Saturday, July 7, 2018

PRIHATIN, KAPAL-KAPAL TENGGELAM

        Di kawasan wisata Danau Toba ada kapal penumpang dan barang tenggelam. Konon kl. 100 orang tewas/tak ditemukan dan kapal sulit diangkat.
Hanya beberapa hari berselang, satu kapal penyeberangan kandas dekat pantai selat Selayar Sulsel.
Penumpang lebih 100 org + puluhan motor, mobil, truk. Korban sementara dikabarkan lebih 30 orang.
Menurut pihak kapal, alasan cuaca buruk dan kebocoran lambung kapal.
Tapi fakta lapangan, menyatakan kelebihan penumpang / over kapasitas, data penumpang yg ada tak sesuai fakta.
Jadi ingat cerita isteriku dan adik2nya, sang ayah Bpk. Agus Herman Damping (alm), ketika ia mengusir seorang anak jendral bersama anaknya ketika mereka datang ke rumah, bermaksud menyuap dengan sejumlah uang agar anaknya diberi rekomendasi kelulusan ujian jadi Mualim
Pelayaran Besar.
Waktu itu alm.memang baru pensiun dari Dep. Perhubungan Laut dan terakhir sebagai Dosen di AIP (Akademi Ilmu Pelayaran-sekarang PTLP ?). Lalu ia membuka kursus privat untuk membantu banyak siswa2 AIP yg suka datang minta bantuannya.
Kursusnya ternyata dapat pengakuan almamaternya, dan rekomendasinya sangat menentukan.
Nah, ketika anak itu bersama ayahny datang dengan maksud menyogok, ayah mertuaku itu marah besar. "Cara-cara busuk seperti inilah yang selalu membuat kapal karam, tenggelam dengan kerugian harta benda bahkan nyawa puluhan sampai ratusan penumpang !"
Maklum alm. yg juga adalah Nakhoda kapal besar, sebelum menjadi dosen AIP pernah menjadi Kepala SPM di Makasar dan beberapa kota lainnya. Juga sebagai Presbyter GKI Kwitang Jakarta.***

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *