda Pejuang Menteng 31, peristiwa Rengasdengklok dimana para pemuda “menculik” Bung Karno dan Bung Hatta untuk mendesak agar segera memproklamirkan kemerdekaan. Ia juga adalah tokoh pendiri partai Murba yang pada masa Orde Lama dibubarkan.

Ketika ia menjabat sebagai menteri Luar Negeri Indonesia lalu Menteri Utama, diplomat ulung ini pernah masuk sebagai laporan utama majalah terkemuka Amerika News Week. Ia mempopulerkan motto beliau dalam kariernya dengan mengutip dalam kata-kata Indonesia : semuanya bisa diatur. Memang dialah salah satu tokoh penggagas pemulihan kembali perdamaian di Asia Tenggara pada saat konflik konfrontasi dengan Inggeris-Malaysia masih tengah berlangsung. Dia pula salah satu penggagas dan yang merealisasikan pembentukan ASEAN. Lalu mengembalikan Indonesia menjadi anggota PBB. Dialah yang kemudian mengangkat nama harum Indonesia ke forum internasional sehingga boleh berdiri tegak kembali di pentas politik dunia.

Kegetirannya dalam hal penegakan hukum dan pelanggaran hak-hak azasi manusia pernah dia lontarkan ketika masih menjabat Ketua MPR. Ia mengecam keras praktek hukum rimba aparat keamanan yang menghukum mati para tersangka pelaku kriminal pada saat itu yang dikenal dengan petrus (penembak misterius). Hampir setiap hari ditemukan lelaki-lelaki bertato tergelatak di pinggir jalan dengan luka tembak di kepala. Tak ada proses hukum dan konon pernah ada orang salah culik dan ditembak hanya karena nama sama. Adam Malik meradang dan mengecam cara-cara penembakan misterius itu. “Kalau memang menjahat, adili mereka di pagi hari lalu petangnya ditembak mati di tanah lapang”, begitu sekali pernah ia ungkapkan seperti dikutip suratkabar.

Kalau tentang pengetahuan akan Negara dan bangsanya, Indonesia, dialah orang yang dipilih penerbit Ensiklopedi Americana dengan buku tebal-tebal itu untuk menulis tentang Indonesia.
Penulis beruntung pernah mengenal beliau secara langsung dalam tiga kali pertemuan. Pertama ketika ia menyerahkan piagam pemenang sayembara tulisan mengenai penegakan Hak-hak Azasi Manusia yang diprakarsai PWI dan LBH – dimana penulis menjadi salah seorang penerimanya. Saat itu ia sudah menjadi Wakil Presiden. Ini sekali lagi menunjukkan kegandrungan seorang Adam Malik dalam menghargai harkat manusia.

Pertemuan langsung kedua ketika cikal bakal Dewan Redaksi koran Harian Empat Lima membicarakan persiapan penerbitan koran ini di rumah beliau di Jalan Imam Bonjol Menteng. Kebetulan penulis bakal menjadi salah seorang redaktur di bawah kepemimpinan Zulharmans dan Drs. Suyatno Pemimpin Usaha. Sedang Adam Malik sebagai pendiri koran berlogo bambu runcing dengan Merah Putih di ujungnya ini, sebagai Penasehat.

Saya terheran-heran melihat di ruang tamu beliau selembar besar kain beludru bergambar jenazah Yesus Kristus terpampang di dinding, tepat di depan kursi-kursi tamu. Latar gambar yang kecoklatan memang menambah perasaan iba melihat tubuh dibalut separoh kain kafan itu diturunkan hati-hati ke lubang batu. Ini bukan saja mengekpresikan kemarahannya atas perlakuan tak manusiawi kepada sesamanya, tetapi juga menunjukkan bagaimana jiwa toleransi beliau atas kebinekaan khususnya perbedaan agama. Orang semua tahu itu adalah symbol-simbol Kristiani sedang Adam Malik adalah seorang Haji.

Pertemuan langsung ketiga ketika rapat bersama di kantor PT.Inaltu Pulogadung, yang mencetak Harian Empat Lima. Kami memutuskan tidak melanjutkan penerbitan koran ini. Alasan formalnya karena terus-menerus merugi. Tetapi yang sebenarnya, tim redaksi yang sebagian besar adalah bekas wartawan-wartawan Harian Kami yang dibreidel sebelumnya mulai gerah karena mulai coba didikte oleh sebuah lembaga sekuriti. Setiap malam seorang mayor intel mengawasi setiap berita-berita yang akan diterbitkan, dan bila ada yang menurut pendapatnya “dapat mengganggu keamanan” ia minta dicabut. Adam Malik yang memang seorang bekas jurnalis kawakan sungguh memahami suasana batin para wartawan muda-muda itu dan menyetujui pembubaran. Apalagi oleh campur tangan pihak luar itu Harian Empat Lima tak bebas lagi menampilkan berita-berita yang faktual dan kristis senafas dengan jiwa symbolnya.

Jadi menilik karakter beliau meski hanya sepintas ini, agaknya apa yang disebut-sebut bekas agen CIA itu mengenai Adam Malik sungguh diragukan. Patutlah dipertanyakan apa sesungguhnya motivasi melontarkan ceritera itu. Apa memang benar-benar mau mengungkap kebenaran ? Atau hanya mau mencari popularitas dan penghargaan murahan seakan-akan jadi orang sangat berjasa buat bangsanya ?

Bahwa Adam Malik sebagai tokoh berjiwa sosialis yang peduli akan nasib rakyat kecil, is ok. Karena partai Murba memang berhaluan sosialis. Tapi apakah semua kaum sosialis menjadi Marxis ? Semua orang yang berjiwa sosial, yang peduli akan nasib sesama adalah sosialis, termasuk semua pemeluk agama. Inilah akibatnya bila kata “sosial” disalahgunakan dalam dunia politik. Citranya menjadi rusak. Sosialis selalu dianalogikan dengan marxisme, bahkan komunisme. Sama dengan Islam yang sering didiskreditkan orang-orang tak bertanggung jawab - yang menganalogkannya dengan teror karena para teroris sering menggunakan predikat agama ini dalam nama organisasi atau gerakan mereka. Karena itu agaknya ada baiknya bila MUI mengeluarkan fatwa yang mengharamkan menggunakan nama Islam dalam nama organisasi atau gerakan yang menggunakan cara-cara kekerasan kecuali perang yang dibenarkan agama.

Adalah sulit dipahami bila seorang pribadi Adam Malik yang menentang pembunuhan semena-mena tanpa proses pengadilan terhadap mereka yang baru disangka sebagai pelaku kriminal, seorang pribadi yang gandrung dengan penegakan hak-hak azasi manusia, mau menerima uang 10.000 dollar AS untuk pembasmian Gestapu.

Pembasmian terhadap jutaan orang-orang yang disangka anggota Gestapu/PKI memang terjadi sesudah itu. Banyak kaum murba yang sebetulnya tak tahu politik dan hanya ikut-ikutan karena desakan ekonomi yang sulit, ikut menjadi korban. Masuk akalkah ini terjadi dengan melibatkan tokoh pembela hak-hak azasi manusia Adam Malik ? Uang itu mungkin saja ada diberikan kepada oknum yang mengaku-ngaku sebagai “orangnya Adam Malik”. Yang ini perlu diselidiki. Mungkinkah beliau mau mempertaruhkan reputasinya yang agung dengan perbuatan brutal itu ? Barangkali mantan agen CIA itu terobsesi dengan ucapan Lenin yang berkata jika akan mewujudkan komunisme yang murni ia tak akan gentar melangkahi timbunan mayat jutaan manusia.

Agen ini memberi predikat marxis kepada beliau lalu mengaitkannya dengan pembasmian jutaan manusia. Memang ini salah satu gaya-gaya kerja intelijens dalam melakukan perang urat syaraf. Mungkin saja ada dana dimaksud dan atas persetujuannya tapi digunakan untuk kebutuhan lain yang baik menurut pandangan beliau. Seperti Jepang melatih tentara Peta untuk tujuannya, tetapi Supriyadi menjalaninya untuk membela Tanah Air. Atau seperti yang banyak terjadi sekarang kaum politisi memberi uang kepada calon pemilih untuk membeli simpati mereka tetapi rakyat tidak memilihnya dan menggunakan uang itu untuk kesejahteraannya sendiri.

Bukankah Pak Adam Malik dijuluki Si Kancil karena cerdiknya ? Satu hal lagi kegeniusan beliau, ia tidak banyak mengandalkan pendidikan formal. Tak akan ditemui titel-titel yang berderet pada namanya. Ternyata ia mampu meraih karier tinggi. Demikian juga Haji Agus Salim. Mengapa sekarang sering dipusingkan dengan syarat titel kesarjanaan bagi seorang pemimpin bangsa ?

Contact Form

Name

Email *

Message *