Wednesday, March 11, 2020

Mengapa Lebih Baik Lapor Bila Menduga Tertular Virus Corona

Beberapa waktu yang lalu diberitakan dua orang terduga terinfeksi virus corona di Batam melarikan diri dari tempat karantina pasien terinfeksi virus corona. Salah seorang menolak dikarantina dengan alasan akan kehilangan nafkah buat keluarga dari pekerjaaannya sebagai pengemudi ojol selama karantina. Sebelumnya keduanya sempat mengadakan kontak langsung dengan asisten rumah tangga seorang warga Singapura yang positif terpapar virus corona. Meskipun alasan pengemudi ojol ini bisa dipahami, namun mestinya dapat dipahami oleh keduanya, dan juga oleh siapa saja yang merasa pernah berkontak langsung dengan orang yang terpapar virus, bahwa adalah lebih baik bagi dirinya bila melaporkan diri dan bersedia diperiksa kesehatannya. Bahkan bersedia memasuki karantina guna dapat dipantau selama waktu yang dibutuhkan untuk memastikan apakah benar ia positif terpapar atau tidak. Baiknya adalah, bila benar terpapar, maka ia akan langsung mendapatkan perawatan lebih lanjut secara gratis sampai ia sembuh. Gratis, oleh karena semuanya ditanggung pemerintah. Aturan penjaminan biaya perawatan ini tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/104/104/2020. Biaya perawatan pasien yang dianggap tertular virus mematikan tersebut langsung ditanggung rumah sakit rujukan yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan. Semua biaya ditanggung pemerintah, asal terkait dengan virusCovid-19, Apabila tidak lapor, atau coba menghindari dan menolak untuk dikarantina, maka ia akan kehilangan kesempatan untuk dipantau dan dirawat. Bila benar ia positif terpapar dan tetap di rumah bersama anak-isteri atau orangtua - maka keluarga yang dicintainya itu juga akan ikut menjadi korban terpapar. Bahkan bukan hanya keluarga saja., tetapi juga teman-teman, tetangga serta teman sekerja akan ikut menjadi korban terpapar oleh karena dia. Maka adalah tindakan terpuji – ketika warga Malaysia keturunan Jepang - yang begitu dinyatakan ia positif terpapar virus corona oleh para dokter di negerinya, ia segera menelpon dan memberitahu temannya di Depok - yang sebelumnya mengajarinya berdansa. Guru dansa perempuan berusia 31 tahun ini – yang waktu itu memang sudah minta dirawat karena suatu penyakit yang belum diketahuinya, segera memberitahukan ke pihak rumahsakit. Ia kemudian dirujuk ke RSPI Sulianto Saroso Jakarta dan akhirnya dinyatakan positif terpapar virus corona , dicatat sebagai Pasien 01. Keterlambatan penyampaian informasi tersebut berakibat ibu dari si Pasien No. 1 ini juga ikut terpapar. Diketahui setelah dilakukan pemeriksaan medis dan dicatat sebagai Pasien terpapar no.02. Oleh sebab yang sama beberapa orang lainnya yang ditelusuri sebelumnya pernah berkontak langsung dengan kedua pasien ini – ketika diperiksa ternyata juga positif telah ikut terpapar. Contoh ini menunjukkan betapa pentingnya siapapun yang merasa pernah berkontak langsung dengan seseorang yang diduga terpapar virus corona – dengan kesadaran sendiri, untuk kesehatan sendiri, keluarga dan keselamatan banyak orang – untuk secepatnya memeriksakan diri. Bila perlu bersedia dikarantina untuk pemantauan kesehatannya. ***

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *