Monday, June 13, 2022

PUTIN RUSAK CITRA RUSIA YANG HARUM

 BERBAGAI cercaan dalam sebulan ini banyak dialamatkan ke Rusia, terutama Presiden Vladimir Putin berkenaan dengan invasi mereka di Ukraina. Bagaimana tidak. Negeri penghasil utama gandum dunia, Ukraina, kini telah hancur lebur. Penduduknya yang beruntung masih dapat menyelamatkan nyawanya, kini terpaksa harus mengungsi ke berbagai negara, sementara yang lainnya masih tetap bertahan mempertahankan tanah air dari negara expansionis Rusia.

Keputusan Rusia memilih jalan kekerasan ketimbang diplomasi dalam menyelesaikan perbedaan pandangan politik dengan negara tetangga mereka, sangat disayangkan banyak pihak. Baik oleh sebagian besar anggota negara anggota PBB, Lembaga kemanusiaan internasional bahkan oleh Paus, pemimpin tertinggi gereja Katolik di mana Putin juga sebagai anggotanya.

Sebelumnya, mendengar nama Rusia, terbayang tokoh-tokoh legendaris yang kesohor. Seperti cosmonaut Valentina Tereshkova, wanita pertama yang megarungi ruang angkasa tahun 1963 – menyusul rekan senegaranya, Yuri Gagarin sebagai manusia bumi pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa pada 12 April 1961.

Di bidang olahraga, siapa yang tak kena dengan Boris Spassky sang juara dunia catur,   Anatoly Karpov juara dunia lain yang pernah memenangkan pertandingan lebih dari 1000 kali.

Di dunia pertunjukan ballet – sebagai kebudayaan seni dan sering dianggap sebagai representasi kecantikan, gemulai dan keanggunan, Rusia banyak memunculkan balerina-ballerina yang top dan memiliki banyak pengikut di media sosial. Sebut saja Maria Abashova, Postnova Stanislava, Diana Vishneva, Maria Khoreva, Svetlana Zakharova, Ekaterina Borchenko dan beberapa yng top lainnya.

Dalam hal karang-mengarang yang paling populer tersebutlah Maxim Gorky. Nama ini sesungguhnya adalah nama samaran dari nama sebenarnya Aleksey Maximovich Preshkov. Gorky yang berarti “pahit”, mengingatkan penulis pada teman sasterawan Satyagraha Hoerip yang lebih sering disapa “oyk”oleh teman-temannya sesuai nama pengarang yang tercantum dalam buku-buku novelnya. Hidup pada masa pemerintahan pemimpin otoriter, para pengarang biasanya banyak yang menggunakan nama samaran. Ingatkah kita Ki Panji Kusmin, nama samaran misterius yang menyebabkan Pemimpin Redaksi Harian Nusantara TD.Hafas dibawah ke perngadilan ? Hanya karena tak mau menyebut nama pengarang sebenarnya ?

Maxim Gorky sendiri, pengarang beraliran realisme sosialis banyak menulis soal penderitaan rakyat kecil pada zaman revolusi Bolshevik Rusia, mengeritik para penguasa. Ia ditemukan meninggal dunia secara misterius di tempat pembungan di Capri tahun 1936.

Penulis juga senang membaca novel “A Story about a Real man” dari Boris Polevoy yang mengisahkan seorang penerbang tempur yang kedua kakinya diamputasi tetapi tetap bersemangat dan berusaha dengan berbagai cara agar dapat kembali menerbangkan pesawatnya.

Di Indonesia pun, terutama di Ibuota, hingga kini masih ditemukan karya-karya monumental dari para arsitek Rusia seperti Monumen Nasional (Monas), gedung olahraga  Gelora Bungkarno, Patung Pemuda di Senayan, Patung menusia terbang di Pancoran, Tugu Tani di Cikini.

Belum lagi pada masa-masa ketika Rusia banyak membantu Indonesia dalam upaya pembebasan Irian Barat. Alusista seperti pesawat-pesawat tempur, kapal-kapal selam dan pendidikan serta latihan ketrampilan bertempur para penerbang kita – menyebabkan Indonesia pada tahun 60-an disegani dunia terutama di Asia Tenggara.

Nah, sejarah harum Rusia di kancah dunia ini - yang sebelumnya telah dinodai tragedi pada masa revolusi Bolshevik, kini telah dirusak lebih parah lagi oleh presiden Vladimir Putin. Ia melakukan invasi berdarah terhadap rakyat Ukraina dengan berbagai persenjataan modern mutakhir yang menimbulkan banyak korban jiwa dan melululantakan berbagai kota. ***

 

 

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *