Saturday, April 17, 2010

BERKEBUN DALAM POT (2)


Setelah sepakat mengenai manfaat berkebun dalam pot, maka sekarang apa yang perlu disiapkan ?
Menurut para ahli (karena saya bukan ahli, hanya peminat), setidaknya ada 7 (tujuh) hal yang perlu diperhatikan, yaitu : media semai, media tanam, Pot, penanaman, pemupukan, penyiraman dan Pengendalian hama dan Penyakit.

1. Wadah media semai kotak setinggi 8 - 10 cm, di bawahnya diberi lubang untuk pembungan air siraman yang berlebihan.
a. Media semai dari tanah yang diayak, dicampur pupuk kandang atau kompos 1 : 1. Bila tanahnya agak liat, ditambah pasir jadi 1 : 1 : 1.
b. Media semai sebaiknya dikukus dulu selama 1 jam dalam suhu 75 o C
c. Sebelum disemai, benih direndam dalam air hangat. (Awas jangan sampai mendidih alias matang !). Yang mengapung/melayang dibuang lalu diangin-anginkan hingga kering. Ada juga yang menyarankan direndam dulu dalam fungsisida (obat anti jamur) selama 2-3 jam untuk sterilisasi.
d. Setelah itu benih ditebarkan. Biasanya penulis mencocok dengan ujung pinsil lalu dua tiga benih dimasukan. Maksudnya, agar bibit-bibit ketika diangkat nanti, akar-akarnya tidak saling sangkut-menyangkut satu sama lain hingga rusak. Sudah itu benih ditutup tipis-tipis.
e. Penyemaian ditempatkan di tempat yang teduh.
f. Penyiraman dilakukan pagi dan sore, tergatung cuaca. Ada juga yang menyarankan diatasnya ditutup kain yang basah untuk kelembaban sampai benih bertunas.
g. Biasanya bibit dipindahkan ke media tanam (pot) bila sudah memiliki 2 - 3 helai daun.

2. Media Tanam.
Tanah gembur dicampur pupuk kandang atau kompos 1 : 1. Bila agak liat campur pasir jadi 1 : 1 : 1.
3. POT dan pengisiannya.
a. Pot makin besar makin memberi hasil makin besar.
b. Pot diberi beberapa lubang untuk pembungan air siraman/hujan yang berlebihan.
c. Pada dasar pot diisi beberapa pecahan bata merah / genteng baru diisikan media tanam sampai sekitar 5 cm dari pinggir pot.
d. Pengisian pot dilakukan beberapa hari sebelum pemindahan bibit dan ditempatkan di ruang terbuka yang terkena sinar matahari pagi.
4. Pemindahan bibit ke dalam pot.
a. Pilih bibit yang bagus dan sehat serta telah memiliki 2 - 3 daun.
b. Pangkal bibit disiram air sedikit, dipadatkan lalu dipindahkan dengan solet. Hati-hati akar jangan rusak, biarkan tanah tempatnya melekat ikut terangkat.
c. Media dalam pot dikeluarkan sepertiganya lalu bibit ditanam di bagian tengah. Media
yang diangkat tadi dikembalikan ke sekitar bibit, ditambah sampai kl. 1 cm dari pinggir
pot. Permukaan media diratakan dan dipadatkan dengan tangan agar bibit tegak berdiri.
d. Disiram dan diletakkan di tempat terbuka. Diusahakan dapat terkena sinar matahari pagi tetapi terhindar dari terik matahari.
e. Penyiraman 2-3 hari sekali tergantung kelembaban.
5. Pemupukan
Pemupukan untuk berbagai tanaman tentunya berbeda, sesuai kandungan hara yang dibutuhkan tanaman. Ada pupuk organik (mis. kompos, pupuk kandang) dan ada pupuk anorganik, yang dibuat dari bahan-bahan kimiawi.
Sebetulnya penulis cenderung untuk menganjurkan penggunaan pupuk organik saja, karena pupuk buatan, disamping sering sulit didapat dan mahal, juga sering terjadi kesalahan fatal dalam penggunaannya sehingga tanaman malahan mati keracunan.
Dalam penggunaan pupuk kandang atau kompos tak terlalu banyak resikonya. Yang penting diingat, pupuk kandang maupun kompos benar-benar sudah matang. Pupuk kandang dan kompos dapat dibuat sendiri lagi mudah karena bahannya banyak dipedesaan. Sampah basah,
atau kotoran ternak. Pupuk kandang dapat ditanamkan di sekitar tanaman pot atau disiram dengan air rendaman pupuk kandang.
6. Penyiraman :
Penyiraman dilakukan dua kali sehari pagi dan sore, atau lebih tergantung kelembaban.
7. Pengendalian hama dan penyakit :
Yang sering mengganggu antara lain semut, cacing dan jamur. Cacing dapat dihindari dengan Furadan 3 G dan jamur dengan Dithane 45. Namun penulis cenderung menganjurkan untuk tidak menggunakan obat-obat bahan kimia, terutama para pemula, karena penggunaan yang salah dapat membahayakan, baik tanaman terlebih yang mengkonsumsi hasil tanaman. Lebih baik dilakukan tindakan pencegahan, misalnya media pot sebelum digunakan dikukus atau "dimasak" dulu, menempatkan tanaman pot di atas para-para. Ulat-ulat disingkirkan secara manual. Sedangkan semut, untuk tanaman berbatang seperti terong dan jeruk, batangnya dapat dibalut plastik sepanjang kl. 10 cm kemudian diatasnya dilamuri gemuk atau olie bekas atau getah pohon, yang menyebabkan semut takut melaluinya. Tanaman yang telah parah sebaiknya segera disingkirkan atau dibakar untuk menghindari penularan kepada yang lain.

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *