Monday, September 15, 2014

JOKOWI-JK AGAR SEGERA BERIKAN CONTOH BUKTI



      Salah satu trik Jokowi-Ahok dalam memulai  tugas mereka sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI adalah segera mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dengan jalan memberikan contoh bukti awal  prestasi atau keberhasilan mereka.
       Contoh bukti itu segera  ditunjukan dalam bentuk keberhasilan seperti : menertibkan kesemrawutan di  Pasar Tanah Abang, Waduk Pluit, Rumah Susun, Kartu Sehat, Kartu Pintar dan seterusnya.
        Trik yang sama agaknya dapat pula dilaksanakan, manakala Jokowi-JK nanti mulai  berkantor di Istana Kepresidenan. Misalnya,  mengurangi bahkan menghentikan distribusi  BBM Premium yang sarat dengan subsidi itu, dan pada saat yang sama menurunkan harga Gas 3 kg serta dibarengi dengan peningkatan distribusinya.
          Hal ini tentu hanya mungkin dilakukan bila memang benar pontensi kekayaan gas kita masih cukup besar seperti yang sering dikemukakan para pakar.   
        Cara pembatasan distribusi BBM bersubsidi, misalnya dengan mempersulit mobil-mobil pribadi yang selama ini  ternyata paling banyak menikmati subsidi, untuk tidak terus-menerus lagi  menikmati subsidi yang seharusnya dimaksudkan untuk  rakyat ekonomi lemah.
        Teknisnya, misalnya dengan memasang patok-patok besi  pada jalan masuk ke SPBU Premium sedemikian rupa sehingga  yang dapat masuk hanya kendaraan roda dua. Dengan demikian tidak akan ada lagi  antrian mobil. Pembelian dengan jerigen atau wadah lain agar dilarang.
        Apa efek dari kebijakan di atas ? Pembatasan konsumsi BBM bersubsidi akan mengurangi biaya subsidi secara signifikan yang dapat digunakan untuk melaksanakan program yang lebih merakyat.
         Sedangkan penurunan harga  Gas 3 kg, memang akan membutuhkan anggaran ekstra, namun hal itu tidaklah  begitu berarti  dibandingkan  dengan timbulnya simpati  dan dukungan masyarakat luas yang memang sedang menantikan bukti awal. *** 

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *