Tuesday, February 23, 2010

PAK HOEGENG : "GODVERDOMEN ZEG....."

"Godverdomen Zeg...I", begitu kira-kira judul naskah tulisan Jendral Polisi Hoegeng Imam Santoso yang masih kuingat. Ketika itu sebagai wartawan Harian Kami saya diminta Pemimpin Redaksi Pak Nono Anwar Makarim untuk menjemput naskah beliau di rumahnya di kawasan Jalan Tambak Manggarai.

Ketika itu Pak Hoegeng sebagai Kepala Kepolisian RI pertama setelah POLRI dilepas dari ABRI sedang menghadapi masalah pelik karena sikapnya yang tegas untuk memberi ganjaran kepada Robby Cahyadi yang melakukan penyelundupan mobil-mobil mewah. Ternyata kasus ini melibatkan keluarga istana. Bahkan ketika Pak Hoegeng akan melaporkan hal itu ke pada Presiden, sang penyelundup konon malah sedang bercengkerama di istana Cendana. Akibat kasus ini akhirnya Pak Hoegeng dicopot dari jabatan Kapolri sebelum waktunya.

Aku naik motor Lambretta milik kantor. Beliau menyerahkan sendiri naskahnya sore itu. Kami berbincang sebentar, karena sebagai wartawan yang sering meliput kegiatan-kegiatan Polri beliau sudah sedikit mengenal saya. Kulihat naskahnya sebentar, judulnya seperti di atas : " Godverdomen Zeg.....!"

Aku pamit. Beliau mengantarku sampai ke pintu pagar. Dan ketika motor akan kustater, wah....mogok ! Aku geleng-geleng kepala menoleh ke Pak Hoegeng sambil akan mendorong motorku ke tempat agak jauh untuk kuperiksa. Beliau hanya tersenyum sambil melambaikan tangan. Aku sungguh malu tersipuh di depan beliau. Godverdomen zeg !. Memang beliau kalau bicara sering menyelip bahasa Belanda.

Karena jiwa sosialnya beliau pun kala itu mau menaggung biaya operasi dan perawatan seorang anak gadis bernama Uce. Gadis itu menjadi korban dalam musibah kebakaran gerbong kereta api dan mukanya rusak parah.

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *