Monday, September 29, 2014

KOMANDAN TIDAK TEGAS, PARA KOMANDAN BINGUNG, PARA PRAJURIT KACAU.



       Kebijakan  SBY dan praktek  pelaksanaannya  di lapangan yang sering tidak konsisten bahkan bertentangan, sering menimbulkan  kebingungan dan kekacauan di  kalangan rakyat. Baik sebagai Presiden maupun  sebagai pemimpin partainya, Partai Demokrat.

       Kalau dalam pertempuran seorang panglima bersifat demikian, sungguh berbahaya.  Para Komandan dapat bermacam-macam  pemahaman dan komandonya  sehingga para prajurit  kebingungan.

      Contoh yang masih segar, adalah situasi  dalam sidang DPR yang memutuskan RUU Pilkada Tidak Langsung tanggal 25 – 26 September 2014.  Sebagai  Presiden ia mengatakan tidak setuju dengan Pilkada tidak langsung. Tetapi ia tetap membiarkan  menterinya, Menteri   Dalam Negeri terus membahas  RUU Pilkada bermasalah itu di DPR.
      Sebagai  Ketua Umum  Partai Demokrat, semua rakyat bangsa ini, termasuk yang di manca negara mendengar ucapannya bahwa  Partai  Demokrat  memilih Pilkada langsung oleh rakyat. Bahkan sudah menginstruksikan secara terbuka agar Fraksi Partai Demokrat   memperjuangkannya.
       Tetapi  apa yang terjadi di DPR, malah yang sebaliknya.  Fraksi Partai Demokrat  justru  148 anggotanya meninggalkan sidang,  dengan demikian memberi peluang kepada  kubu yang menghendaki Pilkada tidak langsung memenangkan voting.
      Ada rumor,  pesan Ketua  Umum Partai  Demokrat  dari  belahan barat bumi  itu yang minta  agar  Fraksinya  berjuang memenangkan opsinya “all out”, terjadi salah dengar menjadi “walk out”. Akibatnya terjadilah kebingungan dan kekacauan peserta sidang  Feraksi Demokrat. Jubir  Partai, Sekjen Partai, Ketua DPP maupun para anggota.
    Pada akhirnya kesalahan ditimpakan kepada  Ketua Fraksi, yang seorang ibu rumah  tangga untuk memikul semua tanggung jawab atas blunder itu seorang diri.
   Sangat disesalkan, pada saat-saat yang penting untuk penentuan masa depan negeri ini, Presiden lebih memilih berkeliling  ke negeri orang, entah untuk apa. Akhirnya negeri ini kacau.  Padahal, sejak Konperensi Bali, SBY diwacanakan bakal diusung menjadi calon Sekjen PBB. Kalau sudah begini, apa kata dunia ?? ***
     

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *