Thursday, May 20, 2010

NAMA-NAMA PENULIS INJIL DINISTA

Kita sungguh prihatin melihat dan mendengar nama-nama penulis Injil dinista di media massa, lebih-lebih di media televisi. Sejak merebaknya pengungkapan praktek korupsi dan jual beli kasus di lingkungan lembaga penegak hukum, merebak pula akronim Markus yang diplesetkan sebagai singkatan Makelar Kasus.

Pada jamannya Jendral Beny Murdani sebagai Pangkopkamtib, di mana sering ditemukan korban-korban berindikasi kriminal dari penembak-penembak tak dikenal, menyebar pula akronim Petrus sebagai singkatan yang diplesetkan dari Penembak Misterius.

Padahal apabila ditilik dari sudut Tata Bahasa Indonesia, penyingkatan-penyingkatan ini salah sama sekali, sehingga wajar bila ada dugaan dibalik ini memang ada yang merekayasanya untuk menista Injil dan para penulisnya !

Sangat disayangkan, meski suara hati nurani para penista ini mungkin mengetahui rasul-rasul ini, para martir ini, adalah orang-orang kudus yang dipilih khusus oleh ALLAH untuk pewartaan Injil,namun mereka dengan mengalir saja mengumbar penistaan ini. Baik di forum para politisi, pemerintahan, forum diskusi hukum bahkan di panggung hiburan. Padahal Injil, diakui sebagai Kitab Suci bukan hanya oleh umat Kristen tetapi juga oleh kitab suci umat Islam.

Anehnya, orang-orang Kristen pun kadang-kadang ikut latah menggunakan akronim itu tanpa beban. Bahkan seorang presenter beragama Kristen yang sedang naik pamor, malahan sebelumnya pernah menjadi pembawa acara mimbar agama di televisi, ikut memperkenalkan pula akronim plesetan untuk Lukas dan Matius !

Memang umat Kristen umumnya dalam menyikapi "penganiayaan" atau "penzoliman" seperti ini lebih banyak diam. Hanya mendoakan supaya mereka bertobat, dan menyerahkan kepada Tuhan yang empunya hak pembalasan. Namun untuk kearah pertobatan itu, perlu ada yang memberi peringatan.

Menurut Kitab Yehezkiel, kita wajib saling mengingatkan. Bila melihat bahaya bakal datang kepada seseorang kita patut mengingatkannya. Bila tidak, dan orang itu kemudian binasa, maka tanggung jawab atas kematian orang itu pun akan ikut dituntut dari kita.

Ada kisah dalam Alkitab, ketika nabi Elisa diolok-olok serombongan anak-anak di Betel,"Naiklah botak ! Naiklah botak !", maka sekonyong-konyong keluarlah dua ekor beruang mencabik-cabik empat puluh dua orang dari anak-anak penista itu.

Pada masa sekarang, mungkin bukan beruang lagi yang digunakan Tuhan untuk pembalasan. Bisa tanah longsor, banjir, bisa tsunami, gempa bumi, bus penuh masuk jurang atau yang lain. Karena itu marilah kita simak firman pada Yehezkiel 33: 11 :" Katakanlah kepada mereka : Demi Aku yang hidup, demikianlah firman ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu
yang jahat itu ! Mengapa kamu akan mati ?"

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *