Thursday, February 18, 2010

LAGI PAK AMIEN RAIS NGUTIP INJIL

Rupanya Pak Amien Rais sangat terkesan dengan sabda Jesus (Nabi Isa a.s.) bahwa kita harus dapat memaafkan orang lain bila berbuat kesalahan, karena tidak ada orang di dunia ini yang tidak berdosa. Ia mengibaratkan pekerjaan Pansus Bank Century sekarang ini bagaikan Nabi Isa yang menemukan sekelompok orang yang sedang akan merajam seorang perempuan pezinah. Menurut Amien Rais, Pansus sudah menunjukan fakta adanya pelanggaran yang terang-benderang. Jadi yang sudah terang jangan digelapkan lagi.

Kalau Pak Amien Rais mengutip dari Injil, maka yang terjadi sebenarnya bukanlah ketika beliau sedang berjalan-jalan di sebuah kampung dan kebetulan melihat kerumunan orang-orang garang itu. Yang terjadi adalah ketika Jesus sedang mengajar di Bait Suci Yerusalem. Ahli-ahli Torat dan Orang Parisi yang terkenal munafik itu tiba-tiba datang membawa seorang perempuan yang tertangkap basah berbuat zinah.

Jesus tahu akal bulus mereka yang ingin menjebakNya. Jesus memang dikenal seorang yang pengasih dan penyayang dan tidak menyukai kekerasan. Dan mereka tahu juga bahwa menurut Hukum Torat perempuan yang tertangkap basah seperti itu hukumnya adalah hukuman mati tanpa ampun dengan jalan dirajam.

Mereka berharap Jesus akan melarang mereka. Dengan demikian mereka akan mendapatkan alasan untuk menangkapNya dengan tuduhan menentang Hukum Torat. Tapi ketika mereka menanyakan pendapatNya tentang perempuan itu, beliau malah hanya diam membungkuk dan menulis-nulis dengan jari di tanah.

Dan ketika mereka makin mendesak meminta jawaban, beliau bangkit berdiri dan menantang. "Siapa diantara kamu yang merasa tidak berdosa, biarlah dia yang pertama melempari perempuan itu dengan batu". Setelah mendengar perkataan itu mereka pergi angkat kaki satu per satumulai dari yang tertua.

Memang, seperti yang dikatakan Amien Rais, fakta adanya pelanggaran sudah terang-benderang. Sama seperti sang pezinah yang kesalahannya sudah terang-benderang. Maka yang tinggal untuk diputuskan adalah, mau diapakan orang-orang yang bertanggung jawab atas kesalahan itu ?

Sejalan dengan jalan pikiran mantan Ketua MPR di atas, patut pula dipikirkan contoh yang diambil Nelson Mandela. Semua yang diduga bersalah dibawa ke pengadilan. Mereka yang terbukti bersalah kemudian diberi pengampunan ketika tokoh Afrika itu menjadi Presiden.

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *