Wednesday, November 7, 2018

SEKALI LAGI MANFAAT MAGNIT

      Manfaat magnit sdh umum diketahui. Disamping mampu menghasilkan listrik, juga mampu menarik barang logam, khususnya besi.
Makanya, ketika sinyal dari VCR pesawat Lion Air yg jatuh terdeteksi dan titik koordinatnya sdh diketahui penyelam, mungkin dapat dicucukan besi magnit yg diikat dengan tali ke arah benda yg diduga VCR yg tertutup lumpur tebal iru.
      Diharapkan ketika besi magnit itu dicucukan dengan tongkat ke bawah, besi magnit itu akan mencari dan menempel pada VCR  Lalu, para penyelam menggali lumpur ke arah ujung tali ke arah benda yg ditempeli magnit.
       Namun perlu dipertimbangkan juga, apakah magnit itu tak akan merusak rekaman pada VCR. Mudah-mudahan bermanfaat.

TAK ADA TEST FLIGHT ??

     Biasanya kalau habis service kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil, montir akan membawa keluar kendaraan mutar2 tanpa penumpang, untuk meyakinkan apakah kendaraan itu sdh aman, layak pakai dan nyaman untuk dipakai. Kalau sdh ok, baru diserahkan.
Contoh lain, ketika awal tahun 70-an terjadi kecelakaan pesawat Garuda tanpa penumpang yg jatuh terbakar di Lapangan Terbang Kemayoran, keesokan harinya dilakukan test-light terhadap bbrp pesawat.
     Aku ikut dalam test itu duduk di belakang Pilot dan copilot. Kurang lebih 5 kali kami take off, mutar2 dan mendarat lagi sampai pilot yakin pesawat ok.
Maka saya heran, kalo pesawat Lion Air, meski dilaporkan sudah rewel peralatannya sejak dari Bali berani-berani saja diterbangkan dari Jakarta ke Pangkal Pinang dengan membawa 189 penumpang tanpa diuji terbang dulu sesudah diperbaiki. Apakah aturannya memang boleh ? ***

Friday, November 2, 2018

Akhirnya Bangkai Pesawat LA ditemukan juga


      Akhirnya bangkai pesawat Lion Air ditemukan juga. Bahkan salah satu dari dua bagian Kotak Hitam yang merekam segala hal mengenai kondisi pesawat pada saat-saat terakhir sudah ditemukan. Demikian pula sebagian jasad korban sudah ditemukan.
    Semula, ada sedikit keraguan apakah bangkai pesawat tsb dapat ditemukan. Mengingat pencarian adalah lebih dekat waktunya dari peristiwa jatuhnya pesawat sehingga diperkirakan masih tidak akan bergeser terlalu jauh. Tetapi ketika sampai hari kedua belum juga ditemukan, sedangkan arus laut dikabarkan cukup kuat, maka harapan untuk menemukan bangkai kapal itu agak berkurang.
    Namun syukurlah atas kegigihan tim Basarnas, TNI, POLRI, Pertamina, BPPT dll khususnya para penyelam berhasil juga menemukannya dengan dibantu pemandu penangkap sonar dari peralatan canggi yang ada di kapal-kapal di atas permukaan laut. Bahkan para penyelam yang berjuang di dasar laut yang berlumpur tebal dan arus yang kuat, mereka juga berhasil menemukan beberapa jasad korban, benda-benda milik mereka an bagian-bagian pesawat, dari yang kecil sampai yang berat.
   Pantaslah kalau Presiden memberikan penghargaan atas prestasi dan usaha keras dari semua pihak yang ikut dalam operasi pencarian dan evakuasi para korban tersebut. ***

Bendera Tauhid Bersanding Dengan Merah Putih

Meskipun beberapa oknum anggota Banser di Garut dan pimpinan GP. Ansor telah memohon ma’af atas pembakaran bendera yang mereka yakini sebagai bendera HTI yang terlarang pada peringatan Hari Santri yang lalu, demontrasi protes atas pembakaran tersebut tetap saja belum berakhir.
Pihak pemrotes berpendapat yang dibakar itu adalah berisi kalimat suci yang dijunjung tinggi oleh semua umat Muslim secara universil. Sementara aparat keamanan dan aparat pemerintah, nampaknya mewaspadai pengibaran bendera tsb. jangan-jangan sebagai upaya dari kelompok-kelompok yang ingin mengganti NKRI yang berdasar Pancasila dengan dasar lain. Apalagi, bendera tesebut pernah digunakan oleh HTI yang sudah terlarang berdasarkan keputusan Pengadilan.
Penulis meyakini para pemrotes sebagaian besar masih mencintai RI yang berdasarkan Pancasila, ber- Bhineka Tunggal Ika dan berbendera Merah Putih. Negara yang telah didirikan para tokoh sepuh Bangsa ini seperti Bung Karno, Bung Hatta, para tokoh agama seperti pendiri NU, KH. Hasyim Asy’ari, KH.Abdul Wahab Hasbullah dan pendiri Muhammdiyah KH. Ahmad Dahlan dan lain-lain. Bahkan jauh sebelumnya telah diikrarkan oleh para pemuda pejuang bersenjata tanggal 28 Oktober 1928 seperti dikenal dalam Sumpah Pemuda..
Lalu para lasykar dan prajurit yang ribuan gugur dalam mempertahankan kemedekaan, termasuk Jenderal Sudirman yang sedang sakit, rela berjuang di hutan dan dikejar-kejar Belanda. Makanya mengherankan, kalau ada mantan peewira tinggi TNI yang meramalkan NKRI Pancasila akan bubar sekitar 30 tahun lagi. Herannya lagi, seorang mantan panglima TNI sampai berujar, bahkan bisa bubar lebih cepat lagi !
Kalau saja Jendral Sudirman atau para pencetus Sumpah Pemuda tahun 1928  mendengar ucapan itu mereka akan marah besar. Masakan mereka mau korbankan jiwa mereka hanya untuk negara RI berusia sekian tahun ! Sering kita dengar impian para pejuang kemerdekaan  dalam lagu-lagu perjuangan, tujuan mereka adalah  mewujudkan negara Republik Indonesia yang Ækekal ! Yakin, kalau toh ada yang bermaksud mengkhianati keputusan dan pengorbanan para sepuh tokoh-tokoh di atas, tentu hanya segelintir orang.
Kembali pada bendera tauhid, hemat penulis tidak apa-apa dikibarkan, sepanjang tidak dimaksudkan untuk menggantikan bendera kebangsaan Merah Putih. Caranya, adalah pada acara-acara khusus seperti hari-hari raya keagamaan seperti hari Santri yang lalu bendera Tauhid dikibarkan bersanding dengan Merah Putih.
 Sebetulnya akan lebih baik, bila untuk hari Santri ada bendera khusus Santri. Didalamnya, selain kalimat suci Tauhid, juga ada gambar pesantren / sekolah, ada simbol kecil merah putih atau pita Bhineka Tunggal Ika.
Adalah lazim pengibaran dua bendera bersanding. Ketika ada pemimpin negara sahabat bertamu, kita menaikkan kedua bendera kebangsaan. Hal sama bila ada hajatan internasional,seperti Asian Games dan juga organisasi-organisasi olahraga, kesatuan-kesatuan  TNI/POLRI bahkan juga daerah Propinsi. Lazim bendera-bendera tersebut dikibarkan, namun tetap bersanding atau sedikit di bawah bendera Merah Putih. Beda misalnya, kalau kita tiba-tiba menemukan ada bendera negara asing berkibar sendirian di wilayah teritorial Indonesia. Sama seperti pengibaran bendera Bintang Kejora tanpa Merah Putih. Atau bendera GAM tanpa Merah Putih. Patut ditolak. ***

Contact Form

Name

Email *

Message *