Friday, February 9, 2018

OJEK SEPEDA TERLUPAKAN !!



       Untuk meningkatkan lapangan kerja sesuai janji kampanye, kebijakan PKL masuk jalan negara sudah terlaksana. Untuk lebih bergairah lagi boleh naik trotoar. Untuk persamaan hak bagi rakyat kecil, sepeda motor boleh lalu lalang di jalan protokol utama Ibukota Republik, yakni Jl. Thamrin.
      Supaya tertib, cukup dibuatkan batas garis. Soalnya warga Jakarta sudah "tertib minded", tidak ada sedan-sedan mewah atau mobil artis masuk jalur bus Trans Jakarta yg diberi pembatas beton.
      Driver sepeda motor jaman now sdh pada sadar bangat, tidak bakalan sliweran ke jalur cepat Thamrin apalagi sampai naik trotoar. Selain motor becak dengan penggerak tenaga manusia sekarang diijinkan lagi. Soalnya, driver becak sekarang sudah jauh beda dengan alam pikiran tahun 60-an. Mereka sekarang berpikiran maju, tidak akan mangkal di tikungan2, memotong jalan di depan sedan-sedan bersaing dengan sepeda motor.
     Masih ada yg terlupakan ! Ojek sepeda ! Mereka masih eksis. Tengok saja di sekitar pelabuhan Tanjung Priok. Bukankah mereka juga warga negara yg mempunyai hak sama dengan para pengendara sedan di jalan Thamrin ? Katanya mau adil ?
Berapa lagi penambahan lapangan kerja baru ! Harga sepeda boleh dikata msih terjangkau. Model lamapun bisa. Tak harus punya STNK, tak perlu SIM, tak perlu ijin trayek, langsung dapat kerja cari uang.
       Target membuka lapangan kerja baru bakal segera tercapai. Apalagi kalau hoby bagi-bagi sepeda gratisnya pak Jokowi masih jalan terus. Yang penting nambah lapangan kerja. Cuma bakal bikin macetnya ini.....Makanya kalau pak Gubernur ada pikiran kesitu, ada baiknya dipikirkan ulang.Mungkin akan lebih bisa diterima bila para "pak Ogah" di perampatan-perampatan jalan yang belum terjangkau polisi dilegalkan dengan memberi bimbingan dan pakaian seragam. Selama ini kehadiran mereka membantu kelancaran lalulintas sudah dirasakan masyarakat. ***

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *