Wednesday, May 19, 2010

KUNJUNGAN PRESIDEN TAK MENYENTUH PELARIAN KORUPTOR

Sungguh aneh, dalam agenda kunjungan Presiden SBY ke Singapura, seperti disiarkan TVRI, tidak disinggung sama sekali masalah pelarian para koruptor ke negeri kecil itu, yang selama ini menguras isi dompet negara Indonesia. Padahal rombongannya demikian besar.

Pelarian para koruptor ke negeri itu. sebetulnya sangat memalukan kehormatan rakyat Indonesia.Negeri kecil di depan mata lebih dari 200 juta rakyat Indonesia, seperti sebuah sosok yang angkuh.Sampai pernah mereka menawarkan menjadikan wilayah Indonesia jadi medan latihan udara mereka sebagai imbalan pengusiran para koruptor itu. Dan pemerintahan SBY mau menerima itu. Untung rakyat bereaksi menolaknya.

Juga masih ingat kasus seorang mahasiswa doktoral jenius yang mati misterius di Singapura ? Serta penggantungan dua marinir Indonesia pada masa damai ? Seharusnya Indonesia bertindak "bebas aktif" seperti Bung Karno ! Bahkan seperti Letjen KKO Ali Sadikin yang minta cukup diberi personil 100 orang untuk menduduki negeri kecil itu akibat penggantungan prajurit RI itu. Seharusnya negeri itu perlu dikampanyekan sebagai negeri "pelindung koruptor" dan tak perlu memelihara hubungannya. Dan para aparat Indonesia yang selama ini mefasilitasi, lalai atau bahkan sengaja meloloskan para koruptor ke luar Indonesia, dihukum berat.

Kabarnya investasi mereka ke Indonesia konon meningkat akhir-akhir ini. Jangan-jangan uang itu malah dari uang kita sendiri yang dibawa lari. Dan perlu waspada dalam penguasaan lahan, entah dengan alasan untuk perkebunan, HPH, pertambangan dll. Jangan sampai terjadi, karena tak dapat menguasai secara politis, lalu ada niat menguasai wilayah RI secara de facto. Apalagi sistim pengawasan kita sangat lemaaaah.

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *