Sunday, February 18, 2018

POLITIKUS SUSAH MASUK SURGA, BENARKAH ?



       Yesus atau Isa Almasih pernah  bersabda  bahwa  “lebih mudah seekor unta masuk dalam lubang  jarum daripada  oang kaya masuk surga. Kok ? Jangan   gagal paham  dulu. Karena  Abraham dan   Salomo  (Sulaeman) adalah orang   kaya raya  dan sangat diberkati ..
      Maksudnya  adalah  orang-orang  kaya yang  merasa dengan  kekayaannya   bisa berbuat segalanya,  berbuat  apa  saja,  membuatnya sombong dan hidup hanya  bergantung  pada  kekayaannya.   Fokus hidupya hanya untuk mengumpulkan  kekayaan  sebanyak-banyaknya. Pelit alias kikir tidak perduli dengan  keadaan orang-orang berkekurangan..       
      Tetapi selain orang  kaya yang susah masuk surga, ada lagi  kelompok orang yang agaknya  akan susah  juga masuk surga. Mereka adalah  para politikus .
Mengapa ?  Karena dalam  prakteknya, para  politikus   paling susah dipegang  ucapan atau janjinya. Susah  mematuhi  perintah  Yesus yang berkata, “katakan ‘ya’ di atas yang  ‘ya’ dan ‘tidak’ di atas yang ‘tidak’. Pagi  hari berkata ‘ begini’ siang atau  sore hari bicara ‘begitu’. Makanya ,  sekalipun  ijasah  sekolahku ada embel-embel politiknya, aku  ogah  terjun ke dunia politik.
        Apalagi kalau masuk  organisasi politik seperti  partai  atau lembaga  politik. Setiap  orang harus tunduk pada keputusan   pada   pendapat  suara terbanyak. Yang tidak  setuju  sesuai suara hati nuraninya  terpaksa harus mengekang diri kalau  mau ingin  tetap bergabung. Keyakinan pribadi  harus dipendam.
        Pantas saja tidak banyak rohaniwan  yang mau terjun ke dunia politik. Seperti  menjadi  pengurus Partai politik atau parlemen. Pantas saja dulu paling susah mengajak  warga gereja untuk bersedia menggunakan hak politiknya  dengan  ikut memilih dalam Pemilihan Umum. Alergi dengan politik. Menggunakan hak politik dan berpolitik praktis dikacabalaukan. Bisa dimengerti kalau orang berkata politik itu kotor. Politik itu kejam. Sahabat, kerabat, bisa jadi musuh.
       Namun, sama dengan orang kaya ,  demikian  juga bukan semua politikus susah masuk surga. Tujuan politik jaman  now  adalah  kekuasaan. Kekuasaan  atas penggunaan alat-alat kekuasaan negara, penguasaan sumber-sumber ekonomi serta berbagai fasilitas negara.
      Pada awal mulanya tujuan politik adalah untuk mewujudkan kesejahteraan umum.Tetapi akhir-akhir ini tinggal segelintir pemimpin dan politisi yang tetap konsisten dengan tujuan itu. Kini, terbukti banyak pemburu kekuasaan melalui jalur politik yang  setelah  berhasil, malah menggunakan kekuasaan atau jabatannya untuk  memperkaya diri sendiri atau  kelompoknya. Lebih parah lagi dengan cara-cara yang melanggar hukum. 
    Praktek suap, korupsi,  pemberian izin yang tidak semestinya, manipulasi dan lain sebagainya. Kini hampir setiap hari media massa memberitakan adanya Gubernur/Bupati/Walikota dan politikus  anggota  DPR/DPRD yang tertangkap  oleh KPK karena melakukan korupsi atau suap. Izin pertambangan yang  semestinya tidak layak diberikan karena akan merusak lingkungan, tetap saja diberikan. Akibatnya kerusakan lingkungan di mana-mana.  Karena suap, proyek-proyek bernilai miliyaran rupiah tidak diawasi dengan baik atau dibiarkan saja. Akibatnya ada yang mangkrak atau dalam waktu yang tidak lama sudah rusak karena tidak sesuai dengan besteknya.***

                                                                  

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *