Sunday, May 30, 2010

NAMBAH HUTANG LAGI, NAMBAH HUTANG LAGI !!!

Pemerintah negeri ini seperti keranjingan membuat hutang baru untuk rakyat. Sedikit-sedikit membuat hutang. Menurut Detik Com, Utang pemerintah Indonesia sampai akhir April 2010 tercatat sebesar Rp 1.588,02 triliun.

Utang Pemerintah dalam mata uang dolar AS, meningkat cukup banyak. Per 30 April 2010,mencapai US$ 176,21 miliar, naik dari posisi akhir Desember 2009 yang sebesar US$ 169,22 miliar.

Belum cukup juga, Bank Dunia telah menyetujui hutang baru kepada Indonesia senilai US$ 200 juta untuk mengatasi masalah perubahan iklim. Pinjaman kebijakan pembangunan atau Development Policy Loan (DPL) ini merupakan yang pertama kali diberikan kepada RI.

Bahkan menurut Menko Perekonomian Hatta Rajasa Presiden SBY akan ke Oslo Norwegia untuk membahas masalah itu, menggalang dana bantuan sebesar US$ 1 miliar untuk menjaga hutan-hutan di Indonesia.

Kapan negeri ini bebas dari lilitan hutang. Istilahnya bantuan. Kalau hibah, memang
membantu. Kalau hutang bilang hutang, jangan disebut "bantuan" karena melilit. Dan patut diduga para koruptor, baik lama atau baru, kini mulai sibuk merancang "rekayasa" baru yang lebih canggih untuk menyatroni uang utangan itu.

Menurut sejarah, Kompeni-Belanda dulu bangkrut karena korupsi dan hutang. Karena itu mereka sportif menyatakan diri tak mampu lagi mengelola negara lalu membubarkan diri dan menyerahkan kekuasaan kepada Sri Ratu.

Dengan hutang begitu banyak, mestinya para pengelola negara yang gampangan membuat hutang ketimbang mendorong potensi negeri ini produktif, diganti saja dengan yang kreatif.

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *