Monday, May 21, 2018

KISAH SI BUDUK (1)



R

iwayat si Buduk berawal dari terjadinya kecelakaan lalulintas dekat depan rumah kami di Kecamatan Tamansari Bogor. Kisahnya  cukup mengharukan. Seekor anak anjing berbulu hitam kecoklatan ditabrak mobil angkutan kota. Tergeletak di aspal dikelilingi  banyak orang.

    Omaku  ikut bergegas melihat sendiri apa yang terjadi. Karena kami memang dari keluarga penyayang binatang.
         Makhluk malang  itu nampak sudah tergolek diam tak bergerak di atas aspal. Oma Ingin tahu apakah masih hidup atau sudah mati. Ia  menggerak-gerakan punggung guk-guk itu dengan ujung  kakinya. Tapi tiba-tiba hewan itu bangun berbalik dan menggigit  kaki Oma. Darah mengucur keras. Oma berlari pulang dan segera ditolong Opa.       

        Ternyata bagian  atas telapak kaki Oma terluka.   Opa segera  membersihkannya dengan air hangat dan kain  lap yang bersih. Ia lalu mengisap keluar darah yang masih terus mengalir keluar dan memuntahkannya. Khawatir sudah ketularan bakteri penyakit, khususnya kuman rabies atau yang lainnya. Apalagi anjing ini hewan liar yang tak terurus       
        Sesudah itu Opa mengikat dengan kuat kaki Oma bagian atas luka itu dengan perban untuk menahan arus keluarnya darah. Selain itu untuk mencegah darah yang mungkin sudah  tercemar  agar tidak menjalar balik ke jantung.
    
       Setelah itu Opa membawa Oma dengan mobil  ke kota mencari rumah sakit atau klinik yang dapat memberikan suntikan anti rabies.    Sungguh. Aneh. Kata Opa rumah-rumah sakit di Bogor tak ada yang memiliki vaksin itu. Mereka menyarankan supaya ke Bandung. Akhirnya Opa minta diberikan obat antibiotik saja. Untunglah tidak  terjadi apa-apa. Luka Oma lekas sembuh. Nasib anak anjing itu ? .... 

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *