Friday, March 20, 2020

WAJIB TAAT PADA PEMERINTAH, TERLEBIH DI SAAT GAWAT CORONA SEKARANG

Di saat seluruh umat manusia sedang menghadapi ancaman gawat virus Corona termasuk Indonesia, perlu sekali rasanya ditekankan kembali pesan rasul Paulus agar kita taat kepada Pemerintah. Masalahnya, di beberapa tempat, ada orang atau sekelompok orang yang mbalelo terhadap pengaturan pemerIntah dalam situasi perang melawan virus Coroha ini. Ada yang mentang-mentang anggota DPR/DPRD menolak untuk diperiksa kesehatannya, apalagi dikarantina karena diduga terpapar virus Corona. Bila tidak dikarantina dapat menularkan virus itu pula kepada keluarga sendiri atau banyak orang. Ada kelompok keagamaan yang tidak mengindahkan himbauan pemerintah dan tokoh-tokoh agama agar untuk sementara menunda dulu kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan banyak orang. Pada ayat 1 kitab Roma Pasal 13, Paulus memesankan agar, “Tiap-tiap orang harus tunduk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada ditetapkan oleh Allah.” Ayat 4 “Karena pemerintah adalah hamba-hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat”. Mengherankan, karena pesan itu disampaikan Paulus ketika ia sendiri saat itu berada dalam sekapan pemerintah Romawi dan orang-orang Nasrani dikejar-kejar. Sebagian dibakar hidup-hidup. Bahkan Paulus sendiri pada akhirnya mati dipancung. Tentu saja Paulus melihat pentingnya dalam tataran yang lebih luas, di mana saja dan dalam situasi apapun. Ia tidak melihat dari kepentingan dan kondisi pribadinya saat itu. Makanya, patut kiranya dipikirkan kembali agar dalam situasi memprihatinkan sekarang, segala polemik kontroversial di media umum terutama media televisi dan media sosial dihentikan dulu. Perlu”gencatan senjata” untuk tidak menyampaikan kecaman-kecaman kepada jajaran pemerintah, apalagi bila mengandung motif-motif politik. Acara-acara televisi seperti “dua sisi”, “lain arah” dan sejenisnya dengan menampilkan politikus-politikus dari pendukung dan oposisi pemerintah membahas soal penyebaran virus corona yang samasekali bukan bidang mereka, sebaiknya dihentikan. Merasa benar sendiri, sikap angkuh dan membangkang sebaiknya ditinggalkan.Menggantikannya dengan rendah hati. Hanya akan mengganggu konsentrasi mereka yang tengah berjuang memerangi virus corona. Mengemukakan apa yang masih kurang boleh saja bahkan perlu. Tapi disertai saran solusi dan tidak lupa mengapreasi segala upaya yang telah dilakukan. ***

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *