Tuesday, November 4, 2014

ANJURAN KONYOL MENTERI TAK USAH BLUSUKAN



Tersebutlah dalam sahibul hikayat, ada seorang yang tampil di televisi berlagak seorang intelektual. Ia  memberi fatwa agar para menteri Kabinet Kerja tak perlu blusukan. Mereka cukup duduk saja di meja bebenah surat-surat. Entah dari sekolah mana atau buku mana ilmu aneh ini bisa muncul di hari-hari yang maju ini.

Dulu pun ketika penulis masih di  Inspektorat Wilarat Propinsi DKI Jakarta, ada  boss dari Aparat Pengawasan Fungsional Pemda itu yang  menggagas, pemeriksaan fisik langsung ke  unit-unit kerja Pemda tak perlu dilakukan lagi. Cukup dengan menerima laporan tertulis  saja dari  pimpinan Unit-unit kerja itu.. Alasannya sih, untuk  mencegah terjadinya kongkalingkong antara  petugas pemeriksa dengan pimpinan unit kerja untuk menghilangkan atau melunakan sebuah temuan negatif bila ada. Tentu dengan transaksinya

Untunglah gagasan itu tidak sampai terwujud. Sebab apalah jadinya kalau semua isi laporan yang baik-baik saja, ABS saja, apalagi bila ingin mendapatkan promosi ke kedudukan lebih tinggi.

Pada jaman dahulu, Maharaja Harun al Rasyid saja sering blusukan malam-malam menyamar di tengah-tengah rakyatnya di Bagdad. Demikian juga  (nabi) Yusuf yang menjadi orang kedua di bawah Firaun di Mesir. Apa yang dilakukannya pertama kali sesudah diangkat menjadi Perdana Menteri , ia berjalan menjelajahi seluruh kerajaan Mesir. Melihat langsung dengan mata kepalanya sendiri keadaan alamiah tanah Mesir dan kondisi ril rakyat.

Bagaimana mungkin Menteri Kabinet Jokowi dapat mengetahui kondisi rakyat korban bencana alam di gubuk-gubuk penampungan, rakyat miskin yang kurus kering di perumahan-perumahan kumuh, dst.dstnya. Apakah semua itu dapat tergambar cukup dari sebuah laporan di atas kertas saja ??  Pelapor mana yang dapat memaparkannya secara lengkap ??  Dan penerima laporan siapa yang akan tahan membaca laporan panjang bertele-tele ??

Melalui  blusukan atau kunjungan on the spot  memungkinkan para menteri melihat, mendengar dan merasakan langsung dari sumber pertama dari apa yang ingin diketahuinya. Dia dapat melihat dan merasakan langsung melalui bahasa tubuh, keluhan-keluhan rakyat dan apa yang sesungguhnya mereka butuhkan. Hal-hal seperti ini tak mungkin didapatkan secara utuh dalam laporan dinas tertulis. Dengan blusukan langsung oleh  para pemimpin, apalagi yang berwenang mengambil keputusan, banyak masalah yang dapat langsung diambilkan solusinya ditempat.

    Karena itu instruksi Presiden Jokowi kepada menteri-menterinya dan para pejabat-pejabat eksekutif lainnya untuk memperbanyak blusukan patut diapresisasi. *** 

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *