Monday, December 28, 2009

GEORGE JUNUS ADITJONDRO SANG TOKOH KONTROVERSIAL

Menjelang akhir tahun 2009 ini nama George Junus Aditjondro, melejit dengan penerbitan buku barunya :”Membongkar Gurita Cikeas” yang kontroversial.

Saya mulai mengenal tokoh ini ketika kami sama-sama mengadakan perjalanan jurnalistik ke Jawa dan Bali tahun 70-an. Dia ketika itu sebagai penulis di beberapa massmedia cetak, termasuk di Harian Kami tempat saya bekerja. Sebagai penulis, tokoh yang selalu memelihara rambut panjangnya ini makin sering datang ke Harian Kami.

Tulisan-tulisannya analistis-kritis, mirip-mirip gaya cendekiawan Arief Budiman, namun ia seorang yang ramah, senang berdiskusi dan seorang pribadi yang sederhana. Pernah ia datang menumpang tidur di kamar saya di paviliun kantor kami di Jl. Kramat VIII/2 Jakarta (sekarang jalan Jambrut). Ia tak segan-segan menggelar tikar di lantai ubin karena dipan saya tidak cukup untuk kami berdua. Sambil berbaring, ia menikmati musik melalui radio. “Kau pintar cari lagu”, katanya. Oh, rupanya ia penggemar musik klassik, yang kebetulan malam itu sedang disiarkan melalui RRI.

Perawakannya yang tinggi besar, kulit putih dengan bola mata kebiru-biruan, agak berbeda dengan ciri kebanyakan penduduk asli negeri ini, suatu waktu mendorong saya bertanya : “Nus, sebetulnya Anda ini asal mana ?” “ Campuran, ayah Philipina, ibu Jawa”, jawabnya.

Dengan latar belakang kesederhanaannya serta ditunjang idealisme, intelektualisme, sifat kritis dan juga mungkin jiwa seninya, tak heran kalau ia berani menulis hal-hal yang dianggapnya tidak benar sekalipun nyerempet-nyerempet bahaya.

Terkait dengan bukunya yang kini menjadi pro kontra, sebaiknya penyelesaiannya tidak dengan menggunakan alat kekuasaan, tetapi melalui pengungkapan kebenaran secara berimbang. Entah dengan bantahan atau klarifikasi melalui buku atau diskusi terbuka. Rakyat memerlukan kebenaran.

Sekalipun data yang dikemukakan konon merupakan data sekunder, bukan penelitian sendiri, namun belum tentu tidak benar. Bukankah di dunia akademis, kutip-mengutip hasil karya orang lain yang dianggap dapat dipertanggungjawabkan suatu hal yang lumrah ?

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *