Wednesday, December 24, 2014

ALANGKAH INDAH GOLKAR HIDUP RUKUN

 


    Pada suatu perayaan Natal tahun 90-an, kami dari Paduan Suara Jemaat  GPIB Marturia Jakarta Timur saat itu diundang ikut dalam perayaan Natal  Partai Golkar di Kantor DPP di kawasan Slipi Jakarta.
    Di tempat itu  beberapa waktu lalu  para pemuda Golkar baku jotos, untuk memperebutkan kantor ini oleh pihak yang pro Munas Bali dan kelompok yang pro Munas Ancol Jakarta. Lalu, di tempat itu pula hari ini (23/12/14) juru runding dari kedua kubu yang berseteru ini bertemu untuk mencoba mencari upaya perdamaian dan penyatuan kembali.
     Kedua peristiwa inilah yang menginspirasi penulis mengisahkan kembali kenangan pada perayaan Natal Golkar ini. Ketika itu sedang hangat-hangatnya masa kampanye pemilihan umum, di mana seperti biasanya terjadi saling menonjol-nonjolkan kelebihan figur-figur partainya dan pada saat yang sama membuka-buka kekurangan bahkan aib pihak pesaingnya. Dan akibatnya di beberapa tempat nyaris terjadi konflik fisik.
Maka dalam suasana Natal namun  situasi politik yang memanas saat  itulah , maka  kami bawakan Kidung Pujian-Pujian dari Mazmur 133, suatu kidung yang indah   ciptaan Raja (Nabi) Daud yang yang menganjurkan perdamaian dengan judul “Persaudaraan Yang Rukun”.
Bait-baitnya seperti di bawah ini :

 Sungguh, alangkah baik,
Alangkah baik dan alangkah indah
Alangkah baik, alangkah baik.

Sungguh, alangkah baik,
alangkah baik dan alangkah indah
Bila saudara diam bersama,
Bila  bersama saudara hidup rukun
Diam bersama dengan rukun,
Alangkah indah hidup rukun

Seperti minyak di atas kepala
Tebarkan harum basahi leher jubah
Bagai embun sejuk di puncak gunung,
Alirkan subur tanah di lembah
Alangkah baik, ya sungguh baik
Alangkah baik, oh sungguh baik

Oh karena ke sana TUHAN memerintahkan,
Karena ke sana TUHAN memerintahkan
Berkat kehidupan selama-lamanya,
Berkat kehidupan selama-lamanya.
Alangkah baik, alangkah baik.

Ya, alangkah baik  pesan kidung yang indah ini direnungkan kembali oleh setiap insan Golkar !! Andai Golkar cepat rukun kembali dan menyeleggarakan lagi perayaan Natal serta bermaksud menikmati kembali kidung rohani ini, maka dapat saja mengundang Paduan Suara salah satu Jemaat Gereja. Karena kidung ini begitu indahnya  maka sering  dinyanyikan, khususnya di kalangan Jemaat Kristen Protestan.

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *