Monday, March 2, 2020

ANTISIPASI KORBAN TNI-POLRI DI PAPUA

Dalam beberapa kali kontak senjata antara anggota TNI-POLRI dan gerombolan KKB (kelompok kriminal bersenjata) di Papua seperti yang kita baca di media massa, nampaknya TNI-POLRI selalu dalam posisi defensif. Selalu saja yang jatuh korban di pihak TNI-POLRI. Tidak ada disebutkan korban di pihak KKB. Kondisi demikian, dapat menurunkan kepercayaan rakyat terhadap kemampuan personil TNI-POLRI. Hingga dapat timbul kesan, hanya hebat di tayangan latihan tetapi yang nyata di lapangan berkata lain. Bahkan tahun lalu ada perwira kopasus yang jadi korban. Ini cukup merugikan citra pasukan elit yang dahulu dibanggakan ketika masih menyandang nama Korps Komando Angkatan Darat (RPKAD). Padahal para anggota Kopasus telah mendapatkan latihan berat, termasuk perang rimba. Dengan naiknya Letnan Jendral Purn. Prabowo Subiyanto, mantan Danjen Kopasus menjadi Menteri Pertahanan, tadinya diharapkan korban-korban anggota TNI-POLRI di tangan KKB tak akan ada lagi atau berkurang. Tentu ada kebijakan pemerintah untuk tidak menjadikan Tanah Papua menjadi daerah operasi militer (DOM) yang memungkinkan operasi penumpasan geromboan KKB sampai tuntas. Sebab DOM akan tambah menyengsarakan rakyat setempat lalu itu dijadikan bahan propaganda oleh OPM. Untuk mencegah jatuhnya korban jiwa, barangkali para anggota pasukan yang berpatroli dalam jumlah kecil dapat dilengkapi dengan jaket anti peluru sehingga apabila terkena tembakan gelap, tidak sampai berakibat fatal.***

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *