Friday, July 11, 2014

DOLLY DAN DOGY IKUT AZAN

    Kami memelihara tiga ekor anjing. Dolly, Dogy dan Nuvo.Yang terakhir ini sudah termasuk pikun karena tuanya. Matanya sudah rabun  sudah rada budeg. Ketiga hewan ini semua  merupakan  hewan buangan, dan ditemukan ketika sedang terzolimi. Si Nuvo ini dahulu dibeli teman dari kawasan Menteng untuk anak balitanya. 
    Semula diyakini si Nuvo ini jenis Dalmension karena bulunya yang berwarna putih berselang-seling dengan motif hitam bak daun mawar hitam. Tetapi lama-kelamaan, motif ini makin luntur sedang perilakunya juga tidak beda dari anjing-anjing lokal lainnya.
    Akhirnya si Nuvo diputuskan akan dibuang. Nasib baik, kami secara kebetulan bertemu dengan sopir teman tsb yang sedang menggendong mahluk malang yang dicap Dalmesion palsu itu untuk dibuang. Maka jadilah ia bagian dari keluarga kami. Sekarang sudah sekitar 20 tahun.
    Lain lagi dengan si Dolly yang betina dan Doggy sang jantan, diselamatkan pada saat sedang terpojok di halaman rumah satu keluarga yang sedang memegang bambu dengan garang untuk menghajar hewan yang entah dari mana asalnya coba berlindung ke tempat itu.
    Maka dengan memohon-mohon, kami diijinkan untuk mengambil dan merawat  kedua anak anjing yang masih kecil itu. Paham bahwa saya dan isteri mendekati mereka dengan jalan damai dan bermaksud baik, mereka beringsut maju sambil menggoyangkan-goyangkan ekor.  Mereka sudah lima tahun bersama kami. Mereka di tempatkan di lantai dua rumah kami.
     Ada sedikit yang membuat agak risih dengan mereka. Kalau mendengar bunyi azan, mereka juga ikut melolong. Dan kerasnya tak kalah dengan suara lewat penggeras suara itu.   Tak peduli siang ataupun malam. Khawatir mengganggu ketenangan  para tetangga di sekeliling kami. Sudah berkali-kali pasangan mahluk itu dimarahi, tapi tetap saja tak berubah. Tapi syukurlah sejuh ini belum ada yang menegur kami.



No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *