Wednesday, October 15, 2014

SIAPA MENAKUTI SIAPA DAN SIAPA TAKUT ??



      Adalah Fachri Hamzah politikus PKS yang kini menjadi Wakil Ketua MPR yang mengangkat kata “menakuti” dalam kancah hiruk-pikuk politik kita menjelang  pelantikan Presiden/Wakil Presiden terpilih Jokow-SK.
      Menanggapi adanya desas-desus akan adanya upaya penjegalan upacara pelantikan tanggal 20 Oktober 2014 dari pihak kubu KMP, sejumlah besar relawan secara spontan mulai mengorganisir diri untuk menghadapi upaya penjegalan itu. Lebih-lebih ketika tersebar kabar acara pelantikan akan dilakukan pada malam hari, suatu hal aneh karena belum pernah terjadi sebelumnya. Sebagian orang menafsirkan, itu sebagai upaya menghindari unjuk-rasa massa pendukung Jokowi-SK, karena sesuai peraturan, unjuk rasa hanya diperbolehkan sampai jam 16.00.
      Pihak Kepolisian pun agaknya ikut “was-was”, karena untuk pengamanan acara pelantikan itu mereka perlu mengerahkan 22 ribu anggotanya dengan menarik sebagian kesatuan dari daerah-daerah.
      Para relawan Jokowi-JK pun tak kehilangan akal. Para penginisiasi pengumpulan massa pendukung yang diperkirakan akan mencapai 100 ribu orang  itu mengklaim diri hanya untuk menyelenggarakan pesta rakyat sebagai  ungkapan syukur atas pelantikan Pemimpin baru  negara. Tidak ada undang-undang yang melarang pesta rakyat.
      Pesta rakyat akan dimeriakan band populer Slank serta musisi-musisi terkenal lainnya. Seuasi pelantikan Jokowi-JK, mereka akan menjemput dan mengarak Presiden dan Wakil Presiden baru itu dari  Jembatan Semanggi ke Pesta Rakyat di Monumen Nasional  yang berhadapan dengan Istana Merdeka.
   Tapi siapa yang dapat menyamin kalau  acara pesta rakyat  dengan massa sebesar itu tidak akan tiba-tiba berubah menjadi unjuk rasa bila ada hal-hal  memancing kemarahan mereka ?
    Maka itulah mungkin para pimpinan MPR, DPR dan DPD segera melakukan pendekatan dengan Presiden terpilih untuk menjamin tak akan terjadi penjegalan. Pelantikan jadi dilaksanakan siang hari. Demikian pula Wakil Dewan Pimpinan Partai Gerindra yang sebelumnya diberitakan media luar negeri mengancam untuk menghambat pelantikan itu,  ikut membantahnya.
   Begitu pula Fachri Hamzah meminta agar tidak ada lagi yang “menakut-nakuti” Pak Jokowi akan terjadi penjegalan sehingga para pendukungnya bereaksi.  Jadi, siapa sesungguhnya yang menakut-nakuti dan siapa yang takut ?? *** 

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *