Saturday, June 22, 2019

MEMORI DI HUT 492 KOTA JAKARTA



    Tigapuluh enam tahun menjadi warga kota Jakarta dan lebih dari 20 tahun berkutat sebagai honorer kemudian PNS di kantor Pemda yang menghadap ke Tugu Monas dan Istana Merdeka ini, tentu meninggalkan banyak kenangan.
     Diawali dengan ajakan teman untuk menjadi kontributor tulisan untuk Majalah Media Jaya, Cinta Ibukota, Majalah Kotapraja dan Widyapura. Bagi saya ini hanya kerja sampingan karena ketika itu masih sebagai wartawan di Harian Kami, dan juga kontributor di majalah Tempo.
   Lalu ada panggilan dari Ir. Wardiman Kepala Biro Gubernur          ( yang kelak menjadi menteri P & K) untuk membuatkan buku berjudul "Komputerisasi Sistim Administrasi Pemerintah DKI Jakarta".
    Gubernur Ali Sadikin ketika itu sedang berupaya memodernisasi sistem kelola adminitrasi pemerintahannya dengan melakukan komputerisasi. Padahal di Indonesia ketika itu komputer masih barang langka. Yang menggunakan kompute diketahui baru IBM dan Pertamina. Target pertama Ali Sadikin adalah pembayaran gaji pegawai yang ketika itu selalu tak pasti waktu pembayarannya, diperintahkan supaya setiap tanggal 1 sudah harus dibayarkan ! Dan dengan sistem komputerisasi itu rupanya target itu berhasil.
    Tertarik dengan keberhasilan itu, Presiden Suharto bermaksud melakukan peninjauan untuk kemungkinan diterapkan secara nasional. Nah, untuk itu Pemda harus menyediakan buku referensi tentang apa dan bagaimana  komputerisasi administrasi pemerintahan itu.
     Untuk menyiapkan buku full color itu saya yang masih buta komputer memerlukan waktu untuk berguru berhari-hari kepada dua pejabat ahli komputer.

      Tak lama kemudian, PMPL (Pusat Penelitian Masalah Perkotaan dan Lingkungan) Pemda DKI yang menerbitkan majalah penelitian Widyapura diam-diam memproses usulan agar saya menjadi calon PNS. Tapi  di luar dugaan, SK pengangkatan dari BAKN bukannya menempatkan saya di PMPL tetapi di Departemen Dalam Negeri meski dipekerjakan di Inspektorat Wilayah Propinsi DKI Jakarta.
    Sebagai kontributor Humas di Lantai 1, majalah Widyapura di Lantai 22 lalu Itwprop di Lantai 17 dan 18, uang Pola di Lantai 2 dan ruang pertemuan di Lantai 23 Blok G tentu semuanya masih terbayang-bayang suasananya meski saat terakhir saya ditugaskan ke Inspektorat Wilayah Kota Jakarta Pusat.

Dirgahayu  ke 492 Kota Jakarta ! Untuk teman-teman penerus kami, Selamat melayani  masyarakat . Semoga makin sejahtera !










No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *