Sunday, August 17, 2014

SAKSI NYENTRIK BERANI DEBAT HAKIM MK

Sidang Majelis Konstitusi (MK) di Jakarta pertengahan Agustus 2014 yang sedang  mengadili perkara gugatan hasil Pilpers 2014, pada awalnya berjalan hikmat bahkan sedikit menegangkan. Beberapa saksi yang diajukan pada grogi dan kesulitan menjawab pertanyaan para hakim. Bagaimana tidak grogi.  Yang memeriksa adalah para "Yang Mulia".


Tapi situasinya mendadak berubah ketika tampil saksi Novela, wanita muda asal Papua. Dengan lantang dan wajah ketus, berani mendebat sedikitnya tiga hakim MK yang amat disegani itu. Termasuk ketuanya. "Jangan tanya macam-macam lah !", katanya. "Jangan cari-cari kesalahan saya". "Saya tidak mau bicara tentang orang lain"." Bapa tanya yang relevan-relevan saja..Jangan kami dibodoh-bodohin terus."

Salah seorang hakim lantas berkomentar : "Wah bisa kacau saya ini". Dijawab : "Saya juga kacau pak. Bapak kacau saya lebih kacau pak".

Ketika Hakim Ketua Hamdan Zoelva bertanya .apakah ada orang lain di sekitar dia pada hari Pemilihan,  ia balik bertanya :      " Maksudnya ? " Hakim Ketua hanya memalingkanya dengan sedikit senyum. Untunglah saksi ini segera menambahkan, " tidak ada kotak pemilu, tidak ada Panitia Pemilu, tidak ada saksi-saksi".

    Semua yang hadir sempat terperangah atas penampilan saksi yang satu ini. Semula orang menyangka, dia seorang lugu, polos dan mungkin berpendidikan rendah. Tapi kemudian ternyata ia bukan orang sembarangan. Ia mempunyai perusahaan, pengurus partai di daerahnya, pernah duduk di bangku perguruan tinggi dan seorang yang aktif di media sosial.

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *